Motivasi Siswa dalam membaca buku agama islam dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam di SMK Kawula Indonesia
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK KAWULA INDONESIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Oleh Wiwin Wijayanti NIM. 106011000205
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
(2)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK KAWULA INDONESIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-syarat
mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Oleh
Wiwin Wijayanti
NIM. 106011000205
Di Bawah Bimbingan
Drs. Alisuf Sabri
NIP. 150.033.454
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
(3)
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 18 Maret 2011
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Jurusan Tanggal Tanda tangan
Bahrissalim, M.Ag ………. ………
NIP. 19680307.199803.1.002 Sekretaris Jurusan
Drs. Sapiudin Shidiq, M. Ag ………. ………
NIP. 19670328.200003.1.001 Penguji I
Dr. Akhmad Sodiq, M.Ag ……….. ……….
NIP. 19710709.199803.1.001 Penguji II
A. Irfan Mufid, M.A ……….. ………..
NIP. 19740318.2003112.1.002
Mengetahui:
Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Prof. Dr. Dede Rosyada, M. A. NIP. 19571005.198703.1.003
(4)
i Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Wiwin Wijayanti
Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 09 Agustus 1987
NIM : 106011000205
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul Skripsi : “Motivasi Siswa Dalam Membaca Buku Agama Islam dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMK Kawula Indonesia”
Dosen Pembimbing : Drs. Alisuf Sabri
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 02 Maret 2011
Wiwin Wijayanti NIM. 106011000205
(5)
ii
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan banyak nikmat pada hamba-hamba-Nya diseluruh jagad. Salawat serta salam semoga tercurah pada hamba yang paling dicintai-Nya, yaitu seorang reformis dunia Nabi Muhammad SAW. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin
Tak dapat dipungkiri bahwa proses penelitian dan penulisan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak yang ikut serta berpartisipasi membangun teori dan mengumpulkan data, sehingga skripsi ini dapat selesai sebagaimana mestinya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menghanturkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan ribuan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Bahrissalim, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
3. Bapak Drs. Safiudin Shidiq, M. Ag selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Drs. Alisuf Sabri selaku pembimbing penulis yang rela memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya.
5. Para dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya dosen PAI yang banyak mewarnai pemikiran penulis.
6. Bapak Achmad beserta ibu tercinta Saidah yang senantiasa mendoakan kami anak-anaknya.
7. Surya Syafar Khoer tercinta dan tersayang yang selalu mendampingi penulis dalam penulisan skripsi, yang telah memberikan semangat dan merelakan waktu, tenaga, fikiran, serta materi.
8. Kawan-kawan PAI, khususnya kelas E angkatan tahun 2006, yang selalu ada di dalam hatiku.
(6)
iii
10. Dan pihak-pihak lainnya yang membantu penulis yang mohon maaf tidak bisa disebutkan.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis tidak menutup kemungkinan bila terdapat kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Akhirnya hanya pada Allah swt. sajalah penulis berharap semoga apa yang penulis kerjakan mendapat keridhaan dan kecintaan-Nya. Amin
Jakarta, 2 Maret 2011
(7)
iv
Nim : 106011000205
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Skripsi yang penulis buat berjudul “Motivasi Siswa dalam Membaca Buku Agama Islam dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMK Kawula Indonesia”. Masalah pokok yang diteliti dalam penulisan skripsi ini, sebagaimana telah dirumuskan dalam perumusan masalah yaitu: bagaimana motivasi siswa dalam membaca buku agama dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Kawula Indonesia. Apakah motivasi siswa dalam membaca buku agama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi deskripsi, kemudian data diolah dengan menggunakan rumus Product Moment. Sedangkan teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Teknik pengambilan sampel ditetapkan secara random sampling atau secara acak. Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa atau 10% dari jumlah populasi 356 siswa. Kemudian penulis melakukan pengolahan data dan analisa data secara statistik deskriptif kuantitatif yaitu dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang positif antara motivasi siswa dalam membaca buku agama Islam dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam. Hal ini dapat diketahui dari hasil penghitungan korelasi antara hasil penelitian angket motivasi siswa dalam membaca buku agama Islam dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan nilai rxy sebesar 0,444 yang terletak antara rentang nilai 0,40-0,70. Yang berarti menunjukkan korelasi yang sedang atau cukup.
(8)
v
LEMBAR PENGESAHAN………
LEMBAR PERNYATAAN………... i
KATA PENGANTAR……… ii
ABSTRAKSI……….. iv
DAFTAR ISI………... v
DAFTAR TABEL………... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….……….. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………..……… 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Membaca Buku Agama………. 7
1. Pengertian Buku Pelajaran Agama……….. 7
2. Pengertian Motivasi Membaca………. 8
3. Macam-macam Motivasi……….. 10
4. Fungsi Motivasi……… 12
5. Indikator Motivasi Membaca Buku Agama……… 14
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam………. 15
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam……….. 15
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam………. 16
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam………. 17
4. Pengertian Prestasi Belajar………... 17
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar……… 18
6. Indikator Prestasi Belajar……….. 19
C. Kerangka Berfikir……….. 21
(9)
vi
C. Variabel Penelitian……….. 23
D. Populasi dan Sampel………... 23
E. Teknik Pengumpulan Data………. 23
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data……… 25
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah SMK Kawula Indonesia……..… 31
1. Profil SMK Kawula Indonesia……….………. 31
2. Visi dan Misi SMK Kawula Indonesia……….…… 32
3. Kegiatan Ekstrakurikuler……….………. 32
4. Keadaan Guru, Siswa, dan Pegawai……….……… 32
5. Sarana Prasarana……… 35
6. Struktur Organisasi……… 38
B. Deskripsi Data………. 39
C. Analisa Data……… 56
D. Interpretasi Data……… 60
BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan……….. 61
2. Saran……….… 62
DAFTAR PUSTAKA……….…… 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(10)
vii
Tabel 1 Kisi- kisi Instrument Penelitian………. 25
Tabel 2 Skor Item Alternatif Jawaban Responden………... 26
Tabel 3 Skala Prosentase……… 27
Tabel 4 Penilaian Analisa Mean………. 27
Tabel 5 Angka Indeks Korelasi “r”……… 29
Tabel 6 Keadaan Guru SMK Kawula Indonesia………... 33
Tabel 7 Keadaan Siswa Kelas X SMK Kawula Indonesia……… 34
Tabel 8 Keadaan Siswa Kelas XI SMK Kawula Indonesia……... 34
Tabel 9 Keadaan Siswa Kelas XII SMK Kawula Indonesia……. 34
Tabel 10 Keadaan Tenaga Kependidikan SMK Kawula Indonesia……… 35
Tabel 11 Keadaan Prasarana SMK Kawula Indonesia…………... 35
Tabel 12 Keadaan Sarana SMK Kawula Indonesia……… 36
Tabel 13 Senang Membeli Buku yang Berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam………... 39
Tabel 14 Tidak Merasa Bosan Ketika Membaca Buku-buku Agama Islam……….. 40
Tabel 15 Suka Membaca Buku-buku yang Berkaitan dengan Pelajaran Agama Islam……….. 40
Tabel 16 Merasa Jenuh Ketika Membaca Buku yang Berkaitan dengan Agama Islam……….. 41
Tabel 17 Memperhatikan Bacaan Buku-buku Pelajaran Pendidikan Agama Islam……… 42
Tabel 18 Perhatian Terhadap Pelajaran PAI Ditunjukkan Melalui Banyak Membaca Buku-buku Agama Islam………. 42
Tabel 19 Kurang Memperhatikan Isi dari Buku Pelajaran Agama Islam yang Dibaca………... 43
Tabel 20 Kurang Memperhatikan Buku-buku Bacaan Agama Islam………... 44
(11)
viii
Tabel 23 Untuk Mengisi Waktu Luang Diisi dengan Membaca
Buku Agama Islam………. 45
Tabel 24 Dorongan Untuk Membaca Buku-buku Agama Sangat Melekat dalam Hati……… 46
Tabel 25 Setiap Ada Kesempatan Lebih Suka Bermain dari pada Membaca Buku Agama Islam……… 47
Tabel 26 Membaca Buku Agama Islam Membuang –buang Waktu Saja………. 47
Tabel 27 Termotivasi untuk Membaca Buku Agama Islam Karena Kesadaran Pribadi……….. 48
Tabel 28 Karena Suka Membaca Maka Mempunyai Berbagai Macam Buku Bacaan keagamaan……….. 49
Tabel 29 Selain Buku Paket Agama di sekolah juga Membaca Buku yang Berhubungan dengan Keagamaan………….. 49
Tabel 30 Setiap Kali Membaca Buku Agama Cepat Lelah………. 50
Tabel 31 Jika Datang Ke Perpustakaan Lebih Memilih Membaca Buku yang Berkaitan dengan Bidang Keagamaan……... 51
Tabel 32 Tidak Suka Mengumpulkan Buku-buku yang Berkaitan dengan Keagamaan……… 51
Tabel 33 Nilai angket Motivasi Membaca Siswa……… 52
Tabel 34 Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam……… 54
(12)
1 A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses secara sadar dalam membentuk anak didik untuk mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani maupun rohani, dan proses ini merupakan usaha pendidik membimbing anak didik dalam arti khusus misalnya memberikan dorongan atau motivasi dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa.
Prestasi belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dalam proses belajar , maka seorang siswa harus giat belajar agar mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan untuk dirinya. karena prestasi belajar juga dapat menjadi tolak ukur yang problematik, maksudnya bahwa prestasi bergantung pada banyak faktor, disamping faktor belajar, perasaan, kelelahan dan motivasi.1
Prestasi belajar bukanlah sesuatu yang hanya dinilai pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik saja, keseluruhan pencapaian hasil belajar merupakan cerminan proses seseorang, tidak hanya pada aspek pengetahuan terhadap materi tertentu tetapi juga sikap yang ditunjukan lewat pergaulan dan interaksi seseorang baik secara formal disekolah maupun secara informal di luar sekolah.
Dalam sebuah pembelajaran, Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan, yang di mana tujuan pendidikan agama Islam yaitu untuk meningkatkan
1 Neni Zikri Iska, Psikologi Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brothers,
(13)
keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.2
Hal ini sejalan dengan tujuan umum Pendidikan Nasional yang dinyatakan dalam Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS) pasal 3,disebutkan bahwa :
Pendidikan Nasional bertujuan untuk “ mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3
Di dalam sebuah prestasi belajar pun ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar, di antaranya yaitu faktor dari dalam diri, yaitu: lingkungan (alam dan sosial), Instrumental (kurikulum/ bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi menejemen), dan faktor dari luar, yaitu: fisiologis (kondisi fisik, panca indra), psikologis (bakat, minat, kecerdasan,motivasi, kemampuan kognitif). Faktor inilah yang berpengaruh dalam pembelajaran siswa agar siswa dapat mencapai prestasi yang baik.4
Dalam pendidikan motivasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam menentukan intensitas usaha untuk belajar dan juga dapat dipandang sebagai suatu usaha yang membawa anak didik ke arah pengalaman belajar sehingga dapat menimbulkan tenaga dan aktivitas siswa serta memusatkan perhatian siswa pada suatu waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi bukan saja menggerakkan tingkah laku tetapi juga dapat mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Siswa yang mempunyai motivasi dalam pembelajarannya akan
2
Alisuf Sabri,Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 111-112
3
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003,(Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2003), h. 4
4
Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan , (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 107
(14)
menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam belajarnya, tanpa banyak bergantung kepada guru.
Faktor-faktor yang dikatakan memiliki peranan penting itu dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian proses belajar mengajar akan berhasil baik, kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis tersebut. Salah satu faktor psikologis tersebut adalah motivasi.5
Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.
Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang dimilikinya, siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung prestasinya pun akan tinggi pula dan sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya.6
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.7
Motivasi merupakan faktor dominan yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar kebutuhan berprestasi menggerakkan dan mengarahkan perbuatan, menopang tingkah laku dan menyeleksi perbuatan individu yang berorientasi pada keberhasilan sehingga
5
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 39-40
6
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2008), h. 249
7
(15)
motivasi berprestasi merupakan potensi individu yang menjadi landasan utama terhadap proses pembinaan, pengembangan, kepribadian, dan kemampuannya. Kemampuan inilah yang dominan menentukan keberhasilan seseorang.8
Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, sebab memang motivasi muncul karena kebutuhan. Seseorang akan terdorong untuk bertindak manakala dalam dirinya ada kebutuhan. Kebutuhan ini yang menimbulkan ketidakseimbangan (ketidakpuasan) yaitu ketegangan-ketegangan dan ketegangan itu akan hilang manakala kebutuhan itu telah terpenuhi.9
Untuk belajar sangatlah diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bahwa motivasi merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan belajar, namun apakah motivasi itu benar-benar berpengaruh terhadap prestasi siswa? dan penelitian ini pun dilatarbelakangi karena sekolah umum itu identik dengan pelajaran umum, oleh karena itu untuk mengetahui motivasi siswa terhadap Pelajaran Agama Islam, khususnya motivasi siswa dalam membaca buku agama Islam, sejauh mana motivasi para siswa dalam mempelajari pelajaran agama Islam?
Maka dari itu peneliti tertarik mengambil judul skripsi ini dengan judul ”Motivasi Siswa dalam Membaca Buku Agama Islam dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMK Kawula Indonesia”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan masalah
8
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,(Jakarta: 1995), h. 130
9
(16)
Untuk memudahkan penelitian ini, maka permasalahannya dibatasi yaitu: a. Motivasi membaca buku agama disini adalah motivasi siswa dalam
membaca buku agama yang diwajibkan sebagai referensi pelajaran Pendidikan Agama Islam
b. Motivasi membaca buku agama di sini berupa buku pelajaran yaitu buku pelajaran agama yang dimiliki siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran yang mencakup buku pegangan atau buku pendukung lainnya.
c. Prestasi belajar pendidikan agama Islam di sini adalah hasil belajar yang telah dicapai secara optimal selama berlangsungnya mekanisme belajar dalam jangka waktu tertentu pada mata pelajaran pendidikan agama Islam atau nilai raport siswa.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana motivasi siswa dalam membaca buku Agama di SMK Kawula Indonesia?
b. Bagaimana prestasi belajar agama siswa di SMK Kawula Indonesia? c. Apakah motivasi siswa dalam membaca buku agama Islam
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI?
C. Tujuan dan manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian
Dengan melihat pokok permasalahan di atas,maka tujuan yang ingin diperoleh penulis adalah:
a. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan motivasi siswa dalam membaca buku Pendidikan Agama Islam di SMK Kawula Indonesia Jakarta Timur
(17)
b. Untuk mendapatkan gambaran mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
c. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh motivasi siswa dalam membaca buku agama Islam terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat penelitian ini dapat menambah pengalaman serta wawasan bagi peneliti apabila menghadapi situasi yang sama di masa datang tentang motivasi siswa dalam membaca buku agama dalam menunjang proses pembelajaran.
b. Manfaat penelitian ini dapat berguna untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan.
(18)
7 A. Motivasi Membaca Buku Agama
1. Pengertian Buku Pelajaran Agama
Buku pelajaran adalah buku yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga materi, isi, pesan serta formatnya telah memenuhi persyaratan yang dicanangkan oleh pemerintah.1Buku pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.2
Dengan demikian, buku pelajaran agama adalah buku yang digunakan oleh lembaga sekolah sebagai acuan wajib atau referensi dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya memuat materi-materi agama yang akan disampaikan kepada peserta didik guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/=detail_artikel/1312, diunduh pada hari Kamis, 20 Januari 2011
2
http://penchenk.blogspot.com/2009/01/definisi-buku-pelajaran.html, diunduh pada hari Senin, 26 januari 2011
(19)
2. Pengertian Motivasi Membaca
Sebelum menjelaskan pengertian motivasi, penulis akan terlebih dahulu menjelaskan pengertian membaca, adapun di bawah ini akan dipaparkan pengertian membaca tersebut. Marksefel mendefinisikan membaca, sebagai berikut: Reading may be defined as a highly complex, purposeful, thinking, process engaged an by the entire organism while acquiring knowledge, evolving new ideas, solving problems, or relaxing and recuperating trhough the interpretation of printed symbols. Artinya membaca itu merupakan kegiatan kompleks dan disengaja dalam hal ini berupa proses berfikir yang di dalamnya terdiri dari berbagai aksi piker yang bekerja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan, aksi-aksi pada waktu membaca makna berupa memperoleh pengetahuan dari simbol-simbol huruf atau gambar yang diamati, pemecahan masalah-masalah yang timbul serta menginterpretasikan simbol-simbol huruf atau gambar-gambar, dan sebagainya.3
Di dalam al-Qur’an perintah membaca telah dijelaskan pada surat al-Alaq ayat 1-4 yang berbunyi:4
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam”. (QS. Al-Alaq: 1-4)
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diberikan potensi-potensi yang lebih dibandingkan dengan makhluk-Nya yang lain, Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna dengan diberikannya akal pikiran. Maka hendaknya potensi-potensi tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai rasa syukur kepada Allah swt. Kalimat iqra’ diartikan
3
Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 193
4Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta : PT Syamil Cipta Media,
(20)
sebagai perintah untuk membaca, karena telah diberikannya potensi berupa
qalamyang dapat diartikan pula sebagai tulis dan baca.
Menurut Mudjito membaca adalah alat untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan. Membaca merupakan alat bagi orang yang melek huruf untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang telah disimpan dalam bentuk tulisan. Membaca dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan.5Faris mengemukakan bahwa membaca merupakan pemprosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca.
Sedangkan Fredik Mc. Donal (dalam Burns, 1996 : 8) mengatakan bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, diantaranya respon kognitif, sikap, dan manipulatif.6 Kemudian setelah memaparkan pengertian membaca maka di bawah ini akan dijelaskan pengertian tentang motivasi menurut para ahlinya.
Menurut akyas azhari, motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, di mana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan.7 Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu.8
Dalam buku Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir pengertian motivasi adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis yang mengarahkan perilaku. Motivasi juga diartikan suatu variabel penyelam yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu dalam organisme yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju sasaran.9
5Mudjito,Pembinaan Minat Baca, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 61 6
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-membaca.html, diunduh pada hari Senin, 31 Januari 2011
7
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju, 2004), h. 65
8
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 250
9
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 243
(21)
Menurut Mc. Donald dalam bukunya yang dikutip oleh Sardiman, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.10 Menurut Alisuf Sabri motivasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.11
Menurut WS. Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau dihayati.12 Menurut I.G Wursanto, motivasi adalah alasan-alasan, dorongan-dorongan yang ada dalam diri yang menyebabkan ia melakukan sesuatu.13
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesorang dalam membaca dan menjadi pendorong atau penggerak yang terdapat di dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang diarahkan kepada suatu tujuan yang ingin dicapai.
3. Macam-Macam Motivasi
Dalam masalah belajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan syarat mutlak untuk membangkitkan semangat belajar siswa di sekolah tertentu. motivasi yang dimiliki siswa itu berbeda-beda, bahkan ada pula siswa yang tidak memiliki motivasi.
Oleh karena itu, berbicara mengenai macam-macam motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Maka di bawah ini akan dipaparkan secara jelas macam-macam motivasi tersebut.
Dalam buku Psikologi Pendidikan, Alisuf Sabri mengemukakan motivasi terbagi dua, di antaranya adalah:
10 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), h. 73
11
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), h. 129
12
Ws. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT Gramedia, 1983), h. 27
13
(22)
a. Motivasi Intrinstik ialah motivasi yang timbul dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar. Misalnya: ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh suatu pengetahuan
b. Motivasi Estrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar diri individunya atau motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar. seperti: belajar karena takut kepada guru atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan.14
Sardiman membagi macam-macam motivasi ke dalam dua bagian, yaitu: a. Motivasi jasmani seperti reflek, insting otomatis, nafsu
b. Motivasi rohaniah, yang adalah kemauan15
Sedangkan menrut Wood Worth mengklasifikasikan motivasi menjadi dua macam, yaitu:
a. Unlearned motives, yaitu motivasi yang tidak dipelajari atau motivasi bawaan yang dibawa sejak lahir, seperti dorongan untuk makan, minum, istirahat. Motivasi ini disebut motivasi yang diisyaratkan secara biologis.
b. Learned motives, yaitu motivasi yang timbul karena dipelajari, seperti dorongan untuk belajar sesuatu untuk cabang ilmu pengetahuan, mengejar jabatan, dan sebagainya. Motivasi ini disebut motivasi yang diisyaratkan secara sosial.16
Menurut Sartain, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, motif-motif itu dapat dibedakan menjadi dua golongan:
14
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 85
15
Sardiman, Interaksi dan Motivasi…, h. 88
16
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Persfektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 193-194
(23)
a. Physiological Drive, adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisik/jasmaniah seperti lapar haus sex dan sebagainya.
b. Social Motives, adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya orang/manusia yang lain seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik.17
Dari macam-macam motivasi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi itu terbagi ke dalam dua bagian, di antaranya yaitu motivasi instrinsik dan ektrinsik. Adapun dari ke dua macam motivasi tersebut yang paling berpengaruh di dalam proses belajar mengajar adalah motivasi intrinsik.
4. Fungsi Motivasi
Motivasi sangat berkaitan erat dengan tujuan, semakin tinggi cita-cita yang ingin dicapai maka semakin kuat daya pendorong untuk mencapai tujuan tersebut, jadi motivasi itu sangat berguna bagi seseorang.
Menurut Sardiman fungsi motivasi adalah sebagai berikut :
a. Mendorong manusia untuk berbuat dalam mencapai tujuan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan
b. Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumus dan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai
motivasi senantiasa selektif dan terarah ketujuan yang ingin dicapai.18
Menurut Zakiah Drajat, fungsi motivasi itu ada 3, yaitu:
17
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h. 62
18
(24)
a. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siaga
b. Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar
c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan jangka panjang.19
Sedangkan menurut Cecco, dalam bukunya yang dikutip Abd. Rachman Abror yang berjudul Psikologi Pendidikan bahwa fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar, ada 4 yaitu:
a. Fungsi membangkitkan (arousal function), contoh: mengajak siswa belajar
b. Fungsi harapan (expentancy fungction), contoh: apa yang harus bisa ia lakukan setelah berakhirnya pengajaran (kapabilitas baru)
c. Fungsi insentif (incentive function), contoh: memberikan hadiah pada masa yang akan datang
d. Fungsi disiplin (disciplinary function), contoh: menggunakan hadiah dan hukuman untuk mengontrol tingkah laku yang menyimpang.20
Sedangkan menurut A.Thabrani Rusyan, fungsi motivasi antara lain: a. Mendorong timbulnya perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul
perbuatan
b. Menggairahkan aktifitas belajar peserta didik
c. Menggerakkan akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.21
Menurut Alisuf Sabri fungsi motivasi terbagi tiga, yaitu:
19
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 141
20
Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan , (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993), h. 115
21
Ahmad Thabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Cv Remaja Rosdakarya, 1989), h. 117
(25)
a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan
b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai
motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.22
Adapun pendapat menurut S. Nasution fungsi motivasi diantaranya adalah:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu23
Dapat di ambil kesimpulan bahwa fungsi motivasi itu terbagi ke dalam tiga bagian, yang dimana fungsinya yaitu sebagai pendorong, penentu arah perbuatan dan penseleksi perbuatan. Dari ke tiga fungsi ini bisa dijadikan sebagai pengukuran dalam motivasi, seseorang dapat termotivasi bisa dilihat dari berfungsinya ke tiga fungsi motivasi tersebut.
5. Indikator motivasi membaca buku agama
Untuk memperjelas penelitian ini, peneliti melampirkan indikator motivasi siswa dalam belajar di bidang pendidikan agama Islam.
Adapun indikator motivasi ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Sebagai Pendorong:
1) Terdorong untuk melakukan sesuatu 2) Perhatian akan apa yang dilakukan
3) Dengan adanya motivasi melakukan sesuatu akan selalu senang
22
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 86
23
(26)
4) Adanya kemauan untuk membaca
b. Sebagai Pengarah:
1) Terarah untuk membaca atau melakukan sesuatu 2) Adanya keinginan untuk melakukan sesuatu 3) Adanya ketekunan untuk membaca
c. Sebagai Penseleksi:
1) Memanfaatkan waktu luang dengan baik
2) Mengutamakan membaca dari pekerjaan yang lain
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Menurut Dr. Zakiah Dradjat dalam sebuah bukunya yang berjudul ilmu pendidikan Islam, menjelaskan bahwa yang dimaksud Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidunya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat kelak.24
Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.25
24
Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 86
25
Muhaimin,Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 75-76
(27)
Menurut A. Tafsir, pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.26 Dalam bukunya Metodologi Pendidikan Agama Islam, Ramayulis mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan al-hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.27
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik untuk mengarahkan anak didik mencapai kedewasaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan ajaran agama Islam dan pada akhirnya dapat mengamalkannya, serta dapat menjadikan ajaran Islam sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhirat.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.28
Dengan demikian, bahwa pendidikan agama Islam itu mempunyai tujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik tentang agama melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, pengamalan serta pengalaman peserta didik sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa.
26
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendididkan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 130
27
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 21
28
Alisuf Sabri,Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 111-112
(28)
3. Fungsi Pendidikan agama Islam
Pendidikan Agama Islam Di sekolah berfungsi sebagai:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
b. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yangmemiliki bakat khusus dibidang agama agar bakat yang dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
c. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
d. Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkunagan atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya
e. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkunagan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.29
4. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Drs. Sutratinah Tirtonegoro dalam bukunya “Anak Supranormal dan Program pendidikannya”, menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.30
Dalam kamus Besar bahasa Indonesia yang dimaksud prestasi belajar adalah pengasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
29
Ramayulis,Metodologi Pendidikan…, h. 21-22
30
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supranormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 43
(29)
diberikan oleh guru.31 Menurut Nana Sudjana dalam bukunya dasar-dasar proses belajar mengajar memberikan pengertian prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.32
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil usaha kegiatan belajar yang telah diakukan siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di antaranya:
Menurut Sumadi Suryabrata, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:33
a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yaitu faktor non sosial dan faktor sosial
b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, dalam buku psikologi pendidikan menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:34
a. Faktor dari dalam diri, yaitu: lingkungan (alam dan sosial), Instrumental (kurikulum/ bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi menejemen)
b. Faktor dari luar, yaitu: fisiologis (kondisi fisik, panca indra), psikologis (bakat, minat, kecerdasan,motivasi, kemampuan kognitif).
Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:35
31
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 895
32
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Rosdakarya, 1991), h. 2
33
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan…, h. 233
34
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2003), h. 107
(30)
a. Faktor internal siswa yaitu aspek fisiologis (tonus jasmani, mata, dan telinga), aspek psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, motivasi) b. Faktor eksternal siswa yaitu, lingkungan sosial (keluarga, guru, dan
staf, masyarakat, teman), lingkungan non sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam)
c. Pendekatan belajar siswa yaitu; pendekatan tinggi (speculative, achieving), pendekatan sedang (analytical, deep), dan pendekatan rendah (reproductive, surface).
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas baik faktor yang ada pada diri siswa, dan pada luar diri siswa serta pendekatan belajar dapat mempengaruhi siswa dalam belajar karena saling berkaitan. Akan tetapi faktor yang sangat berpengaruh dalam prestasi belajar siswa adalah faktor intrinsik atau faktor dari dalam siswa itu sendiri.
6. Indikator prestasi belajar
Menurut Uzer Usman dan Lilis Setiawati, indikator yang dapat dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila:
a. Daya serap terhadap materi pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau tujuan instruksional khusus (TIK) telah dicapai siswa, baik individu maupun kelompok.
Tujuan-tujuan instruksional yang dicapai siswa terdiri dari tiga kategori, yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotorik:
a. Domain kognitif
35
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), h. 139
(31)
Domain kognitif adalah domain yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual, serta mempunyai enam tingkat kesukaran:
1) Knowledge(pengetahuan) 2) Comprehension(pemahaman) 3) Application(aplikasi)
4) Analysis(analisis) 5) Synthesis(sintesis) 6) Evaluation(evaluasi)36
b. Domain afektif
Domain afektif menurut Nana Sudjana berkenaan dengan afeksi atau perasaan yang di dalamnya terdapat sikap dan nilai. Domain ini mampunyai lima tingkaatan yaitu:
1) Receiving(memperhatikan) 2) Respinding(merespon) 3) Valuing(nilai)
4) Organization(organisasi)
5) Characterization by a value or value complex
(mengorganisasi/mempribadian nilai)
c. Domain psikomotorik
Domain ini menurut Nana Sudjana tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Dalam hal ini adalah kemampuan bertindak siswa dan keterampilannya. Domain ini memiliki tujuh tingkatan:37
1) Perception(persepsi) 2) Set(kesiapan)
3) Guide respon(respon terbimbing)
36
Ramayulis, Metodologi Pendidikan…, h.24-26
37
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Bari Algesindo, 1998), h. 29
(32)
4) Mechanism(keterampilan mekanisme) 5) Complex overt response(respon kompleks) 6) Adaption(adaptasi)
7) Organization(organisasi)
C. KERANGKA BERFIKIR
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa motivasi membaca adalah merupakan dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi merupakan faktor yang sangat penting karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar seseorang.
Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Dengan demikian, dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Karena intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
D. HIPOTESIS
Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan, untuk menguji penelitian ini maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi membaca siswa terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam
(33)
22 A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif analisis. Deskriptif analisis adalah menganalisa keterkaitan antara variabel-variabel dalam satu fenomena dan menguraikan data-data yang ada kemudian disimpulkan.
Metode analisis yang digunakan studi korelasional yang menelaah hubungan antara variabel-variabel pada suatu situasi atau kelompok subyek yang dilakukan untuk melihat hubungan antara fenomena atau hubungan variabel dengan variabel yang lain. Dalam hal ini penulis mendeskripsikan penelitian ini sehingga dapat diketahui apakah terdapat korelasi yang positif antara motivasi membaca buku agama dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, unit analisisnya adalah:
1. Motivasi membaca buku agama
2. Prestasi belajar siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari s/d Februari. Adapun lokasi yang akan dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu SMK Kawula Indonesia, Jakarta Timur
(34)
C. Variabel Penelitian
Penelitian korelasional antara motivasi membaca buku agama dan hubungannya dengan prestasi belajar PAI memiliki dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variabel), yaitu Motivasi Membaca Siswa 2. Variabel terikat (Dependent Variabel), yaitu Prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam
D. Populasi dan Sampling
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas satu Administrasi Perkantoran, dan kelas satu Akuntansi serta siswa kelas dua Administrasi Perkantoran dan siwa kelas dua Akuntansi di SMK kawula Indonesia.
Teknik pengambilan sampling yang digunakan yaitu secara purposive sampling yang kemudian dalam pengambilan sampel penulis mengambil secara random sampling atau sampel acak yaitu pengambilan subyek yang dilakukan secara acak. Adapun jumlah sampel yang akan diambil yaitu sebanyak 36 orang atau 10% dari jumlah populasi sebanyak 356 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang cukup dan sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka penulis menggunakan dua metode pendekatan penelitian, yaitu:
1. Penelitiaan kepustakaan (library research). Dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari literature buku-buku dari teori yang berkaitan dengan bahasan dalam skripsi.
2. Panelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini, penulis berusaha menganalisa data yang ada di lapangan sehingga antara pengertian dan teori yang ada dapat dibuktikan relevansinya.
Untuk memperoleh data di lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
(35)
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi objektifitas SMK Kawula Indonesia.1
Dengan demikian metode observasi ini menjadi metode yang penting bagi penulis dalam penelitian ini, sebab melalui metode observasi ini penulis dapat mengungkapkan gejala-gejala yang ditampilkan oleh sampel dalam penelitian secara optimal.
2. Wawancara
Yang dimaksud teknik wawancara adalah suatu metode pengumpulan data melalui pengamatan dengan melakukan tanya jawab yang dilakukan secara lisan2. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan dan memperoleh tanggapan, pendapat, ataupun keterangan secara lisan dari responden. Dalam pelaksanaan wawancara, penulis menggunakan jenis wawancara bebas terpimpin, hal ini dimaksudkan agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terperinci, namun penyampaian responden secara bebas tidak terikat. Yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu guru agama pendidikan agama Islam.
3. Angket
Pengertian angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.3 Jenis angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup yang bercirikan responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dan tidak diperkenankan untuk membuat jawaban sendiri. Adapun yang menjadi responden angket adalah para siswa yang telah menjadi sampel dalam penelitian ini.
1
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 149
2
Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat,(Jakarta: Gramedia, 1981), h. 162
3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 76
(36)
Tabel 1
Kisi-kisi Instrument Penelitian
No. Dimensi Dimensi Variabel
Indikator No. Item Jumlah
1. Motivasi membaca buku agama (X)
1. Sebagai Pendorong
a. Terdorong untuk melakukan sesuatu
10, 12, 15 3
b. Perhatian akan apa yang dilakukan
5, 6, 7, 8 4
c. Dengan adanya motivasi melakukan sesuatu akan selalu senang
1, 2, 4 3
d. Adanya kemauan untuk membaca
3, 14 2
2. Sebagai Pengarah
a. Terarah untuk melakukan sesuatu atau membaca
16 1
b. Adanya keinginan untuk melakukan sesuatu
9, 20 2
c. Adanya ketekunan untuk melakukan sesuatu
17, 18 2
3. Sebagai Penseleksi
a. Pemanfaatan waktu luang dengan baik
11, 19 2
b. Mengutamakan membaca dari pekerjaan yang lain
13 1
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data
Dalam mengelola sebuah data, maka langkah-langkah yang digunakan penulis untuk mengolah data adalah sebagai berikut:
(37)
a. Editingyaitu meneliti kembali kelengkapan data yang telah diisi dan dikembalikan oleh responden satu persatu dari nomor satu sampai terakhir.
b. Coding adalah setelah data tersebut diedit, kemudian penulis mengkode dan mengelompokkan data-data tersebut berdasarkan kategori pembahasan sebagai berikut.
Tabel 2
Skor Item Alternatif Jawaban Responden
Alternatif Jawaban Skor
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
c. Tabulating adalah memindahkan jawaban responden ke dalam blanko yang telah tersusun secara rapih dan dirinci dalam bentuk tabel.
2. Teknik Analisis Data
Teknik analisa Data yang digunakan adalah: a. Analisa Deskriptif
Analisa ini digunakan untuk mengetahui besarnya prosentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan adalah:
P = 100
N F
(38)
Keterangan:
P = Prosentase yang dicari
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of cases (jumlah frekuensi atau
banyaknya individu)
Ketentuan skala yang digunakan adalah:
Tabel 3 Skala Prosentase
No. Prosentase Penafsiran
1 100% Seluruhnya
2 90%-99% Hampir seluruhnya 3 60%-89% Sebagian besar
4 51%-59% Lebih dari setengahnya
5 50% Setengahnya
6 40%-49% Hampir setengahnya 7 10%-39% Sebagian kecil
8 1%-9% Sedikit kecil
9 0% Tidak ada sama sekali
b. Analisa Mean
Analisa mean ini digunakan untuk mengetahui besarnya mean (rata-rata) nilai angket motivasi membaca buku agama dan prestasi belajar pendidikan agama Islam.
Penilaian analisa mean dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Penilaian Analisa Mean
No. Rentang Nilai Kriteria
(39)
2. 70-99 Baik
3. 40-69 Cukup
4. 10-39 Kurang
c. Analisa korelasi
Untuk mengetahui hubungan kedua variabel digunakan teknik analisis korelasional dengan rumus product moment dari Karl Pearson, rumus tersebut sebagai berikut:
= ∑ − (∑ )(∑ )
∑ − (∑ ) [ ∑ − (∑ ) ]
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment N = Number of cases
∑xy = Jumlah hasil perkiraan antara skor x dan skor y ∑x = Jumlah seluruh skor x
∑y = Jumlah seluruh skor y.4
Analisis product moment dimaksudkan untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X dan Y serta untuk mengetahui apakah hubungannya tinggi, rendah, atau tidak ada korelasi sama sekali.
Kemudian setelah menganalisa hubungan kedua variabel, yaitu antara variabel X dan Variabel Y, maka penulis memberikan Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment, serta menarik kesimpulan dengan dua cara, yaitu:
4
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 206
(40)
1) Interpretasi kasar/ sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” Product Moment
seperti tabel yang berada di bawah ini:
Tabel 5
Angka Indeks Korelasi “r”
Besarnya “r”
Product Moment
(rxy)
Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehinnga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y).
0,20-0,40 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90-1,00 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
2) Interpretasi nila “r” Product Moment, dengan rumus:
df = N – nr
Keterangan:
df = derajat bebas
N = banyak responden yang diteliti
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan5
5
(41)
Setelah hasil sudah dicocokan dengan tabel koefisiensi korelasi “r” Product Moment untuk berbagai df, baik taraf signifikansi 5% ataupun pada taraf 1% signifikansi.
Kemudian untuk mencari dan mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 X 100 %
Keterangan:
KD = koefiensi determination ( kontribusi variabel X terhadap variabel Y )
(42)
31
A. GAMBARAN UMUM SMK KAWULA INDONESIA 1. Profil SMK Kawula Indonesia
SMK Kawula Indonesia didirikan pada tahun 1992 oleh Drs. H.B. Boediono, M.Si, di bawah naungan yayasan pendidikan Kawula Indonesia. SMK Kawula Indonesia menawarkan visi, Misi dan format baru dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya diajarkan untuk sekedar tahu sesuatu, tetapi lebih ditekankan pada belajar untuk bisa berbuat sesuatu atau membuat sesuatu (Learning to Do or Learning by Doing).
PROFIL SMK KAWULA INDONESIA Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Kawula Indonesia NO. Identitas Sekolah : 407011
NO. Pokok Sekolah Nasional : 20103793
Alamat Sekolah : Jln. Raya Kalimalang
Kelurahan : Pondok Kelapa
Kecamatan : Duren Sawit
Kotamadya : Jakarta Timur
Kode Pos : 13450
(43)
Akreditasi : A
Tahun berdiri : 1992
Telepon : 021-8656328
Bangunan Sekolah : Milik sendiri
2. Visi dan Misi SMK Kawula Indonesia
a. Visi: Menjadikan SMK Kawula Indonesia Profesional
b. Misi: Melalui keterbukaan kemitraan dan pelayanan prima menjadikan SMK Kawula Indonesia profesional
3. Kegiatan Ekstra Kurikuler:
Kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan di sekolah adalah sebagai ajang aktifitas siswa. Adapun kegiatan ekstra kurikuler di SMK Kawula Indonesia antara lain yaitu:
a. Paskibra
b. Rohani Islam (Rohis) c. Nasyid
d. Bola voli e. Bola basket f. Pencak silat g. Taekwondo h. Cheer leader i. Pecinta alam j. Bulu tangkis k. Futsal
4. Keadaan Guru, Siswa, dan Pegawai a. Keadaan Guru, Siswa dan Pegawai
(44)
Tabel 6
Keadaan Guru SMK Kawula Indonesia No. Nama Kepala Sekolah
dan Guru NIP/NUPTK
Jabatan Mengajar MP
1 Drs. Suwardi 4453742644200023 Kepala Sekolah/Bhs. Inggris
2 Irawan Widyawanto, S.AB 5554749650300022 Akuntansi 3 Tjahyo Prasetyo, S.AB 1439750653200013 Komputer
4 Tris Wulandari, SS - Lab Bhs. Inggris
5 Yani Suryani, S.Pd 1433759660300005 Akuntansi
6 Mutmainah, S. Pd 7356761662300043 Adm. Perkantoran
7 Sarmanih, S.Ag - Agama Islam
8 Ranni Wulandari, S. Pd 4133764664300013 B.Indonesia 9 Tapsir Sunandar, S. Si 1738755658200002 Matematika 10 Muhammad Sholihin, S. Pd 6448759660200002 Adm. Perkantoran 11 Mega Febriana sari, S. Pd - Akuntansi
12 Nur Syamsiyah, S. Pd 7345764665300023 Bhs. Inggris
13 Rita Sugiarti, S.E - Ekonomi
14 Rikaning rahayu, S. Si - Ilmu Pengetahuan Alam
15 Feri Mulyati, S. Pd 1543758663300002 Adm. Perkantoran 16 Bayu Herly, G. S.Pd 4156764665200013 Penjaskes
17 Dwi Karmila wati, S. Pd - Pend.
Kewarganegaraan 18 Dra. Herawati Purba 4341742643300023 Pend. Agama Kristen 19 Abdul Rahman, A. Md 7649761663200022 KKPI
20 Merry Merlinda, S.Pd - Matematika
(45)
2) Siswa
a) Siswa Kelas X
Tabel 7
Keadaan Siswa Kelas X SMK Kawula Indonesia
No. Wali Kelas Kelas Lk. Pr JML
1 Feri Mulyati, S.Pd X. AP. 1 - 37 37
2 Bayu H. G. S. Pd X. AP. 2 4 32 36
3 Dwi Karmila W, S. Pd X.AP. 3 - 36 36
Kelas X.Adm.
Perkantoran
4 105 109
4 Rita Sugiarti, S. E X.Ak. 1 5 35 40
5 Rikaning Rahayu, S. Si X.Ak. 2 3 37 40
Kelas X Akuntansi 8 72 80
b) Siswa Kelas XI
Tabel 8
Keadaan Siswa Kelas XI SMK Kawula Indonesia
No. Wali Kelas Kelas Lk. Pr JML
1 Muhammad Sholihin, S. Pd XI.AP. 1 - 34 34 2 Mega Febriana, S.Pd XI.AP. 2 - 33 33 3 Nur Syamsiyah, S.Pd XI.Ap. 3 - 28 28
Jml. XI.AP - 95 95
4 Ranni Wulandari, S. Pd XI.AK. 1 - 37 37 5 Tapsir Sunandar, S. Si XI.AK. 2 5 30 35
Jml. XI. AK 5 67 72
c) Siswa Kelas XII
Tabel 9
Keadaan Siswa Kelas XII SMK Kawula Indonesia
(46)
1 Yani Suryani, S. Pd XII.AK - 32 32
2 Sarmanih, S. Ag XII.AP. 1 - 31 31
3 Mutmainah, S. Pd XII.AP. 2 - 30 30
Jml. XII.AP dan XII AK - 93 93
Jumlah Kelas X,XI dan XII 15 429 443
3) Pegawai
a) Tenaga Kependidikan Tabel 10
Keadaan Tenaga Kependidikan SMK Kawula Indonesia
No. Nama NIP/NUPTK Jabatan
1 Asep Ridwan 9962760663200002 Bendahara 2 Ita Kusmala Dewi, S. AP 8753763665300022 Tata Usaha 3 Madori 0635762662200012 Pembantu Umum
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana terdiri dari Tanah dan Gedung. Tanah sepenuhnya milik Yayasan Penyelenggara. Adapun spesifikasinya adalah sebagai berikut:
a. Prasarana
Tabel 11
Keadaan Prasarana SMK Kawula Indonesia
NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH LUAS M2 KET.
1 Luas Lahan 3.694 Sertifikat
a. Bangunan 1.044
b. Tanah 2.650
c. Lapangan Olahraga 420
2 Ruang Teori/Kelas 8 384 Baik
(47)
a. R. Perpustakaan 1 36 Baik b. Lab. Multimedia/Bahasa 1 15 Baik c. Laboraturium Komputer 1 64 Baik
d. R. Lab. Akuntansi 1 24 Baik
e. R. Lab. Model kantor 1 24 Baik
f. Ruang BP/Konseling 1 12 Baik
g. Ruang UKS 1 12 Baik
h. Ruang BK 1 32 Baik
i. Ruang Kepala Sekolah 1 48 Baik j. Ruang Wakil Kep. Sek 1 32 Baik
k. Ruang Guru 1 32 Baik
l. Ruang Tata Usaha 1 32 Baik
m. Ruang Ibadah/Masjid 2 12 Baik
n. Ruang OSIS 1 12 Baik
o. Ruang Gudang 2 8 Baik
p. Ruang Kamar mandi Guru 1 8 Baik q. Ruang Kamar Mandi Siswa 3 12 Baik
r. Pagar Sekolah 1 1.044 Baik
s. Rudin Penjaga Sekolah 1 16 Baik
b. Sarana
Tabel 12
Keadaan Sarana SMK Kawula Indonesia
Jenis Sarana Baik Rusak
Ringan
Rusak Sedang
Rusak
Berat Jumlah
R. Kantor dan Perpustakaan
Meja Guru 2 2
Kursi Guru 15 15
(48)
Papan Data 3 3
Lemari/Filling Cabinet 6 6
Mesin Ketik 5 10 5 20
Komputer 20 20
Printer 1 1 2
Ruang Kelas/Teori dan Lab
Meja Guru 4 4 8
Kursi Guru 4 4 8
Meja Siswa 100 150 50 20 320
Kursi Siswa 200 70 40 10 320
Papan Tulis 5 1 2 8
Papan Pengumuman 2 1 3
Papan Statistik 1 1
Papan Agenda Kegiatan 1 1
Ruang kesehatan
Tempat tidur periksa 2 2
Meja 1 1
Kursi 1 1
Lemari obat 1 1
Sarana Lain
OHP 1 1
LCD/Proyektor 1 1
Telepon 2 2
(49)
6. Struktur Organisasi
Diagram
Sruktur Kepengurusan SMK Kawula Indonesia
Komite Sekolah Kepala Sekolah Majelis
Sekolah Drs. Suwardi
Kasubag. Tata Usaha Ita Kusmala Dewi, S.AP
Waka. Kesiswaan Waka. Kurikulum
Irawan Widyawanto,
SAB Tjahyo Prasetyo, SAB
Pembina OSIS Pokja. PSG Ka. Lab.
Komputer
Ka. Lab. Bhs. Inggris
Ka. Lab. Mengetik Sarmani , S.Ag Rani Wulandari,
S.Pd
Tjahyo Prasetyo,
SAB Tris Wulandari, S.S
Muhammad Solihin, S.Pd
Perpustakaan BP / BK
Mega Febriana, S.Pd Ade Aryati, S.Ag
Ka. Prog.
Akuntansi Ka. Prog. Sekretaris
Ani Suryani, S.Pd Mutmainah, S.Pd
Instruktur / Wali Kelas
(50)
B. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel tersebut yaitu motivasi membaca buku agama (X) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat. Setiap variabel akan dijelaskan menggunakan analisa deskriptif. Data statistik yang akan dianalisis adalah skor dari penyebaran angket siswa yang ditemukan di lapangan. Data yang diperoleh kemudian di analisa dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan menghitung prosentase setiap alternatif jawaban. Adapun hasil pengolahan angket pada teknik deskriptif prosentase, yaitu menggunakan rumus sebagai berikut:
P = 100
N F
%
Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi
N = Jumlah responden
1. Analisa Data Motivasi Siswa dalam Membaca Buku Agama Tabel 13
Senang membeli buku yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam
Option Frekwensi Prosentase
Selalu 3 8,33%
Sering 6 16,66 %
Kadang-Kadang 25 69,44 %
Tidak Pernah 2 5,55 %
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa sebagian besar siswa menjawab kadang-kadang 25 (69,44%) senang membeli buku yang
(51)
berkaitan dengan agama Islam, sebagian kecil 6 (16,66%) menyatakan sering membeli buku yang berkaitan dengan Agama Islam dan sebagian kecil 3 (8,33%) menyatakan selalu membeli buku yang berkaitan dengan agama Islam, serta 2 (5,55%) menyatakan tidak pernah membeli buku yang berkaitan dengan agama Islam. Kesimpulannya bahwa sebagian besar siswa suka membeli buku yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam, hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa.
Tabel 14
Tidak merasa bosan ketika membaca buku-buku Agama Islam
Option Frekwensi Prosentase
Selalu 9 25 %
Sering 7 19,44%
Kadang-Kadang 18 50 %
Tidak Pernah 2 5,55%
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa setengahnya 18 (50%) siswa menjawab kadang-kadang tidak merasa bosan ketika membaca buku-buku agama Islam, dan sebagian kecil 9 (25%) siswa menjawab selalu, dan sebagian kecil 7 (19,44%) siswa menjawab sering dan sedikit 2 (5,55%) siswa menjawab tidak pernah tidak merasa bosan ketika membaca buku agama Islam. Kesimpulannya bahwa setengahnya siswa tidak merasa bosan ketika membaca buku agama meskipun kadang-kadang masih ada yang merasa bosan ketika membaca buku agama Islam.
Tabel 15
Suka membaca buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran Agama Islam
(52)
Selalu 9 25 %
Sering 6 16,66%
Kadang-Kadang 20 55,55 %
Tidak Pernah 1 2,77 %
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa siswa SMK Kawula Indonesia cukup suka dalam membaca buku-buku yang berkaitan dengan Pelajaran Agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari 36 jumlah responden,sebagian kecil 9 (25%) siswa menjawab selalu suka membaca buku yang berkaitan dengan agama Islam, sebagian kecil 6 (16,66%) siswa menjawab sering membaca buku-buku yang berkaitan dengan agama Islam,lebih dari setengah 20 (55,55%) siswa menjawab kadang-kadang dan hanya sedikit 1 (2,77%) siswa menjawab tidak pernah membaca buku-buku yang berkaitan dengan agama Islam.
Tabel 16
Merasa jenuh ketika membaca buku yang berkaitan dengan Agama Islam
Option Frekwensi Prosentase
Selalu - 0 %
Sering - 0 %
Kadang-Kadang 17 47,22 %
Tidak Pernah 19 52,77%
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa siswa di SMK Kawula Indonesia tidak merasa jenuh ketika membaca buku yang berkaitan dengan agama Islam Hal ini dapat dilihat dari 36 jumlah responden lebih dari setengah 19 (52,7%) siswa menjawab tidak pernah merasa jenuh ketika
(53)
membaca buku yang berkaitan dengan agama Islam, dan hampir setengahnya siswa menjawab kadang-kadang 17(47,22%).
Tabel 17
Memperhatikan bacaan buku-buku pelajaran Pendidikan Agama Islam
Option Frekwensi Prosentase
Selalu 2 5,55 %
Sering 19 52,77 %
Kadang-Kadang 13 36,11 %
Tidak Pernah 2 5,55%
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa di SMK Kawula Indonesia suka memperhatikan bacaan buku-buku pelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini dilihat dari 36 jumlah responden,lebih dari setengahnya 19 (52,77%) siswa menjawab sering memperhatikan bacaan buku-buku pelajaran pendidikan agama Islam, sebagian kecil 13 (36,11%) siswa menjawab kadang-kadang memperhatikan bacaan buku-buku pelajaran pendidikan agama Islam,sedikit 2 (5,55%) siswa menjawab selalu memperhatikan bacaan buku-buku pelajaran pendidikan agama Islam, sedikit 2 (5,55%) siswa menjawab tidak pernah.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sudah memperhatikan bacaan buku-buku pelajaran pendidikan agama Islam, walaupun terkadang siswa masih suka tidak memperhatikannya.
Tabel 18
Perhatian terhadap pelajaran PAI ditunjukkan melalui banyak membaca buku-buku agama Islam
(54)
Selalu 4 11,11 %
Sering 6 16,66 %
Kadang-Kadang 22 61,11 %
Tidak Pernah 4 11,11%
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa siswa cukup perhatian terhadap pelajaran PAI yang ditunjukkan melalui banyak membaca buku agama Islam. Hal ini didapat dari 36 jumlah responden, sebagian besar 22 (61,11%) siswa menjawab kadang-kadang perhatian terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam, sebagian kecil 6 (16,66%) siswa menjawab sering perhatian terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam, sebagian kecil 4 (11,11%) siswa menjawab selalu perhatian terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan sebagian kecil siswa menjawab tidak pernah perhatian terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam sebanyak 4 (11,11%).
Tabel 19
Kurang memperhatikan isi dari buku pelajaran agama Islam yang dibaca
Option Frekwensi Prosentase
Selalu 1 2,77 %
Sering 5 13,88 %
Kadang-Kadang 24 66,66%
Tidak Pernah 6 16,66%
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa siswa sudah memperhatikan isi dari buku pelajaran agama Islam yang dibaca. Hal ini dapat dilihat dari 36 jumlah responden, sebagian kecil 6 (16,66%) siswa menjawab tidak pernah, sebagian besar 24 (66,66%) siswa menjawab
(55)
kadang-kadang kurang memperhatikan isi dari buku pelajaran agama Islam yang dibaca, sebagian kecil 5 (13,88%) siswa menjawab sering kurang memperhatikan isi dari buku pelajaran yang dibaca, dan sedikit kecil 1(2,77%) siswa menjawab selalu.
Tabel 20
Kurang memperhatikan buku-buku bacaan Agama Islam
Option Frekwensi Prosentase
Selalu 1 2,77 %
Sering 2 5,55%
Kadang-Kadang 23 63,88 %
Tidak Pernah 10 27,77 %
Jumlah 36 100 %
Dari hasil tabel di atas dapat dikemukakan bahwa siswa cukup memperhatikan buku-buku bacaan agama Islam. Hal ini didapat dari 36 jumlah responden, sebagian besar 23 (63,88%) siswa menjawab kadang-kadang kurang memperhatikan buku-buku bacaan agama Islam, sebagian kecil 10 (27,77%) siswa menjawab tidak pernah kurang memperhatikan buku-buku bacaan agama Islam, sedikit kecil 2 (5,55%) siswa menjawab sering, dan sedikit kecil siswa menjawab selalu 1 (2,77%).
Tabel 21
Suka mengumpulkan buku-buku cerita keagamaan
Option Frekwensi Prosentase
Selalu 2 5,55%
Sering 8 22,22%
Kadang-Kadang 15 41,66%
Tidak Pernah 11 30,55%
(56)
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa siswa cukup suka mengumpulkan buku-buku cerita keagamaan, walaupun masih terdapat siswa yang tidak suka mengumpulkan buku cerita keagamaan. Hal ini diketahui dari 36 jumlah responden, hampir setengahnya 15 (41,66%) siswa menjawab kadang-kadang suka mengumpulkan buku-buku cerita keagamaan, sebagian kecil 8 (22,22%) siswa menjawab sering, sedikit 2 (5,55%) siswa menjawab selalu, dan sebagian kecil siswa menjawab tidak pernah 11 (30,55%).
Tabel 22
Tidak terdorong untuk membaca buku Agama Islam karena tidak menyentuh perasaan saat dibaca
Option Frekwensi Prosentase
Selalu - 0%
Sering - 0 %
Kadang-Kadang 7 19,44 %
Tidak Pernah 29 80,55 %
Jumlah 36 100 %
Pada tabel di atas dapat dikemukakan bahwa sebagian besar siswa terdorong untuk membaca buku agama Islam. Hal ini dibuktikan oleh 36 jumlah responden, sebagian besar 29 (80,55%) siswa menjawab tidak pernah, dalam hal ini berarti siswa tidak pernah tidak terdorong untuk membaca buku agama Islam, sebagian kecil 7 (19,44%) siswa menjawab kadang-kadang.
Tabel 23
Untuk mengisi waktu luang diisi dengan membaca buku Agama Islam
(57)
Selalu 1 2,77%
Sering 5 13,88 %
Kadang-Kadang 24 66,66%
Tidak Pernah 6 16,66%
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa sebagian besar siswa sudah meluangkan waktu diisi dengan membaca buku agama Islam. Hal ini dilihat dari hasil jawaban responden. Dari 36 jumlah responden, sebagian besar 24 (66,66%) siswa menjawab kadang-kadang mengisi waktu luang diisi dengan membaca buku agama Islam, sebagian kecil 5 (13,88%) siswa menjawab sering mengisi waktu luang dengan diisi membaca buku-buku agama Islam, sebagian kecil 6 (16,66%) siswa menjawab tidak pernah mengisi waktu luang dengan membaca buku agama Islam, dan 1 (2,77%) siswa menjawab selalu mengisi waktu luang dengan membaca buku agama Islam.
Tabel 24
Dorongan untuk membaca buku-buku Agama sangat melekat dalam hati
Option Frekwensi Prosentase
Selalu 11 30,55 %
Sering 8 22,22 %
Kadang-Kadang 16 44,44 %
Tidak Pernah 1 2,77 %
Jumlah 36 100 %
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa dorongan siswa untuk membaca buku-buku agama sudah melekat dalam hati . Hal ini dilihat dari hasil jawaban responden, dari 36 jumlah responden hamper setengahnya 16 (44,44%) siswa menjawab kadang-kadang ada dorongan untuk
(1)
26
2
2
4
3
2
2
3
2
1
4
3
3
3
4
3
1
2
4
2
4
54
27
2
2
2
3
3
2
3
2
1
4
2
3
3
4
3
1
2
4
2
4
50
28
2
3
4
4
2
2
3
3
2
4
2
4
3
4
2
2
4
4
2
4
60
29
1
2
2
3
1
1
4
4
1
4
1
2
4
4
2
1
1
3
4
4
49
30
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
2
4
4
4
4
3
3
4
1
4
65
31
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
4
4
2
4
4
3
3
68
32
2
4
4
3
3
4
3
3
4
4
2
3
2
3
4
2
4
3
3
2
62
33
2
2
2
3
2
1
3
3
2
3
1
3
3
3
2
1
1
3
2
3
45
34
4
4
4
3
3
2
3
3
3
4
2
4
3
4
3
2
3
4
1
4
63
35
3
4
4
4
3
2
2
3
2
3
3
2
3
3
4
2
2
3
2
3
58
36
2
2
2
4
2
3
3
3
2
4
2
4
3
4
4
2
2
4
1
4
57
(2)
ANGKET
MOTIVASI MEMBACA BUKU AGAMA ISLAM DAN
PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Petunjuk Pengisian Angket
Bacalah Basmalah Sebelum Mengisinya Bacalah Pertanyaan ini dengan Teliti
Berikan Tanda (√) pada pilihan yang sesuai dengan keadaan anda, dengan katagori:
Selalu (S) Sering (SR)
Kadang-kadang (K) Tidak Pernah (TP)
NO. Pernyataan Jawaban
S SR K TP
1 Saya senang membeli buku yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam
2 Saya tidak merasa bosan ketika membaca buku-buku Agama Islam
3 Saya suka membaca buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran Agama Islam
4 Saya merasa jenuh ketika membaca buku yang berkaitan dengan Agama Islam
5 Saya memperhatikan bacaan buku-buku pelajaran pendidikan Agama Islam
6 Perhatian terhadap pelajaran pendidikan Agama Islam saya tunjukkan melalui banyak membaca buku-buku Agama Islam
7 Saya kurang memperhatikan isi dari buku pelajaran Agama Islam yang saya baca
(3)
8 Saya kurang memperhatikan buku-buku bacaan Agama Islam
9 Saya suka mengumpulkan buku-buku cerita keagamaan 10 Saya tidak terdorong untuk membaca buku Agama Islam
karena tidak menyentuh perasaan saat saya baca 11 Untuk mengisi waktu luang saya mengisinya dengan
membaca buku-buku Agama Islam
12 Dorongan untuk membaca buku-buku agama sangat kuat melekat dalam hati saya
13 Setiap ada kesempatan saya lebih suka bermain daripada membaca buku-buku Agama Islam
14 Menurut saya membaca buku-buku Agama Islam membuang-buang waktu saja
15 Saya termotivasi untuk membaca buku pelajaran Agama Islam karena kesadaran pribadi
16 Saya mempunyai berbagai macam buku bacaan keagamaan
17 Selain buku paket agama disekolah saya juga membaca buku yang berhubungan dengan keagamaan
18 Setiap kali saya membaca buku agama, saya cepat lelah 19 Jika datang keperpustakaan saya lebih memilih membaca
buku yang berkaitan dengan bidang keagamaan 20 Saya tidak suka mengumpulkan buku-buku yang
(4)
BERITA WAWANCARA
Motivasi Siswa dalam Membaca Buku Agama Islam dan
Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Nama : Sarmanih, S.Ag
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam Tempat Wawancara : Ruang Guru SMK Kawula Indonesia Hari / Tanggal : Senin, 11 Januari 2010
Isi Wawancara :
Bahan Wawancara
1. Berapa lama bapak mengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam? 2. Metode apa saja yang bapak gunakan ketika mengajar dan bagaimana
pelakasanaan Pendidikan Agama Islam?
3. Upaya apa saja yang dapat meningkatkan motivasi membaca pada siswa! 4. Apakah ada faktor yang menyebabkan siswa kurang membaca?
5. Menurut bapak, apa yang menjadi kendala dalam proses belajar mengajar pada bidang studi Pendidikan Agama Islam?
6. Solusi apa saja yang dapat bapak berikan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam?
Hasil Wawancara
1. Saya mengajar bidang studi pendidikan agama Islam sudah 15 tahun. 3 tahun di SMK dan 12 tahun Di Madrasah Aliyah.
2. Ketika mengajar dan dalam memberikan meteri pelajaran biasanya saya menggunakan berbagai macam metode agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh ketika saya menyampaikan materi, adapun metode yang saya gunakan yaitu metode ceramah, praktik, metode drill, diskusi, dan Tanya jawab. Adapun untuk pelaksanaan pendidikan agama Islam semua materi
(5)
yang telah disampaikan kepada siswa sudah dapat tersampaikan dengan baik sesuai dengan kurikulum yang ada dan dapat disesuaikan dengan alokasi waktu yang ada.
3. Upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan motivasi siswa yaitu siswa sering diberikan tugas membuat kliping yang berkaitan dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam, dengan diberikannya tugas-tugas seperti itu otomatis siswa termotivasi untuk membaca ,dan memberikan tugas mengisi soal- soal latihan tentang pelajaran agama Islam. Dengan demikian pula secara tidak langsung untuk mengisi soal tersebut, siswa banyak membaca.
4. Ada. Faktor-faktor yang menjadi kendala antara lain kurangnya sarana prasarana yang belum optimal dan kurang memadai, kurangnya kesadaran dari diri siswa itu sendiri tentang membaca, padahal membaca itu merupakan hal yang sangat peenting dalam belajar karena dengan membaca wawasan ilmu pengetahuan akan lebih banyak dan akan cinta pada semua pelajaran.
5. Menurut saya, yang menjadi kendala dalam proses belajar mengajar pada bidang studi pendidikan agama Islam yaitu kurangnya kesadaran dari diri siswa, bahwa sebenarnya pendidikan agama Islam itu merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari dan difahami sebagai bekal kehidupan kelak, apalagi untuk seorang muslim karena hal ini menyangkut agamanya sendiri. Dan juga banyak siswa yang menyepelekan dan menganggap bahwa pelajaran pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah itu dianggap tidak terlalu penting. Oleh karena itu banyak siswa yang kurang konsentrasinya ketika mengikuti pelajaran pendidikan agam Islam, serta kurangnya minat belajar siswa, hal ini juga menjadi kendala sehingga siswa kurang meresapi materi pelajaran agama Islam dengan baik.
6. Solusinya antara lain: pertama, harus banyak memberikan pemahaman kepada siswa bahwa yang dipelajari dari pendidikana agama Islam itu banyak manfaat dan gunanya. Kedua, Harus memberikan metode pembelajaran yang menarik kepada siswa di dalam proses belajar
(6)
mengajar, sehingga timbul perhatian dari siswa ketika mengikuti pelajaran dan terdorong untuk terus belajar. Dan ketiga, siswa harus banyak diberi latihan soal untuk meningkatkan minat membacanya, serta diberikan hadiah dan pujian sebagai hasil dari apa yang sudah mereka lakukan, dengan harapan siswa mempunyai perhatian khususnya terhadap pelajaran pendidikan agama Islam, sehingga akan menimbulkan gairah dan motivasi untuk belajar yang akhirnya akan membangkitkan prestasi belajar siswa itu sendiri.
Interviuer Guru Pendidikan Agama Islam