Model Pendidikan Agama Dalam Keluarga

anak mempunyai akhlak dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran islam baik itu dari segi ibadah, perilaku dan pergaulan. 44 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab besar dalam mendidik, khususnya didalam melindungi keluarga dan memelihara keselamatan keluarga. Melindungi keluarga bukan hanya memberikan tempat tinggal saja, tetapi memberikan perlindungan supaya keluarga kita terhindar dari malapetaka baik didunia maupun di akherat nanti yaitu dengan cara mengajak keluarga kita kepada perbuatan- perbuatan yang perintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Memelihara keselamatan keluarga yaitu mengajarkan keluarga kita supaya taat kepada Allah SWT, agar keluarga kita diberikan keselamatan oleh Allah SWT baik di dunia dan akherat. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan Agama Islam dalam keluarga harus benar-benar dilaksanakan. Dan sebagai orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anknya, karena anak itu sifatnya menerima semua yang dilkukan, yang dilukiskan dan condong kepada semua yang tertuju kepadanya. Jika anak itu dibiasakan dan diajari berbuat baik maka anak itu akan hidup bahagia di dunia dan di akherat. Tetapi jika dibiasakan berbuat jahat dan dibiarkan begitu saja, maka anak itu akan celaka dan binasa. Maka yang menjadi ukuran dari ketinggian anak itu ialah terletak pada yang bertanggung jawab pendidik dan walinya.

B. Kerangka Berfikir

Sebagai pusat pendidikan dalam keluarga, orang tua adalah orang yang pertama kali menanamkan nilai-nilai pendidikan dalam diri anak. Orang tua yang menciptakan kondisi lingkungan keluarga, baik melalui sikap, tingkah laku akhlak dan perbuatan, ucapan maupun cara berfikir. Disamping itu merekapun berperan sebagai pembimbing, pengajar, serta memberi teladan bagi anak-anaknya, khususnya dalam pembinaan akhlak anak. Seorang anak akan terbiasa melakukan hal-hal yang baik apabila orang tua mereka melatih, membiasakan, memberi teladan yang baik, hal ini akan menjadi sikap yang teladan bagi anak-anak. Oleh karena itu, mengingat sangat dibutuhkannya peran orang tua dalam membina akhlak anak, maka orang tua sebagai pemeran pertama dan utama dalam keluarga harus mampu 44 http:dedihnurdin.blogspot.com201002model-pendidikan-agama-dalam-keluarga.html memberikan pendidikan yamg terbaik seperti memberikan pengasuhan pendidikan dan bimbingan akhlak, memahami dan menghargai anak. Mereka bertanggung jawab untuk mendidik anak sejak kecil agar berlaku benar dan dapat dipercaya, istiqamah, mementingkan orang lain, menolong orang yang membutuhkan, menghargai dan menghormati orang lain. Apabila pembinaan diatas dilaksanakan dengan benar oleh orang tua, maka sikap anak akan tercermin dengan penuh perasaan mulia. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin baik orang tua mendidik agama dalam keluarga, maka akan semakin baik juga kepribadian yang tercermin dalam jiwa remaja, dan penelitian akan mengajukan hipotesis dan akan diuji kebenarannya. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang adanya pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak anak di sekolah studi kasus di SMA 2 Mauk, Tangerang. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan sebenarnya. Untuk memperoleh data yang objektif, maka ada dua bentuk penelitian yang menjadi sumber data penelitian: 1. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan menganalisis buku yang ada hubungannya dengan masalah pendidikan agama dalam keluarga.. 2. Penelitian Lapangan, yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan langsung ke siswa-siswi SMA 2 Mauk, Tangerang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA 2 Mauk, Tangerang yang berlokasi di Jl. Pendidikan No. 5 Desa. Mauk Timur, Kecamatan Mauk - Kabupaten Tangerang . 2. Waktu Penelitian Peroses penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari perencanaan dan persiapan instrument, uji coba instrument penelitian yang dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan sebagai kegiatan inti penelitian, rentang waktu yang akan dilaksanakan dari bulan Januari-maret 2013.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 1 Penelitian ini melibatkan dua variabel: a. Variabel pendidikan agama dalam keluarga, sebagai variabel bebas independen, yakni yang memberi pengaruh terhadap hasil. Variabel ini disimbolkan dengan huruf X. b. Variabel akhlak siswa, sebagai variabel terikat dependen, yakni hasil sebagai pengaruh variabel independen. Variabel ini disimbolkan dengan huruf Y. Tabel. 1 Variabel Penelitian Matriks dan kisi-kisi angket penelitian No Variabel Indikator No Item 1 Variabel pendidikan agama dalam keluarga 1. Pemberian pendidikan agama 1, 2, 3, 4 2. Pemberian nasihat kepada anak 5, 6, 7 3. Pemberian teladan kepada anak 8, 9, 10 4. Penerapan pendidikan agama dalam keluarga 11, 12, 13 5. Pemberian hukuman pada anak 14, 15 Jumlah 15 2 Akhlak siswa di sekolah 1. Berperilaku baik 16,17, 18 2. Rajin mengikuti pelajaran 19, 20, 21 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendeekatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, hal. 104