Pada tabel 4.2 diperoleh umur bidan yang paling banyak melakukan manajemen aktif kala III sesuai APN adalah pada umur 46 – 50 tahun dan 50 tahun yang
masing-masing adalah 4 bidan 36,4, sementara dari jumlah banyaknya persalinan tiap bulan didapatkan yang memiliki persalinan 6 – 10 tiap bulannya
adalah yang paling banyak melakukan manajemen aktif kala III sesuai APN 81,8. Sementara dari riwayat pelatihan APN yang paling banyak melakukan
manjemen aktif kala III adalah dari yang pernah mendapatkan pelatihan 4 – 5 tahun yang lalu 81,8, tetapi sama halnya dengan yang tidak melakukan
manajemen aktif kala III sesuai APN 52,2.
Berikut ini akan dibahas setiap komponen dari manajemen aktif kala tiga tersebut :
A. Penggunaan Uterotonika Tabel 4.3. Karakteristik penggunaan uterotonika
Komponen APN n
Penggunaan uterotonika
- oksitosin - methergin
- oksitosin dan methergin
Waktu pemberian uterotonika
- 0 – 60 dtk - 61 – 180 detik
- 180 detik
Saat pemberian
- Sesudah lahir bayi - Selama melahirkan plasenta
80
1 62
17
80 100
2 77
21
100
Abdul Hadi : Implementasi Manajemen Aktif Kala Tiga Oleh Bidan Bersertifikasi Asuhan Persalinan Normal Di Kodya Medan, 2008 USU Repository © 2008
- Sesudah lahir plasenta
Rute pemberian
- IM - IV
- IV drip
80 100
Pada tabel 4.3, Uterotonika yang digunakan pada seluruh persalinan yang diobservasi seluruhnya 100 menggunakan jenis oksitosin yang diberikan
secara intramuscular 100 dengan dosis 10 IU 100, pemberiannya adalah saat sesudah bayi lahir 100. Sementara itu waktu pemberian dengan kriteria
FIGOICM 1 menit hanya ditemukan 1 bidan 2, dengan kriteria APN 2 menit atau dalam penelitian ini diambil durasi waktu mulai dari 60 detik sampai
180 detik adalah 62 bidan 77 dan yang memberikan lebih dari 180 detik adalah 17 bidan 21.
USAID dan POPPHI 2006, pada penelitiannya didapatkan penggunaan
oksitosin sebagai uterotonika di manajemen aktif kala tiga adalah 99,2 , saat pemberiannya adalah setelah bayi lahir 99 dengan dosis 10 IU 99 dan
pemberian secara intramuscular 100, waktu pemberian yang benar adalah sebesar 77,9 .
8
B. Pelepasan Plasenta
Pelepasan plasenta menurut kriteria APN adalah dengan cara penegangan tali pusat terkendali PTT.
Abdul Hadi : Implementasi Manajemen Aktif Kala Tiga Oleh Bidan Bersertifikasi Asuhan Persalinan Normal Di Kodya Medan, 2008 USU Repository © 2008
Tabel 4.4. karakteristik pelepasan plasenta Metode pelepasan plasenta
n
- Metode PTT
- Bukan metode PTT 42
38 53
47
Dari tabel 4.4, dapat dilihat bahwa kriteria dari pelepasan plasenta yang sesuai dengan APN yaitu metode PTT adalah sebesar 42, sementara itu yang tidak
melaksanakannya dengan benar adalah 38. Meskipun begitu tidak ada dari kedua kelompok yang dilakukan manual plasenta.
USAID dan POPPHI 2006, melaporkan pelaksanaan dari pada penegangan tali
pusat terkendali adalah sebesar 76,9.
Cherine M,et.al 2004
, melaporkan yang tidak melaksanakan penegangan tali
pusat terkendali yang merupakan bagian dari manajemen aktif kala III di rumah sakit pendidikan Mesir adalah sebesar 49.
C. Massase dan palpasi uterus Tabel 4.5. Karakteristik massase dan palpasi uterus