21
konsumen yang bersangkutan menderita kerugian akibat mengabaikan kewajiban tersebut.
E. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
Menurut UUPK, Pasal 6, ada lima hak dari pelaku usaha, empat diantaranya merupakan hak yang secara eksplisit diatur dalam UUPK dan satu hak lainnya
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan dengan kesepakatan
mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan; 2.
Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian
hukum sengketa konsumen; 4.
Hak untuk merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang
diperdagangkan; 5.
Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan lainnya. Selain hak-hak yang disebutkan di atas, pelaku usaha juga memiliki
kewajiban-kewajiban. Kewajiban-kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 7 UUPK, yakni sebagai berikut :
1. Beriktikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
22
2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif; 4.
Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa
yang berlaku; 5.
Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas
barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan; 6.
Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
F. Tahap-Tahap Transaksi
Perpindahan barang danatau jasa dari pelaku usaha kepada konsumen disebut dengan transaksi. Transaksi antara pelaku usaha dan konsumen dapat
dilakukan diberbagai tempat. Sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, transaksi konsumen dapat dilakukan tanpa perlu
bertemu langsung antara kedua belah pihak. Suatu kegiatan yang dapat dikategorikan dengan kegiatan transaksi konsumen dapat dibagi dalam beberapa
tahapan.
23
Sebagian besar predikat konsumen diperoleh sebagai konsekuensi mengkonsumsi barang danatau jasa melalui suatu transaksi konsumen. Transaksi
konsumen adalah peralihan barang danatau jasa, termasuk di dalamnya peralihan kenikmatan dalam menggunakannya.
7
Dalam praktik sehari-hari terjadi beberapa tahapan transaksi konsumen. Tahap-tahap tersebut adalah :
1. Tahap Pra Transaksi
Pada tahap ini, transaksi pembelian, penyewaan, peminjaman, pemberian hadiah komersial, dan sebagainya belum terjadi. Konsumen masih mencari
tahu dimana kebutuhannya harus didapatkan, harga danatau syarat-syarat yang ia mampu memenuhinya, serta berbagai fasilitas atau kondisi yang ia
inginkan. Dengan kata lain, yang terpenting bagi konsumen saat ini adalah mendapatkan informasi atau keterangan yang benar, jelas dan jujur dari
pelaku usaha yang beritikad baik dan bertanggung jawab mengenai produk danatau jasa tersebut.
2. Tahap Transaksi
Yaitu tahap terjadinya proses peralihan pemilikan barang danatau jasa pemanfaatan jasa tertentu dari pelaku usaha kepada konsumen. Pada tahap ini,
pelaku usaha wajib memperlakukan konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif, menjamin mutu barang danatau jasa sesuai standar yang
berlaku, memberi kesempatan bagi konsumen untuk menguji dan mencoba barangjasa tertentu dan memberi jaminan danatau garansi atas barang Pasal
7
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, cet. 3, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2096, hlm. 19.