intelektual yang dapat kita jumpai dalam pembahasan ilmiyah Ibnu Qayyim al Jauziyyah dan syaikhnya Ibnu Taimiyyah.
Dari bidang keilmuan, ada persaingan peradaban dari kaum kristiani dan bangsa mongol yang selalu saja ingin menyerang kebudayaan Arab
Islam. usaha yang mereka kerahkan cukup berbahaya dan mengancam eksistensi kesatuan budaya umat Islam. namun dari pergolakan itulah malah
melahirkan semangat baru dalam dunia ilmu pengetahuan di kalangan kaum muslim. Telah banyak karya ilmiyah yang bernuansa ensiklopedik dari hasil
jerih payah generasi baru. Hal ini terwakili dalam pusat-pusat khazanah keilmuan baik di Mesir maupun di daerah Syam. Seperti misalnya yang
terdapat di masjid Jami al Azhar dan Jami Ibnu Thulun di Mesir. Begitu juga dengan Madrasah ad Dzahiriyyah, Madrasah al Adiliyyah al Kubra, Madrasah
al Jauziyyah dan Madrasah as Shadriyyah di daerah Syam.
F. Masa Mencari Ilmu Pengetahuan
Ibnu Qayyim sangat rajin dan tekun menimba ilmu pengetahuan. Sejak kecil beliau sudah belajar dari para ulama bermadzhab hanbali dan berapa
ulama lain dari berbagai macam latar belakang disiplin ilmu. Kebeliaan beliau di dalam menuntut ilmu ini bisa dilihat dari beberapa syaikh beliau seperti as
Syihab al Abir Ibnu Nimah yang wafat pada tahun 697 H. dan Abul Fath al Balabakki yang wafat pada tahun 709 H. padahal Ibnu Qayyim sendiri
dilahirkan pada tahun 691 H. dengan demikian, setidaknya sejak usia enam tahun Ibnu Qayyim al Jauziyyah telah menggeluti berbagai macam disiplin
keilmuan Islam.
G. Ilmu-ilmu Yang dikuasai
Allah subhaanahu wa ta’aala telah memberikan dua kesempatan kepada Ibnu Qayyim, dimana kesempatan tersebut tidak diberikan kepada
kebanyakan para penuntut ilmu. Kesempatan pertama adalah anugerah berupa kecerdasan otak yang sangat luar biasa. Sedangkan kesempatan kedua adalah
beliau diuntungkan oleh keadaan atau masa. Sebab pada waktu itu Ibnu Qayyim tumbuh didalam sebuah masa penuh semangat intelektual dan di
daerah Syam. Pada waktu itu banyak bermunculan ulama, para hafidz dan karya-karya ilmiah mereka. Oleh karena itu beliau bisa menimba dari mereka
mulai dari ilmu tauhid yang disebut juga dengan ilmu kalam, tafsir, hadits, fikih, fara’id ilmu pembagian harta waris, ushul fikih, linguistik, nahwu,
ilmu tata bahasa dan masih banyak lagi ilmu lainnya. Disamping menimba ilmu langsung dari tokoh-tokohnya, beliau juga
menelaah karya-karya ilmiah yang terdapat dalam beberapa perpustakaan Islam. Dari sinilah bisa diketahui kekayaan ilmu pengetahuan yang terekam
dalam dirinya yang tampak dalam karya-karya yang beliau tulis. Namun setidaknya ada beberapa aktifitas yang beliau geluti semasa hidupnya. Di
antaranya menjadi pimpinan Madrasah al Jauziyyah, mengajar di Madrasah as Shadriyyah dan beberapa istansi pendidikan lainnya. Selain itu beliau juga
aktif dalam memberikan fatwa dan mengarang.
H. Peran Ibnu Qayyim Dalam Bidang Intelektual