Faktor Penolong TINJAUAN PUSTAKA

dilakukan pelatihan-pelatihan untuk pegangan ini melalui suatu badan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik - Kesehatan Reproduksi JNPK-KR. 14

B. Faktor Penolong

Kinerja seseorang didefinisikan sebagai hasil yang dicapai seseorang atas perilaku kerjanya menurut yang berlaku dalam pekerjaannya. Kinerja dalam suatu bidang pekerjaan merupakan kombinasi antara kemampuan, usaha dan kesempatan. Kemampuan kerja dalam kerja atau jabatan tertentu didasari oleh kemampuan profesional yang diperoleh dari hasil belajar pada satu lembaga pendidikan. Dalam teori perspektif harapan, kinerja merupakan fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. 8 Pengetahuan dan keahlian untuk melakukan Manajemen Aktif Kala Tiga adalah sangat mempengaruhi dalam penggunaan rutin Manajemen aktif kala tiga dalam praktek sehari-hari. Meskipun begitu motivasi penolong juga merupakan kunci dalam pelaksanaannya. 10 Pemerintah Indonesia telah lama berperan dalam peningkatan pengetahuan dan keahlian dari para penolong persalinan. Di dalam kurikulum pendidikan untuk dokter, bidan dan perawat telah dimasukkan penjelasan terhadap Manajemen Aktif kala Tiga. Asuhan Persalinan Normal APN merupakan modul yang telah digunakan didalam kurikulum tersebut. Pelatihan-pelatihan APN juga telah dilakukan terhadap dokter, bidan. 14 Dalam penelitian JHPIEGO dan POPPHI Abdul Hadi : Implementasi Manajemen Aktif Kala Tiga Oleh Bidan Bersertifikasi Asuhan Persalinan Normal Di Kodya Medan, 2008 USU Repository © 2008 2006 yang mensurvey 27 rumah sakit di Indonesia, 78 dilaporkan para bidannya telah mengikuti pelatihan yang telah mencakup Manajemen Aktif Kala Tiga, dan 52 dokter juga telah mengikuti pelatihan yang sama. Meskipun begitu, mereka menemukan tidak adanya evaluasi penilaian kualitas dari yang mengikuti pelatihan. Meskipun APN telah dijadikan standard nasional, penggunaannya masih dibawah standard. 9 Berbagai penelitian menunjukkan bahwa walaupun Dokter umum, Bidan dan Bidan di Desa telah memperoleh pelatihan, namun kompetensi dan keterampilan mereka dalam pelayanan maternal dan neonatal dasar, terutama manajemen aktif persalinan Kala III dan pelayanan kedaruratan obstetri masih kurang memadai. 14 Motivasi dan kepuasan kerja yang rendah terutama disebabkan karena tidak adanya tingkat dan jenis penggajian yang sesuai dengan harapan petugas, penggunaan tenaga yang tidak efektif, uraian pekerjaan yang tidak relevan, kurangnya supervisi fasilitatif, kurangnya dukungan teman sejawat, kurangnya kesempatan pengembangan staf dan karir, serta risiko kesehatan dan keamanan di wilayah kerja. Kondisi penghidupan yang kurang menarik di daerah pedesaan, seperti fasilitas pendidikan untuk tenaga kesehatan dan keluarganya, tantangan terhadap keterbatasan komunikasi, perasaan terasing di daerah terpencil dan sebagainya. 15 Abdul Hadi : Implementasi Manajemen Aktif Kala Tiga Oleh Bidan Bersertifikasi Asuhan Persalinan Normal Di Kodya Medan, 2008 USU Repository © 2008

C. Faktor Logistik