Sejarah Singkat I Homeschooling Medan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Adapun bentuk dari penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang di dapat dari apa yang dapat diamati Nawawi,1994:203. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang diteliti dan berusaha memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang menjadi pokok penelitian.

3.2. Lokasi Penelitian

Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah I Homeschooling Jl. Sei Batang Serangan Medan. Lokasi ini dipilih karena peneliti dapat memperoleh data dari apa yang akan ditelitinya yaitu ingin melihat dinamika keluarga pelajar yang mengikuti pendidikan homeschooling. Selain itu i Homeschooling memiliki murid-murid yang memilih metode pedidikan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

3.2.1 Sejarah Singkat I Homeschooling Medan

Selama ini, sekolah menjadi satu-satunya sarana untuk mengenyam pendidikan dan mendapatkan legalisasi pendidikan. Namun sejak disahkan Undang-undang Sisdiknas tahun 2003, tidak lagi demikian. Undang-undang ini mendukung pengembangan pendidikan lewat jalur informal dalam mengenyam pendidikan, seperti homeschooling atau yang biasa disebut dengan sekolah rumah. Universitas Sumatera Utara Setidaknya sejak tiga tahun terahir ini, homeschooling semakin menarik perhatian. Ini tampak dengan banyaknya orangtua yang merasakan suasana pembelajaran di banyak sekolah formal sering kurang mengedepankan kepentingan terbaik bagi anaknya. Sehingga menjatuhkan pilihan bagi pendidikan anaknya pada sekolah rumah seperti ini. Homeschooling merupakan pendidikan informal yang juga bisa mendapatkan sertifikat atau ijazah sama seperti sekolah formal lainnya lewat ujian nasional pendidikan kesetaraan paket A, B, C, sesuai dengan jenjangnya. Sekolah rumah bukan berarti si anak tidak belajar dan hanya bersantai saja di rumah. Namun anak tidak pergi ke sekolah dalam artian institusi. Mereka tetap sama seperti anak lainnya yang mengejar pendidikan lewat jalur formal. Jika di Jakarta, sekolah seperti ini sudah menjadi tren seiring dengan perkembangan pendidikan. Kini, di Medan homeschooling juga mulai tumbuh. Setidaknya sekolah ini bisa dijumpai di Jalan Sunggal Kelurahan Sei Sikambing B dan Jalan Sei Batang Serangan. Meski tidak segencar di Jakarta. Meski demikian, mungkin masih banyak pihak yang belum mengetahui bahkan mengenal homeschooling ini.Bila ditelisik, keberadaan homeschooling di Medan masih tergolong baru, ya sekitar dua tahunan.I homeschooling berdiri pada tanggal 24 juni 2008, homeschooling ini muncul karena banyaknya orang tua yang meresahkan pendidikan anak-anaknya di sekolah formal. Bahkan mayoritas anak didiknya adalah mereka anak yang berkebutuhan khusus ABK, terutama di i-Homeschooling Jalan Sei Batang Serangan ini. Pendidikan informal ini menjadi alternatif bagi anak yang belum terfasilitasi oleh sekolah. Menurut Prof DR Irmawati Psi dari komunitas homeschooling Anak Tangguh yang terletak di Jalan Sei Batang Serangan Medan, pendidikan informal ini menjadi salah satu alternatif. Universitas Sumatera Utara Di Indonesia, menurut perkiraan Ella Yulaelawati, Direktur pendidikan Kesetaraan Depdiknas, ada sekitar 1.000-1.500 siswa homeschooling. Di Jakarta ada sekitar 600 siswa, sebagian besar diantaranya sekitar 500 orang adalah siswa homeschooling majemuk, jumlah yang sebenarnya tidak diketahui dengan pasti, tapi diperkirakan masih lebih besar lagi.

3.2.2 Metode Pendidikan Homeschooling