terletak pada satu garis lurus, kepala agak menengadah. Modul manajemen laktasi, 2004.
2.5. Manfaat Air Susu Ibu
Manfaat ASI pada bayi yaitu zat-zat gizi yang ada pada ASI sesuai dengan kebutuhan bayi dan mudah dicerna oleh pencernaan bayi, ASI mengandung zat
protektif guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit, ASI tidak menimbulkan alergi pada bayi, ASI mempunyai efek psikologis, ASI menjadikan
pertumbuhan bayi dengan sempurna, ASI dapat mengurangi kariesdentis dan Air Susu Ibu dapat mengurangi kejadian moloklusi. Modul Manajemen Laktasi, 2004.
Manfaat pemberian ASI bagi ibu dengan memberikan ASI pada bayi dapat mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan, dan bagi ibu menyusui secara
eksklusif dapat menunda kehamilan, dengan memberikan ASI mempengaruhi aspek psikologis terhadap ibu. Modu Manajemen Laktasi, 2004.
Manfaat pemberian ASI pada keluarga. Aspek ekonomis, aspek psikologis, aspek sekunder. Modul Manajemen Laktasi, 2004.
Manfaat ASI bagi Negara, menurunkan angka kesulitan dan kematian dan mengurangi subsidi untuk Rumah Sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu
formula dan meningkatkan kwalitas sumber daya manusia. Modul Manajemen Laktasi, 2004.
Latifah : Hubungan Karakteristik Petugas Kesehatan Dengan Pelaksanaan Manajemen Laktasi Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
2.6. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit. Sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta minuman Notoatmodjo, 1993. Mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagai berikut :
a. Perilaku kesehatan health behavior, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk mencegah penyakit.
b. Perilaku sakit illness behavior, yakni segala tindakan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang individu yang merasa sakit. c.
Perilaku peran sakit the sick role behavior, yakni segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan antara perilaku kesehatan dan pelaksanaan manajemen laktasi pada
pelayanan perinatal. Cukup banyak model-model pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dikembangkan, seperti model kependudukan, model sumberdaya masyarakat,
model organisasi dan lain-lain sesuai dengan variabel-variabel yang digunakan dalam masing-masing model.
Anderson 1985 mengembangkan model system pelaksanaan kesehatan berupa model kepercayaan kesehatan health belief model yang didasarkan teori lapangan
field theory dari Lewin 1994. Dalam model Anderson ini, terdapat 3 tiga kategori utama dalam pelaksanaan manajemen laktasi pada pelayanan perinatal yaitu
Latifah : Hubungan Karakteristik Petugas Kesehatan Dengan Pelaksanaan Manajemen Laktasi Pada…, 2008 USU e-Repository © 2008
a. Komponen predisposisi, menggambarkan kecenderungan individu yang berbeda-
beda dalam melaksanakan manajemen laktasi pada pelayanan perinatal. Komponen ini terdiri dari : umur, pendidikan, pengetahuan.
b. Komponen enabling, menunjukkan kemampuan individu untuk melaksanakan
manajemen laktasi pada pelayanan perinatal di dalam komponen ini termasuk faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian misalnya penghasilan
atau pendapatan. c.
Komponen need kebutuhan, merupakan faktor yang mendasari dan merupakan stimulus langsung bagi individu untuk melaksanakan manajemen laktasi pada
pelayanan perinatal apabila faktor-faktor predisposisi dan enabling itu ada. Termasuk komponen kebutuhan ini adalah hal-hal yang dirasakan. seperti
pelatihan manajemen laktasi.
2.7. Landasan Teori