2.6.2. Bahan Yang Digunakan
a. Bahan baku. Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk,ikut
dalam proses produksi dan memiliki presentasi terbesar dibanding bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah Cump Lump getah mangkuk. Cump Lump
didapat dari kebun sendiri yang dikelola oleh PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate. Khusus untuk SIR 10 bahan baku yang digunakan oleh PT. Bridgestone
Sumatera Rubber Estate adalah kriteria getah Cump Lump mutu C1 dan C2.
b. Bahan penolong. Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksidan
ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana bukan bagian dari produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah Air, untuk penggunaan Air
dilakukan dalam proses produksi yang bersih yang tidak banyak mengandung zat- zat kimia dan kotoran.
Adapun kegunaannya dari pada Air ini : -
Mencuci bahan baku dari kotoran yang melekat seperti pasir, batu dan kayu.
- Membuat larutan-larutan dari bahan kimia di laboratorium.
- Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga.
- Mencuci alat-alat yang dipakai dalam proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
c. Bahan tambahan.
Bahan tambahan adalah bahan-bahan yang ditambahkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana bahan ini bagian akhir
dari produk. Bahan tambahan pada pabrik karet Bridgestone
1. Plastik.
Plastik digunakan untuk membungkus karet yang sudah selesai dipres yang ditaruh dalam Pallet.
2. Pallet. Sebahagian pembuatan Pallet dilakukan di perusahaan PT. Bridgestone
Sumatera Rubber Estate dan ada yang dipesan langsung dari Singapura. Penggunaan Pallet peti yang terbuat dari kayu adalah untuk bandela yang telah
dipres dan dibungkus.
2.6.3. Uraian Proses
Proses pengolahan getah karet di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate untuk SIR 10 dilakukan di DX Factory.
Untuk spesifikasi karet SIR 10 yang harus dipenuhi dalam produksi dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Spesifikasi Karet SIR 10
No. Parameter
Standard Indonesian Rubber SIR 10
Universitas Sumatera Utara
1
2
3 Dirt Content kadar kotoran pada karet
Max Ash Content kadar abu yang terdapat pada
Max Po PRI Elastisitas karet selama dalam
penyimpanan Min. 0,10
0,75
30-60
Sumber : Kantor Adm. Processing PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir
Untuk uraian proses produksi meliputi beberapa bagian, yakni : Penerimaan
↓
Penyortiran
↓
Pencincangan
↓
Pemotongan
↓
Pengeringan
↓
Penimbangan
↓
Universitas Sumatera Utara
Pengepresan
↓
Packing
↓
Penggudangan
Gambar 2.2. Uraian proses produksi pengolahan karet
Untuk lebih jelas uraian diatas akan diterangkan pada bagian berikut ini: 1.
Penerimaan. Data-data mengenai bahan baku yang dibawa ole truk harus diperiksa terlebih
dahulu oleh bagian penerimaan dengan menyesuaikannya dengan data yang ada pada administrasi. Setelah diterima truk baru ditimbang pada bagian
penimbangan 2.
Penyortiran. Bahan baku dibawa truk ke jembatan timbang untuk melakukan timbang
isi. Kemudian truk menuju ke lapangan penumpukan, disini muatan truk dibongkar dan disortir oleh pekerja berdasarkan grade yang telah
ditentukan perusahaan. Apabila ada bahan baku diluar ketentuan maka secara langsung dipisahkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Pencincangan.
Bahan baku dalam truk dibongkar dilapangan Precleaning 1–6 LPC1 – LPC6 untuk dicuci guna menghilangkan kotoran. Setelah dicuci bahan
baku dicincang agar bisa masuk ke mesin Pre Breaker. Lalu oleh operator bahan baku diletakan di Belt Conveyor untuk dibawa menuju ke mesin
Pre Breaker, disini bahan baku dicincang menjadi ukuran yang kecil. Hasil keluaran jatuh di bak pencucian, lalu dengan arus air aakan dialirkan
mengitari bak pencucian. Kemudian bahan baku dibawa dengan Bucket Conveyor menuju Hidrocyclone. Bahan baku yang ada didalam
Hidrocyclone dipompakan menuju truk yang telah menunggu. Setelah terisi penuh, truk menuju ke BIN. Di BIN bahan baku dimaturasi selama 1
minggu, selama maturasi di setiap BIN diambil sampel untuk di uji DRC Dry Rubber Content. Setelah 1 minggu, bahan baku di pindahkan ke
DX Factory dengan menggunakan CAT. 4.
Pemotongan. Di DX Factory, kembali bahan baku dipotong-potong untuk bisa
masuk kedalam mesin Pre Breaker I. Selanjutnya oleh operator diletakan di Belt Conveyor untuk di bawa menuju ke mesin Pre Breaker I. Disini
bahan baku mengalami proses penekanan oleh Screw Press untuk melewati Die Plate yang belubang-lubang dengan diameter lubang 38 mm. Bahan
yang keluar dari lubang-lubang Die Plate segera dipotong-potong oleh pisau yang berputar sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan keluaran
Universitas Sumatera Utara
dari mesin Pre Breaker I ini akan berpindah ke Rotary Screen dengan bantuan air. Didalamnya, bahan baku disiram air dengan proses rotasi agar
menyaring kotoran yang masih ada. Selanjutnya kotoran akan jatuh ke bagian Rotary Screen. Dengan bantuan aliran air bahan baku dibawa ke
bak penampungan, disini bahan baku disirkulasi oleh 2 unit pompa yang secara kontinu memompakan air.
Dengan pensirkulasian ini dan ditambah adanya sekat yang dipasang didasar bak maka bahan baku diharapkan bercampur secara
merata dan dilakukan selama 2 jam. Apabila bahan baku bercampur homogen, maka Bucket Conveyor I yang ada didalam bak penampungan
membawa bahan baku ke Cyclone Tank I dan disni terjadi proses pencucian bahan baku. Lalu bahan baku dibawa dengan Bucket Conveyor
II yang ada di Cyclone Tank I menuju mesin Pre Breaker II. Di mesin ini bahan baku mengalami proses penekanan oleh Screw Press untuk melewati
Die Plate yang berlubang-lubang dengan diameter 32 mm. Bahan yang keluar dari lubang-lubang Die Plate segera dipotong oleh pisau yang
berputar sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan keluaran dari mesin Pre Breaker II akan berpindah ke Settling Tank I dengan bantuan air.
Bucket Conveyor III yang ada di Settling Tank I membawa bahan baku ke mesin Hammer Mill. Pada mesin Hammer Mill, terjadi proses
pemotongan kembali hingga ukuran bertambah kecil. Keluaran dari Hammer Mill dengan bantuan air akan di tampung di Settling Tank II dan
Universitas Sumatera Utara
terjadi proses pencucian kembali. Selanjutnya bahan baku akan dibawa oleh Bucket Conveyor IV yang berada di Settling Tank II menuju Ventury
Tank dan terjadi proses pencucian kembali. Bucket Conveyor V yang ada di Ventury Tank membawa bahan
baku menuju ke mesin Extuder I. Di mesin ini bahan baku mengalami proses yang sama pada Pre Breaker I hanya saja diameter lubang Die Plate
yang digunakan berdiameter 4 – 4,5 mm. Lalu dengan bantuan air, bahan keluar dari mesin Extruder I dibawa dan ditampung di Cyclone Tank II.
Disni terjadi lagi proses pencucican kembali. Bucket Conveyor IV yang ada di Cyclone Tank II membawa bahan
baku menuju ke mesin Extruder II dan kembali mengalami proses yang sama terjadi di mesin Extruder I tetapi diameter lubang Die Plate adalah
2,4 – 3 mm. Pencucian bahan baku yang banyak dilakukan diantara mesin Pre Breaker I sampai mesin Extruder II bertujuan agar bahan baku benar-
benar bersih dari unsur kotoran. 5.
Pengeringan. Pada bak penampung, butiran karet akan dipercikan larutan HaNS
10 . Dari bak penampung, butiran karet dihisap ke Hidrocyclone Pump dengan Blower dan dipompakan menuju Trolley. Butiran karet jatuh ke
dalam Trolley yang didalamnya terdapat 28 kotak masing-masing berukuran 75 cm × 40 cm × 25 cm. Ke dalam tiap kotak diisi sampai
penuh butiran karet dan selanjutnya Trolley dibawa ke mesin Dryer. Di
Universitas Sumatera Utara
sini butiran karet dimasak dengan suhu antara 120 ºC -135 ºC selama 190 menit.
Sumber panas yang digunakan berasal dari Burner yang menyemburkan api dari pembakaran bahan bakar minyak. Untuk proses ini
digunakan 2 unit Burner, dimana Burner I bekerja secara kontinu dan Burner II berfungsi sebagai pembantu Burner I. Apabila panas dalam ruang
pengering berkurang maka Burner II akan segera bekerja dan apabila panas telah cukup maka Burner II ini akan berhenti. Setelah 190 menit
dalam mesin Dyer, maka Trolley akan keluar secara otomatis. Selanjutnya Trolley didinginkan dengan bantuan kipas angin selama 15 menit agar
karet yang telah dikeringkan bandela dapat dipindahkan oleh operator ke meja penumpukan dengan gancu.
6. Penimbangan.
Pada tahap penimbangan ini, bandela-bandela ditimbang sebanyak 3,5 kg. Lalu bandela yang telah ditimbang dipindahkan ke mesin Press.
7. Pengepresan.
Bandela yang beratnya 3,5 kg dipres di mesin Pres dengan tekanan 1500 PSi sehingga didapat bandela berbentuk bale dengan ukuran 61 × 34
× 20 cm. 8.
Pembungkusan. Bandela yang telah dipres kemudian dipindahkan ke meja inspeksi
untuk pemeriksaan ada tidaknya White Spot dan sebelum bandela
Universitas Sumatera Utara
dibungkus, petugas dari laboratorium akan mengambil sampel untuk uji karakteristik mutu. Untuk pemeriksaan mutu diambil 1 sampel dari tiap
bandela. Sampel yang diambil adalah dari kedua siku bandela yang
berhadapan. Berat kedua potongan adalah sekitar 600 gram. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium oleh petugas.
Selanjutnya bandela yang dibungkus dilewatkan oleh operator ke Metal Detector untuk pengujian ada tidaknya logam. Setelah dilewatkan,
bandela diletakan dan disusun dalam Forming Box. Bandela yang ada didalam Forming Box lalu dipindahkan ke
pengepresan, dimana Forming Box akan ditimpa oleh besi Pres seberat 1-2 ton selama 1 hari.
Setelah 1 hari, Besi Pres diangkat dari atas, dari Forming Box dan bandela dikeluarkan lalu diletakan pada peti kayu yang disebut Pallet.
Dimana satu Pallet berisikan 36 bandela dan ini beratnya adalah 1260 kg.
Tabel 2.4. Kriteria Plastik Untuk SIR 10
Jenis Base
Colour Printing Colour
Dimension cm
Additional Marketing
SIR 10 Transparant Brown
4-5×40-50 JAPAN
Sumber : Kantor Adm. Processing PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir.
Universitas Sumatera Utara
9. Penggudangan.
Pallet dipindahkan ke Pallet Storage dengan menggunakan Forklift. Di dalam gudang, Pallet kemudian ditempel kertas yang bertuliskan
alamat Pengiriman, Pallet lalu dibungkus dengan plastik. Pallet yang dibungkus kemudian dimasukan ke dalam Metal Box
dengan menggunakan katrol secara manual. Lalu Pallet yang ada didalam Metal Box disusun bertingkat dengan Forklift dan setelah selesai maka
akan menunggu untuk pengiriman. Untuk lebih jelas tentang uraian proses, dilihat pada blok diagram
pada gambar 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Penerimaan
Packing Pembungkusan
Pengujian Sampel Pengepresan
Penimbangan Pendinginan
Pengeringan Pemotongan IV
pembutiran Pencucian VI
Pemotongan III Pencucian V
Pencucian I V Pencincangan
Pencucian III Pemotongan II
Pencucian II Pencucian I
Penyaringan Pemotongan I
Plastik Pallet
Air Air
Air Air
Air Air
Air
Gambar 2.3. Blok Diagram Pengolahan Crumb Rubber PT. BSRE
Universitas Sumatera Utara
2.7 Mesin Dan Peralatan