Pelaku Usaha Pihak-Pihak Dalam Hukum Perlindungan Konsumen 1. Konsumen

19

D. Hak dan Kewajiban Konsumen

Sebagai pemakai barang danatau jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban. UUPK merumuskan sejumlah hak-hak konsumen dalam Pasal 4. Menurut Pasal 4 UUPK, ada sembilan hak konsumen antara lain sebagai berikut: 1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa; 2. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; 3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa; 4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan; 5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; 6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen; 7. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, danatau pengantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; 9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan lainnya. 20 Esensi dari hak untuk mendapatkan atau memperoleh keamanan adalah bahwa setiap konsumen berhak mendapatkan perlindungan atas barang danatau jasa yang dikonsumsi. Keterangan informasi sangat penting karena konsumen dapat mengetahui bagaimana kondisi barang danatau jasa yang akan dikonsumsinya. Selanjutnya esensi dari hak untuk memilih adalah bahwa setiap konsumen berhak memilih suatu produk yang mungkin dapat merugikan hak- haknya. Selain hak-hak yang disebutkan di atas, konsumen juga memiliki kewajiban. Kewajiban-kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 5 UUPK, yakni sebagai berikut: 1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi badan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa demi keamanan dan keselamatan; 2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa; 3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; 4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. Hal tersebut di atas dimaksudkan agar konsumen dapat memperoleh hasil yang maksimal atas perlindungan danatau kepastian hukum bagi dirinya. Pentingnya kewajiban ini, karena pelaku usaha telah menyampaikan peringatan secara jelas pada label suatu produk, namun konsumen tidak membaca peringatan yang telah disampaikan kepadanya. Dengan pengaturan kewajiban ini, memberikan konsekuensi hilangnya tanggung jawab pelaku usaha apabila 21 konsumen yang bersangkutan menderita kerugian akibat mengabaikan kewajiban tersebut.

E. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

Menurut UUPK, Pasal 6, ada lima hak dari pelaku usaha, empat diantaranya merupakan hak yang secara eksplisit diatur dalam UUPK dan satu hak lainnya diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut: 1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan; 2. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik; 3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen; 4. Hak untuk merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang diperdagangkan; 5. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan lainnya. Selain hak-hak yang disebutkan di atas, pelaku usaha juga memiliki kewajiban-kewajiban. Kewajiban-kewajiban tersebut diatur dalam Pasal 7 UUPK, yakni sebagai berikut : 1. Beriktikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Berkaitan Dengan Itikad Buruk Dari Perusahaan Asuransi Jiwa (Studi Kasus pada Putusan Mahkamah Agung No. 560 K/Pdt.Sus/2012)

6 139 135

Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Beredarnya Obat Tradisional Impor Yang Tidak Mencantumkan Label Berbahasa Indonesia Pada Kemasannya

3 94 74

Perlindungan Terhadap Pihak Kontraktor Dalam Perjanjian Pemborongan (Studi Kasus Perjanjian Antara..

1 61 5

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL BERBAHAN KIMIA OBAT

0 3 107

TINJAUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI KASUS DI POLRESTA YOGYAKARTA).

0 3 56

MODEL PERLINDUNGAN HUKUM PASAR TRADISIONAL (STUDI KONFLIK PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN Model Perlindungan Hukum Pasar Tradisional(Studi Konflik Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Kota Surakarta).

0 2 15

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN (Studi tentang Pembinaan dan Pengawasan Obat Tradisional Hasil Industri Kecil Obat Tradisional oleh Dinas Kesehatan dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Yogyakarta).

0 0 17

Konsep Perlindungan Hukum Terhadap Pengetahuan Tradisional Masyarakat Asli Tentang Obat Di Indonesia opt

0 0 13

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN MENGKONSUMSI OBAT TRADISIONAL YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA OBAT (BKO) DI KOTA PANGKALPINANG

0 0 16

Perlindungan hukum bagi konsumen mengkonsumsi obat tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) di Kota Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 24