Analisa Korelasi. Langkah – langkah Pemecahan Masalah.

Pemakaian biaya bahan bakar cenderung meningkat sejalan dengan semakin bertambahnya umur peralatan. Besarnya tergantung pada jenis bahan bakar, jam operasi, besar mesin, karakteristik mesin. E. Biaya Tenaga Kerja. Biaya tenaga kerja tergantung jumlah tenaga kerja yang melayani mesin. Biaya tenaga kerja ini merata setiap tahun dan tidak mempengaruhi umur ekonomis mesin. F. Kerugian Akibat Berhentinya Mesin Down Time . Biaya ini tergantung pada besarnya jam perawatan setiap tahunnya yang meningkat dengan bertambahnya umur mesin. G. Pemakaian Suku Cadang dan Minyak Pelumas. Pemakaian suku cadang dan minyak pelumas cenderung meningkat sejalan dengan semakin bertambahnya umur peralatan dan harga dipasaran. Besarnya tergantung pada jenis suku cadang dan minyak pelumas, jam operasi, karakteristik mesin.

3.4.2. Analisa Korelasi.

Universitas Sumatera Utara Analisa korelasi bertujuan untuk mengukur derajat hubungan antara variabel x dan variabel y dari suatu fungsi. Untuk mengukur derajat hubungan tersebut digunakan suatu nilai yang lazim disebut dengan koefisien korelasi yang bervariasi dalam suatu inteval : − 1 ≤ r ≤ ± 1 jika : - r = − 1 ; Berarti hubungan antara X dan Y sangat kuat dan negatif. - r = 1 ; Berarti hubungan antara X dan Y sangat kuat dan positif. - r = 0 ; Berarti hubungan anatar X dan Y sangat lemah dan tidak ada. Besarnya nilai koefisien koerlasi dihitung dengan persamaan sebagai berikut : 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 .               −               −     = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ = = = = = n i n i n n i n i n i Yi Yi n Xi Xi n Yi Xi Yi Xi n r Atau : r = y S yx S 2 2 1 − dimana : Universitas Sumatera Utara r = Koefisien korelasi. S 2 yx = Standard Error Estimation. S 2 yx = Simpangan baku. X i dan Y i = Variabel - variabel yang diukur tingkat hubungannya. Sebelum menggunakan variabel bebas X untuk meramalkan variabel tidak bebas Y, maka dibuat suatu hipotesa bahwa variabel X dan Y mempunyai hubungan yang kuat. Koefisien korelasi diberi simbol ρ rho. Untuk menguji kebenarannya dilakukan dengan cara : Perumusan hipotesa : H = 0, X dan Y tidak berkorelasi. H i 0, X dan Y mempunyai berkorelasi negatif. H i 0, X dan Y mempunyai berkorelasi positif. H i ± 0, X dan Y mempunyai berkorelasi positif. - Tentukan besar taraf nyata Significant Level = α , kemudian tentukan t α dan t α2 dari Tabel distribusi student. - hitung nilai observasi dengan rumus : t o = 2 1 2 r n r − − dimana : Universitas Sumatera Utara To = Nilai observasi. r = Koefisien korelasi. n = Jumlah data. - Aturan yang digunakan untuk menerima dan menolak Ho, hal ini tergantung dari hal perumusan hipotesa yang digunakan yaitu : 1. Ho : ρ = 0 H i : ρ 0 Jika to - t α , maka Ho ditolak. to - t α , maka Ho diterima. 2. Ho : ρ = 0 H i : ρ 0 Jika to t α , maka Ho ditolak. to t α , maka Ho diterima. 3. Ho : ρ = 0 H i : ρ ≠ 0 Jika to - t α2 atau to t α2 , maka Ho ditolak. - t α2 to t α2 , maka Ho diterima.

3.4.3. Peramalan.