Perbedaan akhlak, moral dan etika

Artinya : “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan si penerima. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.”QS. Al-Baqarah ;263 Disisi lain Al- Qur‟an menerangkan bahwa setiap orang hendaknya didudukan secara wajar. Tidak masuk kerumah orang lain tanpa izin, jika bertemu saling mengucapkan salam, dan ucapan yang dikeluarkan adalah ucapan yang baik. ليءٓ رسإ ٓ ب قـ يم ا خ إ ـتيل برقل ا۬ اسَإ ي ل ل ب ّّ َّإ عت َ لق َّإ متيّل ت ّمث ڪّ ل ْا تاء لّصل ْا يق ا۬ سَ اّ لل ْا ل ق يڪـس ل مت مڪ ّم ۬ اي ضرعّم Artinya : “Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu: janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” QS.Al-Baqarah : 83 Setiap ucapan yang diucapkan adalah ucapan yang benar, اہّي ٓـي ا ۬ ي س ۬ َ ق ْا ل ق ّّ ْا قّت ْا ماء ي ّل Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar” QS. Al-ahzab :70 Jangan mengucilkan seseorang atau kelompok lain, tidak wajar pula berprasangka buruk tanpa alasan, atau menceritakan keburukan seseorang, dan menyapa atau memanggil dengan sebutan buruk. Selanjutnya yang melakukan kesalahan hendaknya dimaafkan. Pemaafan ini hendaknya disertai dengan kesadaran bahwa yang memaafkan berpotensi pula melakukan kesalahan. Selain itu juga dianjurkan agar menjadi orang yang pandai mengendalikan nafsu amarah, mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepetingan sendiri. 23 23 http:b420k.blogspot.com201210akhlak-islami-dan-pembentukan-akhlak.html 3 Akhlak terhadap Lingkungan Yang dimaksud dengan lingkungan disini ialah segala sesuatu yang di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya akhlak yang diajarkan Al- Qur‟an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menurut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak member kesempatan kepada mahkluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri. Binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptaka oleh Allah SWT, dan menjadi milik-Nya, serta semuanya memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik. Pada saat jaman peperangan terdapat petunjuk Al- Qur‟an yang melarang melakukan penganiayaan. Jangankan terhadap menusia dan binatang, bahkan mencabut dan menebang pohonpun terlarang, kecuali kalau terpaksa, tetapi itu pun harus seizin Allah, dalam arti harus sejalan dengan tujuan-tujuan penciptaan dan demi kemashlatan terbesar. Allah berfirman : يقسـفل يل ّّ إ ف ا ل ص ٓ لع ٕٮ ق ا تڪرت يّل ّم متعطق ام A rtinya : “ Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma milik orang-orang kafir atau yang kamu biarkan tumbuh berdiri di atas pokoknya, Maka semua itu adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.” QS. Al-Hasyr :5 Alam dengan segala isinya telah ditundukan Tuhan kepada manusia, sehinga dengan mudah manusia dapat memanfaatkannya. Jika demikian, manusia tidak mencari kemenangan, tetap keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehimgga mereka harus dapat bersahabat. Selain itu akhlak Islami juga memperhatikan kelestarian dan keselamatan binatang. nabi Muhammad SAW. Bersabda : “Bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarailah, dan beri makanlah dengan baik “. Uraian tersebut di atas memperlihatkan bahwa akhlak Islami sangat komprehensif, menyeluruh dan mencangkup berbagai makhluk yang diciptakan Tuhan. Hal yang demikan dilakukan karena secara fungsional seluruh makhluk tersebut satu sama lain saling membutuhkan. Punah dan rusaknya salah satu bagian dari makhluk Tuhan itu akan berdampak negatif bagi makhluk lainnya. 2. Etika Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics bahasa Inggris, mengandung banyak pengertian. Dari segi etimologi asal kata, istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos” yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan norma-norma dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang orang memakai filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dengan demikian dapat dikatakan, etika ialah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban-kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk. Etika adalah penyelidikan filsafat bidang moral. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia itu berlaku benar. Etika juga merupakan filsafat praxis manusia. etika adalah cabang dariaksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar dalam pengertian lain tentang moral. Pengertian etika juga dikemukakan oleh Sumaryono 1995, menurut beliau etika berasal dati istilah Yunani ethos yang mempunyai arti adat-istiadat atau kebiasaan yang baik. Bertolak dari pengertian tersebut, etika berkembang menjadi studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu, etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia. 24 3. Perbedaan akhlak moral dan etika

1. Berdasarkan dari segi bahasa

Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama‟ dari “khulqu” dari bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Moral secara etimologis berasal dari bahasa latin mores, kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan, susila. Etika yang berasal dari bahasa Yunani „ethos‟ yang brati adat kebiasaan. Danagn kata lain usaha dengan akal yang diwujudkan dalam kehidupan nyata.

2. Berdasarkan penetuan atau standar ukuran baik dan buruk yang di

gunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur‟an dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya : “ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”Hadits riwayat Ahmad 24 http:imungblog.blogspot.com201210pengertian-etika-dan-moral.html Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syari‟at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan syari‟at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syari‟at Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah .

a. Macam-Macam Akhlak

1 Akhlak Mulia a Shiddiq Shidiq artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau bohong. Seorang muslim di tuntut selalu dalam keadaan benar lahir dan batin, benar hati, benar perkataan dan benar perbuatan. Benar hati, apabila hati dihiasi dengan iman kepada Allah SWT dan bersih dari segala penyakit hati. Benar perkataan, apabila semua yang dikatakannya adalah kebenaran bukan kebohongan. Dan benar perbuatan, apabila semua yang dilakukan sesuai dengan yang disyariaatkan oleh agama. 25 Orang yang berpegang kepada kejujuran dan mempertahankan prinsip kejujuran pada setiap problem yang dihadapinya dan melaksanakan menurut dasar hukum yang benar, yang demikian merupakan salah satu tiang agama yang kokoh. 26 b Amanah Amanah artinya dapat dipercaya, dengan pengertian yang lebih luas mencakup banyak hal : menyimpan rahasia orang lain, menjaga kehormatan orang lain, menjaga diri sendiri, serta menunaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. 27 c Istiqomah Secara etimologi, istiqamah berasal dari kata istaqoma-yastaqimu yang berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqomah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. 28 Secara terminologi akhlak, istiqomah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan 25 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian Dan Pengamalan Islam LPPI, 1999, Cet Ke-1, H.80 26 Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, Semarang, 1985, Cet Ke-1, H.74 27 Ilyas, Kuliah Akhlak..,H.89 28 Ilyas, Kuliah Akhlak …,H.97 godaan. Seorang yang istiqomah adalah laksana batu karang ditengah lautan yang tidak bergeser sedikitpun walau diterjang oleh ombak yang besar sekalipun. 29 d Iffah Menurutbahasa berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik. Sedangkan menurut istilah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang merendahkan, merusak, dan menjatuhkan. Nilai dan wibawa seseorang tidaklah ditentukan oleh bentuk rupanya, kekayaannya, dan jabatannya, tetapi ditentukan oleh kehormatan dirinya. Oleh sebab itu, untuk menjaga kehormatan diri tersebut setiap orang haruslah menjauhkan diri dari segala perbuatan dan perkataan yang dilarang Allah SWT. Dia harus mampu mengendalikan hawa nafsunya, tidak saja dari hal-hal yang haram, bahkan harus juga menjaga dirinya dari hal-hal yang bertentangan dengan kehormatan dirinya. 30 e Tawadhu Artinya rendah hati, lawan dari sombong atau takabbur. Orang yang rendah hati tidak memandang dirinya lebih dari orang lain, sementara orang yang sombong menghargai dirinya sendiri secar berlebihan. Bentuk dari sikap tawadhu adalah bergaul dengan oarang lain dengan ramah, serta tidak memandang dirinya lebih baik dari orang lain. f Malu Adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang lebih rendah atau tidak baik. Mali merupakan ciri khas perangai manusia yang menyingkap nilai iman seseorang dan berpengaruh bagi tinggi rendahnya akhlak seseorang. Orang yang mempunyai rasa malu, senantiasadapat menahan diri dari perbuatan yang mengganggu manusia dan tidak mau menuturkan kata-kata yang keji, hina dan buruk. 31 g Sabar 29 Ilyas, Kuliah Akhlak …,H.97 30 Ilyas, Kuliah Akhlak …,H.103 31 Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim …,H.326 Secara bahasa sabar berarti menahan dan mengekang. Sedangkan menurut istilah sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho Allah. Menurut Al Ghazali, sabar merupakan ciri khas manusia, binatang dan malaikat tidak memiliki sifat sabar karena binatang diciptakan tunduk sepenuhnya kepada hawa nafsu, bahkan hawa nafsu itulah satu-satunya yang mendorong binatang untuk bergerak atau diam. Binatang juga tidak memiliki kekuatan untuk menolak hawa nafsunya. Sedangkan malaikat, tidak memerlukan sifat sabar karena memang tidak ada hawa nafsu yang harus dihadapinya. Malikat selalu cenderung kepada kesucian. Sehingga tidak diperlukan sifat sabar untuk memelihara dan mempertahankan kesuciannya itu. 32 h Pemaaf Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas. Islam mengajarkan kepada kita untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain tanpa harus menunggu permohonan maaf dari yang bersalah. Menurut M. Quraish Shihab, tidak ditemukan satu ayat pun yang menganjurkan untuk meminta maaf , tetapi yang ada adalah perintah untuk memberi maaf. 33 Atau dengan kata lain kita lebih dianjurkan memberi maaf kepada orang lain sebelum orang itu meminta maaf kepada kita. i Hikmah Kebijaksanaan Hikmah adalah keadaan jiwa yang bisa menentukan hal-hal yang benar diantara yang salah dalam urusan ikhtiyarnya. 34 j Adil Adil adalah kekuatan jiwa yang dapat menuntun amarah dan syahwat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh hikmah. 35 2 Akhlak Tercela a Berbohong 32 Ilyas, Kuliah Akhlak …,H.134 33 Ilyas, Kuliah Akhlak …,H.141 34 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT.Mitra Cahaya Utama, 2005, Cet Ke-2, H.62 35 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf …,H.62