66
demikian, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini sudah terdistribusi normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas.
2. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variable independen, yaitu dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi,
kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial dalam menjelaskan variasi variable dependen yaitu kinerja perusahaan. Hasil uji koefisien
Adjusted R Square disajikan dalam table 4.6.
Tabel 4.7 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.485
a
.236 .220
.45097 a. Predictors: Constant, KEPEMILIKANMANAJERIAL, DEWANDIREKSI,
KOMISARISINDEPENDEN, KEPEMILIKANINSTITUSIONAL b. Dependent Variable: TOBINSQ
Berdasrkan analisis data pada table 4.6 menunjukkan bahwa nilai koefisien Adjusted R Square adalah sebesar 0,220 Hal ini berarti 22
variabel Tobin’s Q dapat dijelaskan oleh variable dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan institusional dan
kepemilikan manajerial. Sedangkan sisanya 100 - 22 = 78 dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Variabel tersebut yaitu komite audit,
ukuran perusahaan, lama perusahaan Siregar dan Utama, 2005. Sumber: Data Sekunder diolah
67
b. Uji Statistik t
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variable independen secara individual yaitu mekanisme corporate governance
dalam hal dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial dalam menerangkan
variasi variable dependen, yaitu kinerja perusahaan. Berikut hasil uji penelitiannya :
Tabel 4.8 Hasil Uji Parameter Individual Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant .014
.196 .072
.942 KOMISARISINDEPENDEN
1.434 .335
.275 4.284
.000 DEWANDIREKSI
.073 .016
.288 4.515
.000 KEPEMILIKANINSTITUSIONAL
.004 .002
.133 2.025
.044 KEPEMILIKANMANAJERIAL
-.017 .006
-.182 -2.732
.007 a. Dependent Variable: TOBINSQ
Berdasarkan analisis data pada table 4.7 yang menunjukkan hasil pengujian antara variable dependen dengan variable independen yang
dilakukan dengan uji t, hasilnya adalah sebagai berikut :
Sumber: Dat a Sekunder diolah
68
Hasil uji hipotesis 1 : Dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable dewan komisaris independen mempunyai angka signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
dewan komisaris independen berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,275
Estimasi arah yang positif pada koefisien variable dewan komisaris independen menunjukkan bahwa setiap peningkatan dewan komisaris
independen akan meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini berhasil didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Benhart dan
Rosenstein 1998 dalam Murwaningsari 2007 yang menyatakan bahwa semakin besar proporsi komisaris independen maka semakin efektif
peranan komisaris independen di dalam melaksanakan fungsi monitoring terhadap perilaku oportunis manajemen. Perilaku oportunis manajemen
yang dimonitor dengan baik oleh komisaris independen akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Hasil uji hipotesis 2 : Dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable ukuran dewan direksi mempunyai angka signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran
dewan direksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,288. Estimasi arah yang positif
69
meninjukkan bahwa setiap peningkatan ukuran dewan direksi akan menaikkan kinerja perusahaan. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian
Pearce dan Zahra 1992 dalam Faisal 2005 yang menyatakan bahwa peningkatan ukuran dewan direksi akan memberikan manfaat bagi
perusahaan karena terciptanya jaringan dengan pihak luar perusahaan dan menjamin adanya ketersediaan sumber daya. Sedangkan hasil penelitian
ini kontradiktif dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Murwaningsari 2007 yang menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Hasil uji hipotesis 3 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable kepemilikan institusional mempunyai angka signifikan 0,044 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,133. Arah positif
pada koefisien variable kepemilikan institusional menunjukkan bahwa setiap peningkatan kepemilikan institusional akan menaikkan kinerja
perusahaan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa hasil
penelitian ini mendukung atau sesuai dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Serli 2011 yang mengatakan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
70
Kepemilikan institusional ini akan memantau pergerakan kinerja perusahaan sehingga kinerja perusahaan sesuai dengan visi misi yang telah
direncanakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Namun penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Murwaningsari 2007,
Sri dan Siti 2012.
Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa kepemilikan perusahaan oleh institusional tidak
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham perusahaan oleh institusi domestik akan
menurunkan kegiatan monitoring yang dilakukan oleh pemegang saham institusi domestik sehingga kinerja perusahaan akan semakin menurun.
Hal ini dikarenakan pemilik mayoritas institusi ikut dalam pengendalian perusahaan sehingga cenderung bertindak untuk kepentingan mereka
sendiri dengan mengorbankan kepentingan minoritas di dalam perusahaan. Adanya kecenderungan tersebut membuat terjadinya ketidakseimbangan
dalam penentuan arah kebijakan perusahaan yang pada akhirnya hanya akan menguntungkan pihak pemegang saham mayoritas saja institutional
ownership.
Hasil uji hipotesis 4 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable kepemilikan manajerial mempunyai angka signifikan 0,007 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Tetapi hasilnya negatif karena beta yang dihasilkan sebesar -
71
0,182. Estimasi arah yang negatif menunjukkan bahwa kepemilikan saham oleh manajerial dewan komisaris dan dewan direksi yang semakin
banyak cenderung akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berhasil didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Suranta 2003
yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negative terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
baik dewan komisaris maupun dewan direksi memiliki insentif untuk memaksimumkan kesejahteraannya dan konflik yang terjadi dalam teori
keagenan tidak dapat dikurangi. Hal ini disebabkan mereka terlibat dalam manajemen perusahaan dan ikut memutuskan kebijakan yang akan diambil
oleh perusahaan dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja perusahaan. Para pemilik perusahaan yang memiliki jumlah saham yang lebih sedikit
tidak dapat melakukan kontrol dan monitoring terhadap perilaku yang tidak menguntungkan bagi mereka. Akibatnya adalah berdampak pada
asimetri informasi yang sering dirasakan oleh pemilik minoritas perusahaan. Suranta, 2003. Hasil penelitian ini juga berhasil didukung
oleh Herawaty 2008 tetapi kontradiktif dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Murwaningsari 2007.
Dari table coefficient dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y=0,014+1,434X
1
+0,073X
2
+0,004X
3
-0,017X
4
1. Nilai Konstanta model persamaan regresi sebesar 0.014. Artinya jika variable dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi,
kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial dianggap
72
konstan, maka rata-rata kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q sebesar 0,014.
2. Koefisien regresi dewan komisaris independen sebesar 1,434 menyatakan bahwa setiap penambahan dewan komisaris sebesar 1
akan meningkatkan kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q sebesar 1,434.
3. Koefisien regresi dewan direksi sebesar 0,073 menyatakan bahwa setiap penambahan dewan direksi sebesar 1 akan meningkatkan
kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q sebesar 0,073. 4. Koefisien regresi kepemilikan institusional sebesar 0,004
menyatakan bahwa setiap penambahan kepemilikan institusional sebesar 1 akan meningkatkan kinerja perusahaan yang diukur
dengan Tobin’s Q sebesar 0,004. 5. Koefisien
regresi kepemilikan
manajerial sebesar -0,017
menyatakan bahwa setiap penambahan kepemilikan manajerial sebesar 1 akan menurunkan kinerja perusahaan yang diukur dengan
Tobin’s Q sebesar 0,017.
c. Uji Statistik F