Analisis Statistik Deskripsi 1. Penjelasan Responden Mengenai Kompetensi

sebanyak 6 orang 11,5. Mayoritas jumlah pegawai Fakultas Ekonomi adalah untuk mengimbangi jumlah mahasiswa yang lebih didominasi oleh Fakultas Ekonomi. 4.1.3. Analisis Statistik Deskripsi 4.1.3.1. Penjelasan Responden Mengenai Kompetensi Dari data yang diperoleh untuk Variabel Kompetensi dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut ini: Tabel 4.8. Deskripsi Variabel Kompetensi No Deskripsi SS Jlh S Jlh CS jlh TS Jlh STS Jlh 1 Pengetahuan meningkatkan kompetensi pegawai 7.74 82.743 3.82 3.82 1.91 2 Pengetahuan relevan dengan kompetensi pegawai 19.210 61.532 3.82 11.56 3.82 3 Pelatihan meningkatkan pengetahuan pegawai 15.48 69.236 5.83 5.83 3.82 4 Pekerjaan relevan dengan kepentingan mahasiswa 21.211 67.335 5.83 3.82 1.91 5 Pengetahuan internal relevan dengan peningkatan kompetensi 25.013 67.335 3.82 1.91 1.91 6 Pengetahuan eksternal relevan dengan peningkatan kompetensi 13.57 67.335 3.82 5.83 9.65 7 Ketelitian adalah bagian ketrampilan 28.815 55.829 5.83 5.83 3.82 8 Ketrampilan merupakan kemampuan mengaplikasikan pengetahuan 28.815 59.631 7.74 1.91 1.91 9 Ketrampilan mengoperasikan komputer 28.815 51.927 15.4 8 1.91 1.91 10 Ketrampilan merupakan tuntutan kerja 42.322 40.421 13.5 7 1.91 1.91 11 Tidak menunda pekerjaan merupakan sikap yang baik 34.618 48.125 9.65 5.83 1.91 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa dari 52 responden, sebanyak 82.7 setuju terhadap pernyataan bahwa“sebagai pegawai tetap, saya menyadari betapa pentingnya pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi kerja pribadi”, 7.7 sangat setuju, 3.8 cukup setuju dan tidak setuju dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan pentingnya pengetahuan untuk meningkatkan kerja pribadi 82.7. Terhadap pernyataan “saya mempunyai pengetahuan sesuai kompetensi kerja saya”, 19.2 sangat setuju, 61.5 setuju, 3.8 cukup setuju, 11.5 tidak setuju dan 3.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kesesuaian pengetahuan dengan kompetensi kerja 61.5. Terhadap pernyataan bahwa “saya selalu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan”, 15.4 sangat setuju, 69.2 setuju, 5.8 cukup setuju, 5.8 tidak setuju, dan 3.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang keikutsertaan dalam pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan 69.2. Terhadap pernyataan “pekerjaan saya berhubungan dengan kepentingan mahasiswa, sehingga saya harus selalu meningkatkan pengetahuan sesuai tuntutan perubahan”, 21.2 sangat setuju, 5.8 cukup setuju, 3.8 tidak setuju, dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden Universitas Sumatera Utara setuju terhadap pernyataan tentang keharusan meningkatkan pengetahuan sesuai dengan tuntutan perubahan 67.3. Terhadap pernyataan “demi menambah kompetensi kerja, saya menambah pengetahuan internal”, 13.5 sangat setuju, 67.3 setuju,3.8 cukup setuju, 1.9 tidak setuju, dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang pentingnya peningkatan pengetahuan internal untuk meningkatkan kompetensi kerja 67.3. Terhadap pernyataan “demi menambah kompetensi kerja, saya menambah pengetahuan eksternal”, 25.0 sangat setuju, 67.3 setuju, 3.8 cukup setuju, 5.8 tidak setuju, dan 9.6 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang pentingnya peningkatan pengetahuan eksternal untuk meningkatkan kompetensi kerja 67.3. Terhadap pernyataan “ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan adalah salah satu upaya saya”, 28.8 sangat setuju, 55.8 setuju, 5.8 cukup setuju, 5.8 tidak setuju, dan 3.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang ketelitian sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan pekerjaan 67.3. Terhadap pernyataan “saya mampu mengaplikasikan pengetahuan kerja yang saya miliki kedalam bidang pekerjaan”, 28.8 sangat setuju, 59.6 setuju, 7.7 cukup setuju, 1.9 tidak setuju, dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kemampuan mengaplikasikan pengetahuan kedalam bidang pekerjaan 59.6. Universitas Sumatera Utara Terhadap pernyataan “bidang pekerjaan saya erat kaitannya dengan data-data mahasiswa sehingga saya harus bekerja menggunakan komputer secara trampil”, 28.8 sangat setuju, 51.9 setuju, 15.4 cukup setuju, 1.9 tidak setuju, dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang keharusan bekerja secara terampil dengan komputer mengingat keterkaitan pekerjaan dengan data mahasiswa 51.9. Terhadap pernyataan “saya memiliki ketrampilan sesuai tuntutan kerja”, 42.3 sangat setuju, 40.4 setuju, 13.5 cukup setuju, 1.9 tidak setuju, dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju terhadap pernyataan tentang ketrampilan yang dimiliki sesuai tuntutan kerja 42.3. Terhadap pernyataan “menunda pekerjaan bukanlah bagian dari sikap kerja saya”, 34.6 sangat setuju, 48.1 setuju, ,9.6 cukup setuju, 5.8 tidak setuju, dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang sikap kerja pribadi yang tidak suka menunda kerja 48.1. Dari ke-6 pernyataan pengetahuan tersebut di atas, yang paling dominan adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No. 1 tentang pentingnya pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi 82.7. Sedangkan dari ke-5 pernyataan ketrampilan, yang paling dominan adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No.7 tentang ketrampilan merupakan kemampuan mengaplikasikan pengetahuan 59.6. Jika skor rata-rata kedua indikator kompetensi ini diperbandingkan, diketahui bahwa Universitas Sumatera Utara kompetensi pengetahuan 69.21 lebih dominan dari kompetensi ketrampilan 51.16. Selanjutnya, persentase skor butir yang diperoleh diklasifikasikan menurut kategori berikut : 1. 76-100 = kategori baik 2. 56-75 = kategori cukup baik 3. 40-55 = kategori kurang baik 4. 40 = kategori tdak baik Arikunto, 2003: 56 Sehingga kategori kompetensi pegawai UMI Medan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 4.9. Kategori Kompetensi Pegawai Kategori Frekuensi Persentase Baik 38 73.1 Cukup baik 10 19.2 Kurang baik 4 7.7 Total 52 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 data diolah Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa dari 52 responden penelitian, 38 orang 73.1 memperlihatkan kompetensi baik, 10 orang 19.2 memperlihatkan kompetensi cukup baik dan 4 orang 77 memperlihatkan kompetensi kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden memiliki kompetensi yang baik 73.1. Hal ini berarti kategori kompetensi pegawai Universitas Methodist Indonesia Medan adalah tergolong kategori baik dengan bentuk historam sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Histogram Kondisi Kompetensi Pegawai 4.1.3.2. Penjelasan Responden Mengenai Iklim Organisasi Dari data yang diperoleh untuk Variabel Iklim Organisasi dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut ini: Tabel 4.10. Deskripsi Variabel Iklim Organisasi No Deskripsi SS Jlh S Jlh CS Jlh TS J lh STS jlh 1 Pemahaman kebijakan organisasi . 7.74 86.545 1.91 1.91 1.91 2 Pemahaman kebijakan kerja 9.65 71.237 13.57 1.91 3.82 3 Pelaksanaan aturan kerja yang 21.211 53.533 7.74 7.74 00 4 Kewajiban bekerja dengan bijaksana 11.56 73.138 7.74 5.83 1.91 5 Kebijakan meningkatkan kinerja 11.56 67.335 11.56 3.82 5.83 6 Pembagian tugas tidak timpang tindih . 9.65 71.237 11.56 3.82 3.82 7 Pemberian tugas sesuai kompetensi 15.415 75.029 3.83 3.83 1.92 8 Lancarnya pelayanan karena tidak menunda pekerjaan . 11.56 71.237 13.57 1.91 1.91 9 Kepuasan terhadap system kompensasi. 17.39 55.829 21.211 5.83 00 10 Pembayaran biaya operasional terjamin 25.013 44.223 19.210 7.74 3.82 11 Sistem kompensasi cukup memuaskan 30.816 28.815 23.112 11.5 6 5.83 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa dari 52 responden, sebanyak 7.7 sangat setuju terhadap pernyataan bahwa“saya memahami kebijakan organisasi yang ditetapkan”, 86.5 setuju, 1.9 cukup setuju, 1.9 tidak setuju dan 1.9 sangat Universitas Sumatera Utara tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan pemahaman kebijakan organisasi yang ditetapkan. Terhadap pernyataan “saya memahami kebijakan organisasi di tempat kerja”, 9.6 sangat setuju, 71.2 setuju, 13.5 cukup setuju, 1.9 tidak setuju dan 3.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang pemahaman kebijakan organisasi 71.2. Terhadap pernyataan “saya melaksanakan semua aturan kerja yang ditetapkan”, 21.2 sangat setuju, 63.5 setuju, 7.7 cukup setuju dan 7.7 tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang pelaksanaan semua aturan kerja yang ditetapkan 63.5. Terhadap pernyataan “bekerja dibawah aturan dan tatanan kerja yang telah ditetapkan menuntut saya senantiasa bekerja secara arif dan bijaksana”, 11.5 sangat setuju, 73.1 setuju, 7.7 cukup setuju, 5.8 tidak setuju dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang tuntutan bekerja secara arif dan bijaksana dibawah aturan dan tatanan kerja 73.1 Terhadap pernyataan “kebijakan ditempat saya bekerja mampu memicu peningkatan kerja”, 11.5 sangat setuju, 67.3 setuju, 11.5 cukup setuju, 3.8 tidak setuju dan 5.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kebijakan kerja mampu memicu peningkatan kinerja 67.3 Universitas Sumatera Utara Terhadap pernyataan “saya mendukung sepenuhnya pembagian tugas yang ditetapkan untuk menghindari timpang tindih kerja”, 9.6 sangat setuju, 71.2 setuju, 11.5 cukup setuju, 3.8 tidak setuju dan 5.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kebijakan kerja mampu memicu peningkatan kinerja 71.2 Terhadap pernyataan “pemberian tugas sesuai dengan kompetensi”, 15.4 sangat setuju, 75.0 setuju, 3.8 cukup setuju, 3.8 tidak setuju dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kesesuaian pemberian tugas dengan kompetensi 75. Terhadap pernyataan “saya berusaha untuk tidak menunda pekerjaan agar proses pelayanan mahasiswa berjalan lancar”, 11.5 sangat setuju, 71.2 setuju, 13.5 cukup setuju, 1.9 tidak setuju dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang usaha untuk tidak menunda kerja agar pelayanan mahasiswa berjalan lancar 71.2. Terhadap pernyataan “selama bekerja, saya tidak pernah komplain dengan sistem penggajian yang ditetapkan”, 17.3 sangat setuju, 55.8 setuju, 21.2 cukup setuju, dan 5.8 tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang tidak adanya keluhan gaji yang ditetapkan 55.8. Terhadap pernyataan “pembayaran biaya operasional lancar saat tugas keluar”, 25 sangat setuju, 44.2 setuju, 19.2 cukup setuju, 7.7 tidak setuju dan Universitas Sumatera Utara 3.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang tidak adanya keluhan gaji yang ditetapkan 44.2 Terhadap pernyataan “saya menilai sistem kompensasi di tempat saya bekerja cukup memuaskan”, 30.8 sangat setuju, 29.8 setuju, 23.1 cukup setuju, 11.5 tidak setuju dan 5.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju terhadap pernyataan tentang tidak adanya keluhan gaji yang ditetapkan 30.8 Dari ke-5 pernyataan kebijakan organisasi tersebut di atas, yang paling dominan adalah adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No. 12 tentang pemahaman pegawai atas kebijakan organisasi 86.5. Sedangkan dari ke-3 pernyataan pembagian tugas, yang paling dominan adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No.18 tentang pemberian tugas adalah sesuai kompetensi 75.0. Berdasarkan skor ke-3 pernyataan sistem kompensasi, yang paling dominan adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No. 20 yakni kepuasan pegawai terhadap sistem kompensasi 55.8. Jika skor rata-rata ketiga indikator iklim organisasi ini diperbandingkan, diketahui bahwa pembagian tugas 72.46 lebih dominan dari kebijakan organisasi 70.32 dan sistem kompensasi 42.93. Selanjutnya, berdasarkan persentase skor butir yang diperoleh, iklim organisasi UMI Medan dapat dikategorikan sebagai berikut : Tabel 4.11. Kategori Iklim Organisasi UMI Medan Universitas Sumatera Utara Kategori Frekuensi Persentase Baik 33 63.5 Cukup baik 16 30.8 Kurang baik 3 5.8 Total 52 100 Sumber. Hasil Penelitian 2011 data diolah Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa dari 52 responden penelitian, 33 orang 63.5 memperlihatkan iklim organisasi baik, 16 orang 30.8 memperlihatkan iklim organisasi cukup baik dan 3 orang 5.8 memperlihatkan iklim organisasi kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden memperlihatkan iklim organisasi yang baik 63.5. Hal ini berarti kategori iklim organisasi Universitas Methodist Indonesia Medan adalah tergolong kategori baik dengan bentuk historam sebagai berikut : Gambar 4.4. Histogram Kondisi Iklim Organisasi 4.1.3.3. Penjelasan Respomdem Mengenai Kinerja Pegawai Dari data yang diperoleh untuk Variabel Kinerja Pegawai dapat dilihat pada Tabel 4.13. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Deskripsi Variabel Kinerja Pegawai No Deskripsi SS Jlh S Jlh CS Jlh TS Jlh STS Jlh 23 Berhasil mencapai target kerja 19.210 69.236 3.82 3.82 3.82 24 Memahami target kerja 13.57 67.335 11.56 5.83 1.91 25 Ada kepuasan jika target kerja tercapai 21.211 61.532 9.65 7.74 00 26 Bidang pekerjaan saya, mampu untuk mencapai prestasi kerja 26.911 55.829 7.74 5.83 3.82 27 Bekerja efektif bearti tidak menunda pekerjaan 15.48 53.828 11.56 9.65 9.65 28 Pentingnya pengetahuan dan ketrampilan untuk mencapai efektifitas kerja 19.210 51.927 13.57 7.74 7.74 29 Enggan bertanya menyebabkan kerja kurang efektif 15.48 51.927 13.57 11.5 6 7.74 30 Menyadari pentingnya efisiensi untuk memperbaiki kinerja personal 23.112 63.533 11.56 1.91 00 31 Menyadari pentingnya efisiensi untuk memperbaiki kinerja kelompok. 25.013 53.828 13.57 1.91 5.83 32 Efisiensi kerja sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan ketrampilan pribadi 44.223 40.421 5.83 7.74 1.91 33 Bekerja efisien berarti memanfaatkan waktu kerja 38.520 44.223 7.74 7.74 1.91 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa dari 52 responden, sebanyak 19.2 sangat setuju terhadap pernyataan bahwa“saya sudah mencapai target kerja yang ditetapkan”, 69.2 setuju, 3.8 cukup setuju, 3.8 tidak setuju dan 3.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan telah mencapai target kerja yang ditetapkan. Terhadap pernyataan “saya memahami dengan baik pentingnya mencapai target kerja yang ditetapkan”, 13.5 sangat setuju, 67.3 setuju, 11.5 cukup setuju, 5.8 tidak setuju dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat Universitas Sumatera Utara disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang pehamanan pentingnya mencapai target kerja yang ditetapkan 67.3. Terhadap pernyataan “saya merasa ada kepuasan tersendiri jika target kerja yang ditetapkan dapat dicapai”, 21.2 sangat setuju, 61.5 setuju, 9.6 cukup setuju, dan 7.7 tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang adanya kepuasan tersendiri jika target kerja tercapai 61.5. Terhadap pernyataan “dalam bidang pekerjaan saya, saya mampu mencapai prestasi kerja”, 26.9 sangat setuju, 55.8 setuju, 7.7 cukup setuju, 5.8 tidak setuju dan 3.8 sangat tidak setuju.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kemampuan mencapai prestasi kerja sesuai dengan bidang pekerjaan 55.8. Terhadap pernyataan “saya menyadari salah satu upaya untuk bekerja efektif adalah dengan tidak menunda pekerjaan”, 15.4 sangat setuju, 53.8 setuju, 11.5 cukup setuju, 9.6 tidak setuju dan 9.6 sangat tidak setuju.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kesadaran untuk tidak menunda pekerjaan sebagai salah satu upaya untuk bekerja efektif 53.8 Terhadap pernyataan “berdasarkan pengalaman saya, efektifitas kerja hanya dapat dicapai jika pegawai memiliki pengetahuan dan ketrampilan kerja yang baik ”, 19.2 sangat setuju, 51.9 setuju, 13.5 cukup setuju, 7.7 tidak setuju dan 7.7 sangat tidak setuju.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden Universitas Sumatera Utara setuju terhadap pernyataan tentang pentingnya memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk mencapai keefektifan kerja 51.9 Terhadap pernyataan “menurut saya malu bertanya kepada atasan dapat menyebabkan pekerjaan kurang efektif ”, 23.1 sangat setuju, 63.5 setuju, 13.5 cukup setuju, 11.5 tidak setuju dan 7.7 sangat tidak setuju.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang malu bertanya dapat menyebabkan pekerjaan kurang efektif 51.9 Terhadap pernyataan “saya menyadari pentingnya bekerja secara efisien agar dapat meningkatkan kinerja perorangan ”, 15.4 sangat setuju, 51.9 setuju, 11.5 cukup setuju, dan 1.9 tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kesadaran pentingnya bekerja secara efisien untuk meningkatkan kinerja perorangan 63.5 Terhadap pernyataan “saya menyadari pentingnya bekerja secara efisien agar dapat meningkatkan kinerja kelompok ”, 25 sangat setuju, 53.8 setuju, 13.5 cukup setuju, 1.9 tidak setuju dan 5.8 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang kesadaran pentingnya bekerja secara efisien untuk meningkatkan kinerja kelompok 53.8 Terhadap pernyataan “menurut pengalaman saya, bekerja secara efisien sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan ketrampilan pribadi ”, 44.2 sangat setuju, 40.4 setuju, 5.8 cukup setuju, 7.7 tidak setuju dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju Universitas Sumatera Utara terhadap pernyataan tentang pengetahuan dan ketrampilan pribadi yang sangat mempengaruhi efisiensi kerja 44.2 Terhadap pernyataan “saya berusaha bekerja secara efisien dengan memanfaatkan waktu kerja yang tersedia”, 38.5 sangat setuju, 44.2 setuju, 7.7 cukup setuju, 7.7 tidak setuju dan 1.9 sangat tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tentang adanya usaha untuk bekerja secara efisien dengan memanfaatkan waktu kerja yang tersedia 44.2 Dari ke-4 pernyataan capaian target kerja tersebut di atas, yang paling dominan adalah adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No. 23 tentang keberhasilan mencapai target kerja 69.2. Sedangkan dari ke-3 pernyataan efektifitas, yang paling dominan adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No.27 tentang bekerja efisien berarti tidak menunda pekerjaan 53.8. Dari ke-3 pernyataan efisiensi, yang paling dominan adalah jawaban setuju terhadap pernyataan No. 30 yakni pentingnya bekerja secara efisien untuk meningkatkan kinerja 63.5. Jika skor rata-rata ketiga indikator kinerja ini diperbandingkan, diketahui bahwa capaian target kerja 63.45 lebih dominan dari efektifitas 52.53 dan efisiensi 50.47. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, berdasarkan persentase skor butir yang diperoleh, kinerja pegawai UMI Medan dapat dikategorikan sebagai berikut : Tabel 4.13. Kategori Kinerja Pegawai UMI Medan Kategori Frekuensi Persentase Baik 36 69.2 Cukup baik 11 21.2 Kurang baik 5 9.6 Total 52 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 data diolah Tabel 4.13 memperlihatkan bahwa dari 52 responden penelitian, 36 orang 69.2 memperlihatkan kinerja baik, 11 orang 21.2 memperlihatkan kinerja cukup baik dan 5 orang 9.6 memperlihatkan kinerja kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden memperlihatkan iklim organisasi yang baik 69.2. Hal ini berarti kategori kinerja pegawai Universitas Methodist Indonesia Medan adalah tergolong kategori baik dengan bentuk historam sebagai berikut Gambar 4.5. Histogram Kondisi Kinerja Pegawai Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Analisis Statistik Inferential