2. Selain beban manfaat karyawan perusahaan juga memberikan imbalan
pasca kerja lainnya yaitu : santunan hari tua, pemeliharaan kesehatan, pensiunan dan jangka panjang lainnya penghargaan masa kerja, bantuan
kematian, dan cuti besar 3.
Mengoptimalkan kredit pajak, dimana PPh Pasal 25 bersifat meringankan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak pada akhir tahun takwim
dibandingkan jika pembayaran dilakukan secara sekaligus dipenuhi pada akhir tahun takwim
3. Penerapan Tax planning Perusahaan
Laporan keuangan yang disusun oleh PT Perkebunan Sumatera Utara merupakan gambaran dari proses usaha, baik mengenai perkembangan kemajuan
maupun hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat beroperasinya perusahaan. Laporan tersebut berupa neraca, laba rugi, dan rincian-rincian penjelasan sebagai
mestinya. Data dan laporan tersebut digunakan direksi sebagai bahan pertimbangan evaluasi dalam mengambil langkah-langkah usaha selanjutnya yang
mengarah kepada perkembangan serta kemajuan usaha Dalam memgpenerapankan tax planning, manajer terlebih dahulu harus
memikirkan dengan matang sasaran dan tindakan yang didasarkan pada metode, rencana, atau logika, sehingga dapat memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan
secara lengkap, benar, dan tepat waktu. Laporan keuangan perusahaan yang disajikan penulis adalah laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari Laba-Rugi yang berhubungan dengan hutang pajak perusahaan tahun buku 2009
Tabel 4. 1 PT PERKEBUNAN SUMATERA UTARA
LAPORAN LABA RUGI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
Penjualan Bersih Rp 201,886,580,983
Beban Pokok Penjualan Rp 158,233,921,598
Laba Kotor Rp 43,652,659,385
Beban Umum dan Operasi
Gaji dan tunjangan Rp 4,036,557,067
Biaya komisaris Rp 1,270,416,508
Biaya utilitas Rp 627,871,214
Perjalanan dinas Rp 543,594,688
Biaya pengembangan Rp 513,851,989
Pemeliharaan Rp 292,573,686
Penyusutan aset tetap Rp 246,595,855
Total Beban Operasi Rp 7,531,461,007
Laba Operasi Rp 36,121,198,378
Pendapatan Beban Lain-Lain Penghasilan lain-lain
Penjualan produk sampingan Rp 3,277,050,000
Laba rugi atas penjualan penghapusan aset tetap
Rp 504,544,523 Sewa bangunan kantor
Rp 22,500,000 Lain-lain, bersih
Rp 4,043,162,077
Biaya lain-lain
Biaya representasi Rp 255,223,920
Pembayaran pensiun pesangon Rp 952,470,750
Bunga kredit bank Rp 1,367,398,308
Total Pendapatan Beban Lain-Lain
Rp 5,272,163,622
Laba sebelum pajak penghasilan Rp 41,393,362,000
Manfaat beban pajak : Pajak kini
Rp 11,590,141,360 Pajak tangguhan
Rp 281,751,606
Laba Bersih Rp 29,803,220,640
Sumber data : PT Perkebunan Sumatera Utara 2009
Universitas Sumatera Utara
Dari Laba-rugi perusahaan terlihat bahwa beban penghasilan pajak perusahaan terdiri dari :
Pajak kini Rp. 11.590.141.360
Pajak tangguhan Rp. 281.751.606
Jumlah Rp. 11.871.892.970
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran pajak penghasilan kena pajak untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagi berikut : Laba sebelum pajak penghasilan
Rp 42,608,440,122.00 Rekonsiliasi fiscal
Beda waktu Imbalan pasca kerja
Rp 1,127,006,424.00 Beda tetap
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final
Rp 3,815,284,431.00 Sumbangan
Rp 1,488,135,370.00 Biaya pajak
Rp 1,031,383,356.00 Lain-lain
Rp 1,207,694,670.00 Tafsiran laba fiskal tahun berjalan
Rp 41,393,362,663.00 Pembulatan
Rp 41,393,362,000.00 Tafsiran pajak penghasilan badan
28 x Rp. 41,393,362,000,00 Rp 11,590,141,360.00
Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 25
Rp 4,200,000,000.00 Hutang pajak
Rp 7,390,141,360.00
PT Perkebunan Sumatera Utara pada awal tahun menetapkan besarnya pajak penghasilan terutang atas Penghasilan Kena Pajak berdasarkan Rencana
Kerja dan Anggaran Pandapatan dan Belanja Negara RKAP tahun pajak yang bersangkutan yang telah disahka. Kemudian pada akhir tahun pajak melakukan
Universitas Sumatera Utara
penghitungan pajak yang terutang atas seluruh penghasilan yang diterima dalam tahun pajak yang bersangkutan, kecuali atas penghasilan yang bersifat final.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Kebijakan dan Penerapan Tax Planning
a. Memperbesar Biaya Penyusutan
PT Perkebunan Sumatera Utara menggunakan metode saldo menurun dalam penyusutan aktiva tetap. Pada tahun 2009 diasumsikan discount factor
sebesar 14 . Dan tarif pajak yang digunakan untuk menghitung besarnya penyusutan adalah 25 . Dalam menerapkan tax planning manajer terlebih dahulu
harus memikirkan dengan matang sasaran dan tindakan yang didasarkan pada metode, sehingga dapat memenuhi kewajiban pajak secara lengkap, benar, dan
tepat waktu. Penerapan tax planning pada PT Perkebunan Sumatera Utara berkaitan
dengan penyusutan asset tetap adalah sebagai berikut : PT Perkebunan Sumatera Utara membeli mesin dan perlengkapan pabrik seharga Rp 265,260,000.00
dimana mesin dan perlengkapan pabrik termasuk dalam aktiva kelompok 1. Dengan menggunakan tarif sesuai pasal 11 ayat 6 UU PPh, dapat dilakukan
perhitungan dan perbandingan besarnya penyusutan antara metode taris lurus dengan metode saldo menurun.
Jenis aktiva Mesin dan peralatan
Harga Perolehan Rp. 265,260,000,00
Umur 4 tahun
Universitas Sumatera Utara