Uji Multikolinieritas Uji Heterokedastisitas Glesjer

4.2.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas hipotesis pertama, kedua dan ketiga memperlihatkan hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama, Kedua dan Ketiga Variabel Hipotesis pertama Hipotesis kedua Hipotesis ketiga Tolerance FIV Tolerance FIV Tolerance FIV VACA 0.972 1.029 0.972 1.029 0.972 1.029 VAHU 0.972 1.028 0.972 1.028 0.972 1.028 STVA 0.999 1.001 0.999 1.001 0.999 1.001 Sumber : Hasil Penelitian, 2014 data diolah Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai tolerance ke-3 variabel adalah lebih kecil dari 1, dan nilai VIF ke-2 variabel lebih kecil dari 10 sehingga hasil perhitungan ini memenuhi persyaratan uji multikolinieritas yakni jika nilai tolerance 1 dan nilai VIF 10, berarti data penelitian tidak mengandung gejala multikolinieritas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak mengandung gejala multikolinieritas.

4.2.3.3 Uji Heterokedastisitas Glesjer

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan uji Glesjer dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas Glesjer Hipotesis Pertama, Kedua dan Ketiga Variabel Hipotesis pertama Hipotesis kedua Hipotesis ketiga Sig-p Kesimpulan Sig-p Kesimpulan Sig-p Kesimpulan VACA .752 P0.05 .223 P0.05 .100 P0.05 VAHU .449 P0.05 .100 P0.05 .136 P0.05 STVA .555 P0.05 .778 P0.05 .963 P0.05 Sumber : Hasil Penelitian, 2014 data diolah Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa nilai asymp.sig 2-sided variabel X 1 VACA untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga adalah lebih besar dari 0.05 sehingga hasil perhitungan ini memenuhi uji persyaratan gejala heterokedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak mengandung gejala heterokedastisitas. Dengan kata lain, tidak ada hubungan korelasi kuat antar variabel bebas dalam penelitian ini.

4.2.3.4 Uji Autokorelasi