Kebijakan Pemerintah TINJAUAN PUSTAKA

kurangnya motivasi dan kebingungan telah memperlambat atau menghambat suatu perubahan.

II.2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA.

Intervensi yang praktis dan mudah untuk mengurangi kejadian dari perdarahan pasca persalinan telah lama diketahui dan telah dikenal secara luas, yaitu manajemen aktif kala tiga. Penggunaan rutin dari manajemen ini telah memperlihatkan menurunnya angka kejadian perdarahan sampai 60, juga menurunkan penggunaan obat-obatan serta penggunaan transfusi darah. Terdapat 3 faktor utama yang menentukan pelaksanaan manajemen aktif kala tiga secara rutin yaitu : 10

A. Kebijakan Pemerintah

Pada tahun 1998 pemerintah Indonesia merasa belum ada tindakan yang strategis untuk menurunkan AKI maka pemerintah bersama departemen- departemen yang mempunyai peran utama dalam mendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayinya, beserta Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, BKKBN, Departemen Kesehatan, Departemen Agama dan BAPPENAS diajak kerjasama untuk mendirikan Safe Motherhood. Sejak ditampilkannya angka kejadian yang banyak dari perdarahan pasca persalinan yang merupakan salah satu penyebab tingginya kematian ibu, FIGO dan ICM yang merupakan partner dari Global Safe Motherhood setuju bahwa Manajemen Aktif Kala Tiga dapat Abdul Hadi : Implementasi Manajemen Aktif Kala Tiga Oleh Bidan Bersertifikasi Asuhan Persalinan Normal Di Kodya Medan, 2008 USU Repository © 2008 menurunkan angka kejadian perdarahan pasca persalinan. Pada tahun 2003 FIGO dan ICM menyatakan Manajemen Aktif Kala Tiga hendaknya dilakukan pada setiap wanita yang menjalani persalinan, yang kemudian direkomendasikan digunakan pada setiap penolong yang terlatih pada setiap persalinan. 11,12 WHO juga telah merekomendasikan penggunaan Manajemen Aktif Kala Tiga pada setiap wanita yang dalam persalinan, meskipun dalam pelaksanaannya masih menimbulkan beberapa kontroversi. 2 Program Maternal and Neonatal Health MNH dari JHPIEGO pada tahun 2001 telah membantu berbagai negara dalam membuat panduan baru berdasarkan Managing Complication in Pregnancy and Childbirth. Melalui kerjasama dengan program MNH, Indonesia meluncurkan Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal Rujukan nasional untuk Kesehatan ibu dan neonatal. Buku ini telah disebarluaskan ke setiap bidan, spesialis dan dokter umum, termasuk fakultas kedokteran dan akademi kebidanan serta program- program pelatihan kesehatan reproduksi di Indonesia. 13 Pada Tahun 2003, Departemen Kesehatan Indonesia kerja sama dengan POGI, IDAI dan IBI mengeluarkan sebuah pegangan untuk persalinan normal yaitu Asuhan Persalinan Normal APN. Pada pegangan tersebut penanganan kala tiga adalah seperti juga pernyataan dari ICM dan FIGO yaitu melakukan Manajemen Aktif Kala Tiga sebagai langkah preventif dari perdarahan pasca persalinan dan uterotonika yang digunakan adalah oksitosin. Kemudian Abdul Hadi : Implementasi Manajemen Aktif Kala Tiga Oleh Bidan Bersertifikasi Asuhan Persalinan Normal Di Kodya Medan, 2008 USU Repository © 2008 dilakukan pelatihan-pelatihan untuk pegangan ini melalui suatu badan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik - Kesehatan Reproduksi JNPK-KR. 14

B. Faktor Penolong