Analisa Kesejahteraan Metode Analisis Data

Dengan harga CPO given market power index pabrik minyak goreng pada Persamaan 7, maka Persamaan 8 dapat dinyatakan sebagai                  TBS PKS o TBS PKS o mg TBS c k c P k k P     1 1 1 1 2 1 3

4.5.2. Analisa Kesejahteraan

Dalam studi ini kesejahteraan diukur dengan consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng dan producer surplus produsen TBS. Consumer surplus dan producer surplus dari masing-masing 4 skenario tersebut di atas dibandingkan dengan kondisi persaingan sempurna untuk melihat perubahan surplus yang diterima konsumen minyak goreng maupun produsen TBS akibat market power. Skenario 1 Gambar 4. 1 PKS dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power. F D mg Q C I D B A S P S K Q S TBS Q E MOS PKS Q Harga CPO Universitas Sumatera Utara Pada skenario 1 PKS dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power. Jika kurva demand dan supply linear, maka perubahan surplus dapat diilustrasikan dengan Gambar 4. 1. Tanpa oligopsony dan oligopoly power, CPO ekuilibrium adalah sebanyak Q 1 dan harga E. Pada saat itu jumlah minyak goreng adalah sebesar mg Q k Q 1 1 1  dengan harga D. Consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng adalah sebesar segitiga ADF, dan producer surplus petani perkebunan rakyat adalah sebesar segitiga GIJ. Jika PKS mempraktekkan oligopsony dan oligopoly power, maka output ekuilibrium akan berkurang menjadi Q 2 . Pada saat itu consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng berkurang menjadi segitiga ABC, sedangkan producer surplus petani perkebunan rakyat berkurang menjadi segitiga HIK. Skenario 2 Gambar 4. 2 Pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power. K H G D PKS Q D r Q Jumlah CPO Q 2 Q 1 J MR PKS Q F D C B A MOS mg Q S PKS Q S TBS Q E Jumlah migor Harga migor S mg Q Universitas Sumatera Utara D r Q D mg Q K Q 2 Q 1 I MR mg Q H G J Pada skenario 2 pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopsony dan oligopoly power. Jika kurva demand dan supply linear, maka perubahan surplus dapat diilustrasikan dengan Gambar 4. 2. Tanpa oligopsony dan oligopoly power, output ekuilibrium adalah sebanyak Q 1 dengan harga E. Pada saat itu jumlah minyak goreng adalah sebesar Q 1 dengan harga D. Consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng adalah sebesar segitiga ADF, dan producer surplus petani perkebunan rakyat adalah sebesar segitiga GIJ. Jika PKS mempraktekkan oligopsony dan oligopoly power, maka output ekuilibrium akan berkurang menjadi Q 2 . Pada saat itu consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng berkurang menjadi segitiga ABC, sedangkan producer surplus petani perkebunan rakyat berkurang menjadi segitiga HIK. Skenario 3 Gambar 4.3 PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopoly power dengan PKS dapat mempunyai oligopsony power F D mg Q C I D B A S P S K Q S TBS Q MOS PKS Universitas Sumatera Utara Q 3 Q 1 Q 2 MR PKS Q = D TBS Q K H G E J MR mg Q = D PKS Q D r Q Pada skenario 3, PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopoly power dan PKS juga dapat mempunyai oligopsony power. Jika kurva demand dan supply linear, maka perubahan surplus dapat diilustrasikan dengan Gambar 4.3. Tanpa oligopsony dan oligopoly power, CPO ekuilibrium adalah sebanyak Q 1 dan harga E. Pada saat itu jumlah minyak goreng adalah sebesar mg Q k Q 1 1 1  dengan harga D. Consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng adalah sebesar segitiga ADF, dan producer surplus petani perkebunan rakyat adalah sebesar segitiga GIJ. Jika PKS dan pabrik minyak goreng mempraktekkan sucessive oligopoly power dan PKS juga mempunyai oligopsony power, maka output ekuilibrium akan berkurang menjadi Q 3 . Pada saat itu consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng berkurang menjadi segitiga ABC, sedangkan producer surplus petani perkebunan rakyat berkurang menjadi segitiga HIK. Skenario 4 Gambar 4.4 PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopsony power dengan pabrik minyak goreng dapat mempunyai oligopoly power C MOS PKS Q = S mg Q B A MOS mg Q Universitas Sumatera Utara E MR mg Q K H G F J D S PKS Q S TBS Q D r Q Q 3 Q 1 Q 2 Pada skenario 4, PKS dan pabrik minyak goreng dapat mempunyai succesive oligopsony power dan pabrik minyak goreng juga dapat mempunyai oligopoly power. Jika kurva demand dan supply linear, maka perubahan surplus dapat diilustrasikan dengan Gambar 4. Tanpa oligopsony dan oligopoly power, CPO ekuilibrium adalah sebanyak Q 1 dan harga E. Pada saat itu jumlah minyak goreng adalah sebesar mg Q k Q 1 1 1  dengan harga D. Consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng adalah sebesar segitiga ADF, dan producer surplus petani perkebunan rakyat adalah sebesar segitiga GIJ. Jika PKS dan pabrik minyak goreng mempraktekkan sucessive oligopoly power dan PKS juga mempunyai oligopsony power, maka output ekuilibrium akan berkurang menjadi Q 3 . Pada saat itu consumer surplus dari konsumen akhir minyak goreng berkurang menjadi segitiga ABC, sedangkan producer surplus petani perkebunan rakyat berkurang menjadi segitiga HIK. Universitas Sumatera Utara

4.6. Jadwal