Analisis Data ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Tabel 5 Orang tua mengingatkan untuk shalat lima waktu Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 27 1 2 - - 90 3,33 6,66 - - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 5 Tabel di atas menunjukkan bahwa 90 siswa menyatakan selalu orang tuanya mengingatkan untuk shalat lima waktu, 3,33 menyatakan sering, 6,66 kadang-kadang sedangkan yang menyatakan jarang dan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu mengingatkan untuk shalat lima waktu. Tabel 6 Orang tua menanamkan etika bergaul Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 12 12 3 3 - 40 40 10 10 - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa 40 siswa menyatakan selalu orang tuanya menanamkan etika dalam bergaul, 40 menyatakan sering, 10 kadang- kadang, 10 jarang sedangkan yang menyatakan tidak pernah tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu dan sering menanamkan etika dalam bergaul. c. Pemberian teladan kepada anak Tabel 7 Orang tua mengingatkan untuk bersikap sabar Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 12 12 6 - - 40 40 20 - - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 7 Tabel di atas menunjukkan bahwa40 siswa menyatakan selalu orang tuanya mengingatkan untuk bersikap sabar, 40 menyatakan sering, 20 kadang- kadang sedangkan yang menyatakan jarang dan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu dan sering mengingatkan untuk bersikap sabar. Tabel 8 Orang tua mengingatkan untuk shalat berjama’ah Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 14 8 8 - - 46,66 26,66 26,66 - - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 8 Tabel di atas menunjukkan bahwa 46,66 siswa menyatakan selalu orang tuanya mengingatkan untuk shalat berjama’ah, 26,66 menyatakan sering, 26,66 kadang-kadang sedangkan yang menyatakan jarang dan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu mengingatkan untuk shalat berjama’ah. Tabel 9 Membaca al- qur’an setelah shalat Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 13 13 4 - - 43,33 43,33 13,33 - - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 9 Tabel di atas menunjukkan bahwa 43,33 siswa menyatakan selalu orang tuanya membaca al- Qur’an setelah shalat, 43,33 menyatakan sering, 13,33 kadang-kadang sedangkan yang menyatakan jarang dan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu membaca al- Qur’an setelah shalat. d. Penerapan pendidikan agama dalam keluarga Tabel 10 Orang tua menganjurkan membaca buku agama Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 9 13 4 2 2 30 43,33 13,33 6,66 6,66 Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 10 Tabel di atas menunjukkan bahwa 30 siswa menyatakan selalu orang tuanya menganjurkan membaca buku agama, 43,33 menyatakan sering, 13,33 kadang-kadang, 6,66 jarang dan 6,66 tidak pernah. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa sering menyediakan buku agama di rumah. Tabel 11 Orang tua membiasakan bersedekah Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 12 11 7 - - 40 36,66 23,33 - - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 11 Tabel di atas menunjukkan bahwa 40 siswa menyatakan selalu orang tuanya membiasakan bersedekah, 36,66 menyatakan sering, 23,33 kadang- kadang sedangkan yang menyatakan jarang dan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu membiasakan bersedekah. e. Pemberian hukuman kepada anak Tabel 12 Pemberian hukuman ketika berbuat salah Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 9 6 13 2 - 30 20 43,33 6,66 - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 12 Tabel di atas menunjukkan bahwa 30 siswa menyatakan selalu orang tuanya selalu memberikan hukuman ketika berbuat salah, 20 menyatakan sering, 43,33 kadang-kadang, 6,66 jarang sedangkan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa kadang-kadang memberikan hukuman ketika berbuat salah. Tabel 13 Orang tua menegur ketika telat pulang ke rumah Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 16 10 4 - - 53,33 33,33 13,33 - - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 13 Tabel di atas menunjukkan bahwa 53,33 siswa menyatakan selalu orang tuanya menegur ketika telat pulang, 33,33 menyatakan sering, 13,33 kadang- kadang sedangkan yang menyatakan jarang dan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu menegur ketika anak telat pulang kerumah. Tabel 14 Orang tua memarahi ketika tidak melaksanakan shalat berjama’ah Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 14 8 8 - - 46,66 26,66 26,66 - - Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 14 Tabel di atas menunjukkan bahwa 46,66 siswa menyatakan selalu orang tuanya memarahi ketika tidak melaksanakan shalat berjama’ah, 26,66 menyatakan sering, 26,66 kadang-kadang sedangkan yang menyatakan jarang dan tidak pernah tidak ada. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa selalu memarahi ketika tidak melaksanakan shalat berjama’ah. Tabel 15 Orang tua memarahi ketika tidak mebaca al- qur’an setelah shalat Alternatif F Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 9 7 12 1 1 30 23,33 40 3,33 3,33 Jumlah 30 100 Sumber: Instrumen Kuisioner tentang pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak siswa di sekolah No: 15 Tabel di atas menunjukkan bahwa 30 siswa menyatakan selalu orang tuanya memarahi ketika tidak membaca al- Qur’an setelah shalat, 23,33 menyatakan sering, 40 kadang-kadang, 3,33 jarang dan 3,33 tidak pernah. Dengan demikian dapat diketahui sebagian besar orang tua siswa kadang- kadang memarahi ketika tidak membaca al- Qur’an setelah shalat. Tabel di bawah ini adalah tabel pendidkan agama dalam keluarga variabel X dan akhlak anak di sekolah variabel Y no X Y 1 59 41 2 64 46 3 73 43 4 64 48 5 65 44 6 67 38 7 66 35 8 59 36 9 66 39 10 65 48 11 65 37 12 68 37 13 68 39 14 67 43 15 65 33 16 63 35 17 64 35 18 60 28 19 67 44 20 67 35 21 61 34 22 65 36 23 64 30 24 64 42 25 55 33 26 58 36 27 50 32 28 61 32 29 71 26 30 63 42 jumlah 1914 1127 Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif anatara pendidikan agama dalam keluarga variabel X dengan akhlak siswa di sekolah variabel Y, maka penulis menggunakan rumus Product Moment dengan memasukkan data-data yang diperoleh ke dalam tabel yaitu: No X Y X² Y² XY 1 59 41 3481 1681 2419 2 64 46 4009 2112 2944 3 73 43 5329 1849 3139 4 64 48 4096 2304 3072 5 65 44 4225 1936 2860 6 67 38 4489 1444 2546 7 66 35 4356 1225 2310 8 59 36 3481 1296 2124 9 66 39 4356 1521 2574 10 65 48 4225 2304 3120 11 65 37 4225 1369 2405 12 68 37 4624 1369 2516 13 68 39 4624 1521 2652 14 67 43 4489 1849 2881 15 65 33 4225 1089 2145 16 63 35 3969 1225 2205 17 64 35 4096 1225 2240 18 60 28 3600 784 1680 19 67 44 4489 1936 2948 20 67 35 4489 1225 2345 21 61 34 3721 1156 2278 22 65 36 4225 1296 2340 23 64 30 4096 900 1920 24 64 42 4096 1764 2688 25 55 33 3025 1089 1815 26 58 36 3364 1296 2088 27 50 32 2500 1024 1600 28 61 32 3721 1024 1952 29 71 26 5041 676 1846 30 63 42 3969 1764 2646 jumlah 1914 1127 122635 43253 72298 r xy = ] ][ [ 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N           = ] 1127 4325 . 30 ][ 1914 122635 . 30 [ 1127 . 1914 72298 . 30 2 2    = ] 1270129 1297590 ][ 3663396 3679050 [ 2157078 2168940    = 429874494 11862 = 429874494 11862 = 572 , 41 , 20733 11862 

B. Pendidikan agama dalam keluarga dan pengaruhnya terhadap akhlak siswa di

sekolah Dari perhitungan di atas ternyata angka nilai koefisien korelasi antara hasil penelitian angket pendidikan agama dalam keluarga dan pengaruhnya terhadap akhlak siswa sebesar 0,572. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif atau tidak, maka “r” hasil perhitungan dibandingkan dengan “r” tabel. Sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari df atau db-nya dengan rumus df = N-nr yaitu :30-2 = 28. df sebesar 28 diperoleh “r” tabel rt pada taraf signifikansi 5 sebesar 0,361. Sedangkan pada taraf signifikansi 1 sebesar 0,463. Dengan demikian dapat diketahui“r” hitung lebih tinggi daripada “r” tabel pada taraf signifikansi 5 maupun pada taraf signifikansi 1 , yang artinya dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang positif antara pendidikan agama dalam keluarga dan akhlak siswa di sekolah. Selanjutnya untuk mencari dan mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X dan variabel Y menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r² x 100 KD = 0,572² x 100 = 37,2 Dari hasil perhitungan mencari besarnya kontribusi antara variabel X pendidikan agama dalam keluarga dan variabel Y akhlak siswa di sekolah ternyata menghasilkan 37,2. Hal itu bertanda bahwa kontribusinya cukup sedang antara kedua variabel tersebut. Dikatakan kontribusinya cukup karena dari hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang selalu di berikan pendidikan agama oleh orang tuanya di rumah mempunyai akhlak dan perilaku yang bagus. Karena orang tua mereka selalu memberikan pendididkan agama dan pengarahan kepada sang anak agar selalu mentaati segala perintah agama dan agar berkelakuan baik dalam segala hal. Ditambah lagi dalam penelitian tersebut penulis menemukan bahwa orang tua yang memberikan pendidikan agama selalu meberikan perhatian yang lebih kepada anak mereka. Mereka selalu menanyakan bagaimana pelajaran yang anak-anak mereka dapatkan di sekolah, mereka selalu menyempatkan waktu untuk berbagi cerita kepada sang anak sehingga mereka tahu masalah apa yang sedang dihadapai oleh sang anak baik dilingkungan keluarga,masyarakat ataupun sekolah. Dengan begitu anak pun akan merasa mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tua mereka. Inilah bagaimana seharusnya jalinan ikatan antara orang tua dan anak. Sesibuk apapun orang tua,, mereka harus dapat menyempatkan waktu untuk anak-anaknya dan tidak terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan dan lain-lain sehingga mengabaikan masalah sang anak dan menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada sekolah. Karena bagaimana pun ini adalah tanggung jawab orang tua. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa: 1. Dalam penelitian ini pengaruh antara pendidikan agama dalam keluarga pada siswasiswi di sekolah SMAN II Mauk tergolong sedang atau cukup ini terlihat dari penghitungan koefisien korelasi antara pendidikan agama dalam keluarga dengan akhlak siswa yang menggunakan rumus Pearson Product Moment, ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif, yang berarti antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif jadi terdapat pengaruhnya. Dengan memperhitungkan besarnya R xy yaitu: 0,57 yang besarnya berkisar antara 0,40-0,70, berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y itu adalah termasuk korelasi positif yang sedang atau cukup. 2. Dengan nilai yang dihasilkan oleh penghitungan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan agama dalam keluarga mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam membentuk akhlak siswa di sekolah. Karena lingkungan keluarga adalah lingkungan utama yang membentuk kepribadian anak. Ketika pendidikan agama dalam lingkungan keluarga sudah baik maka anak akan mempunyai sifat atau kepribadian yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, jika pendidikan agama dalam lingkungan keluarga tidak berjalan dengan baik, maka anak akan mempunyai sifat atau kepribadian yang kurang baik pula.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran yang mungkin berguna untuk: 1. Para Orang Tua Bagi para orang tua yang hakikatnya adalah pendidik pertama bagi anak- anaknya, sebaiknya orang tua tidak melepaskan tanggung jawab penuh kepada sekolah. Karena sekolah hakikatnya ialah penggati peran dari orang tua, dengan demikian orang tua tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai pendidik utama. Sehingga ketika anak berada di luar sekolah orang tua diharapkan dapat memperhatikan perkembangan anaknya. Baik dalam segi akhlak, ibadahnya, sampai pelajarannya. 2. SMAN II Mauk SMAN II Mauk sebagai lembaga pendidikan yang penting dalam membentuk kepribadian siswa menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya dan menginginkan siswa agar menjadi orang yang berguna bagi dirinya, orang lain, nusa dan bangsa. Oleh karena itu diharapkan dapat mendukung segala hal yang dapat mengembangkan potensi siswa-siswanya, khususnya dalam aspek pembelajaran. Untuk para guru di sekolah, sebagai pengganti peran orang tua hendaklah lebih memperhatikan akhlak dan tingkah laku siswa selama berada di lingkungan sekolah. 3. Penelitian lanjutan Penelitian ini hanya sedikit menjelaskan tentang pendidikan agama dalam keluarga dan pengaruhnya terhadap akhlak siswa. Sebaiknya diadakan penelitian lanjutan dengan mengangkat tema yang sama dan metode penelitian yang berbeda.