d Menerima nota pengeluaran beserta bukti pendukungnya.
e Meneliti kelengkapan nota tersebut dan mengeluarkan uang sesuai dengan
nota dan selanjutnya mendistribusikannya kepada urusan verifikasi.
2. Kebijakan Perencanaan Pajak Perusahaan
Tax planning pada PT Perkebunan Sumatera Utara merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam upaya
meningkatkan kinerja perusahaan. Sejalan dengan dinamika era globalisasi yang diwarnai dengan persaingan dan efisiensi, sangat rasional untuk mengelola
kewajiban perpajakan sebaik mungkin sehingga pemborosan sumber daya dalam bentuk sanksi perpajakan dapat dihindari. Penghindaran pemborosan tersebut
merupakan optimalisasi sumber daya perusahaan ke arah yang lebih produktif dan efisien , sehingga minimalisasi pemborosan tersebut dapat memaksimalkan
kinerja perusahaan. Dalam menyusun suatu kebijakan tax planning PT Perkebunan Sumatera
Utara memperhatikan strategi perencanaan perusahaan secara keseluruhan global company’s strategi agar perencanaan pajak yang dilakukan dapat berhasil sesuai
yang diharapkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun kebijakan perencanaan pajak adalah :
a. Menganalisis Laporan Keuangan.Tahap pertama dari proses perencanaan
pajak adalah menganalisis komponen-komponen dari laporan keuangan sehingga dapat diketahui apa saja yang mempengaruhi besarnya pajak.
Universitas Sumatera Utara
b. Memperkirakan besarnya pajak terhutang
Memperkirakan besarnya pajak terhutang kemudian memahami undang- undang yang berlaku untuk memanfaatkan pengecualian-pengecualian
yang diperbolehkan dalam undang-undang untuk dapat memaksimalkan penghasilan yang dikecualikan sehingga dapat meminimalkan besarnya
pajak terhutang c.
Melaksanakan perencanaan pajak Melaksanakan perencanaan pajak dengan memanfaatkan celah-celah dari
peraturan perundang-undangan yang berlaku d.
Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak Mengevaluasi hasil yang diperoleh dalam melakukan perencanaan pajak
dengan melihat : jika rencana tersebut tidak dilaksanakan dan berhasil dengan baik, jika rencana tersebut dilaksanakan tetapi gagal
Komponen-komponen dari laporan keuangan yang mempengaruhi besar pajak meliputi pendapatan dan beban.
Sumber pendapatan PT Perkebunan Sumatera Utara, meliputi : 1.
Pendapatan usaha Pendapatan usaha perusahan terdiri dari penjualan produk utama yaitu tandan
buah segar, minyak sawit, inti sawit, dan karet. 2.
Pendapatan dari luar usaha lain-lain
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan dari luar usaha lain-lain terdiri dari pendapatan bunga dan jasa giro, penjualan produk sampingan, koreksi perhitungan uang jasa karyawan,
labarugi atas penjualanpenghapusan asset tetap. Beban PT Perkebunan Sumatera Utara meliputi :
1. Beban operasi
Beban operasi terdiri dari beban umum dan administrasi. 2.
Beban lain-lain Beban lain-lain terdiri dari sewa bangunan kantor, biaya representasi,
pembayaran pensionpesangon, bunnga kredit pajak. Pendapatan dan beban ini akan digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan komersial sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yang kemudian akan dibandingkan dengan Laporan Keuangan Fiskal yang sesuai dengan
ketentuan Undang – Undang Perpajakan. Dengan membandingkan kedua laporan tersebut maka akan timbul koreksi fiskal. Setelah terjadi koreksi fiskal, maka akan
terbentuk rekonsiliasi Laporan Keuangan Komersial dengan fiskal dari Wajib pajak dan akhirnya akan menghasilkan Penghasilan Kena Pajak taxable income
yang digunakan menghitung besarnya pajak penghasilan terhutang. Dari hasil pengumpulan data dari PT Perkebunan Sumatera Utara penulis
melihat terdapat beberapa kebijakan perencanaan pajak yang dilaksanakan oleh perusahaan yaitu :
1. Perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari :
dana pensiun, program manfaat karyawan, tantiem, dan jasa produksi
Universitas Sumatera Utara
2. Selain beban manfaat karyawan perusahaan juga memberikan imbalan
pasca kerja lainnya yaitu : santunan hari tua, pemeliharaan kesehatan, pensiunan dan jangka panjang lainnya penghargaan masa kerja, bantuan
kematian, dan cuti besar 3.
Mengoptimalkan kredit pajak, dimana PPh Pasal 25 bersifat meringankan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak pada akhir tahun takwim
dibandingkan jika pembayaran dilakukan secara sekaligus dipenuhi pada akhir tahun takwim
3. Penerapan Tax planning Perusahaan