7
5 4
3
28,5 40,5 52,5 64,5 76,5 88,5 100,5 Nilai
Frekuensi
1 2
6
Gambar 3 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi frekuensi Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika di kelas eksperimen menunjukkan bahwa kurva menyebar
pada nilai diatas nilai rata-rata. Siswa yang memperoleh nilai di atas nilai rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai
dibawah rata-rata.
2. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
Data tes hasil belajar matematika siswa yang diberikan kepada kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, maka diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 7 Rangkuman Skor Akhir Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
Statistika Skor
Jumlah Siswa N 30
Maksimum X
max
100 Minimum X
min
15 Mean
X
54,50 Median Me
52,77 Modus Mo
49,73 Varians S
2
414,05 Simpangan Baku S
20,35 Skewnes Kemiringan
0,26 Kurtosis Ketajaman
2,32
Tabel 7 dapat dilihat bahwa dari 30 siswa dengan nilai rata-rata hasil belajar di kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata 54,50, nilai
median 52,77, nilai modus 49,73 dan nilai simpangan baku 20,35. Tingkat kemiringan sk 0,26 karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor
memanjang ke kanan atau miring ke kiri, kurva menceng ke kiri dan ketajaman kurtosis 2,32
4
α yang berarti kurang dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik mendatar sehingga nilai rata-rata tersebar secara
merata. lihat lampiran 15, hal.161. Data tes akhir hasil belajar siswa kelas kontrol dengan
menggunakan teknik bersusun diperoleh data sebagai berikut dalam bentuk distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas Kontrol
Nilai Frekuensi
Absolut
i
f Kumulatif
k
f
Relatif Kumulatif
f
11 – 25 3
3 10,00
26 – 40 3
6 10,00
41 – 55 11
17 36,67
56 – 70 6
23 20,00
71 – 85 5
28 16,67
86 – 100 2
30 6,67
Jumlah 30
100 Tabel distribusi frekuensi di atas dapat dilihat bahwa dari 30 siswa
di kelas kontrol yang menggunakan teknik bersusun mempunyai banyak kelas interval adalah 6 kelas. Siswa yang menggunakan teknik bersusun
dengan mendapat nilai di atas rata-rata sebanyak 43,33, yaitu 13 siswa, sedangkan yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 56,67 yaitu
17 siswa. Secara visual penyebaran data hasil belajar siswa di kelas kontrol
dengan menggunakan teknik bersusun dapat dilihat pada histogram dan poligon frekuensi dibawah ini:
7 Frekuensi
Nilai 2
5 6
10,5 25,5 40,5
55,5 70,5
85,5 100,5 1
8 9
1
3 4
1 1
Gambar 4 Grafik Histogram dan Poligon Distribusi frekuensi Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika di kelas kontrol menunjukkan bahwa kurva menyebar pada
nilai diatas nilai rata-rata. Siswa yang memperoleh nilai diatas nilai rata- rata lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai
dibawah rata-rata. Perbedaan hasil belajar matematika antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol, dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 9 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Antara Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol Statistika Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol
Jumlah sampelN 30
30 Mean
X
67,70 54,50 MedianMe 69,64 52,77
ModusMo 71,70 49,73
VariansS
2
413,96 414,05 Simpangan bakuS
20,35 20,35 Tingkat kemiringan
3
α - 0,29
0,26 Ketajamankurtosis
4
α 1,76 2,32
Data diatas dapat terlihat dengan mudah perbedaan statistika baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, yaitu dapat dijelaskan bahwa
dari 30 siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memperoleh nilai rata- rata x kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol
dengan selisih 13,2 67,70 - 54,50, begitu pula dengan nilai median Me serta nilai modus Mo, yaitu pada kelas eksperimen memperoleh nilai
lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Nilai simpangan baku terlihat bahwa di kelas ekperimen dan di kelas kontrol memperoleh nilai
statistika yang sama yaitu 20,35. Maka dapat dikatakan bahwa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol mempunyai kesamaan dalam distribusi
suatu kurva, tetapi terdapat perbedaan nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu nilai rata-rata di kelas eksperimen
lebih tinggi daripada nilai rata-rata di kelas kontrol, sehingga kurva pada kelas eksperimen terdapat di sebelah kanan kurva pada kelas kontrol.
Tingkat kemiringan di kelas eksperimen -0,29, karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri atau miring ke kiri, kurva
menceng ke kanan, sedangkan pada kelas kontrol memperoleh sk 0,26 karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan atau
miring ke kanan, kurva menceng ke kiri dan ketajaman kurtosis sama- sama kurang dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik mendatar
sehingga nilai rata-rata tersebar secara merata.
B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis