”Pengaruh Maksiat Terhadap Penyakit Hati Menurut Ibn Al-Qayyim Al Jauziyyah”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Adapun pembatasan masalahnya: 1. Maksiat dan penyakit hati
2. Pengaruh maksiat terhadap penyakit hati menurut Ibn Al Qayyim Perumusan masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit hati? 2. Bagaimana pengaruh maksiat terhadap penyakit hati menurut Ibn Al-
Qayyim?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh maksiat terhadap penyakit hati
menurut Ibn Al-Qayyim? Adapun manfaat yang di harapkan oleh penulis dari penelitian ini adalah:
a. Bagi pengembangan keilmuan yang berkaitan dengan bidang konseling. Khususnya yang berkaitan dengan maksiat dan penyakit hati
b. Dapat dijadikan acuan bagi civitas akademika c. Dapat dijadikan data atau bahan analisis bagi yang berminat melakukan
penelitian lebih lanjut
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian di Perpustakaan Fakultas Dakwah, penelitian yang peneliti kaji adalah masalah pengaruh maksiat terhadap penyakit hati,
yang merupakan sebuah fenomena sosial masyarakat pada akhir-akhir ini tanpa disadari sering terlihat oleh mata kepala kita sendiri. Oleh karena itu di
bawah ini ada beberapa kajian skripsi yang ditulis oleh peneliti lain: Pertama, skripsi yang disusun oleh saudara Habsi Nurhidayat yang
berjudul: “Terapi Penyakit Hati Menurut Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Penyusun skripsi tersebut pada intinya menyatakan penyakit hati bagi setiap
manusia tidak hanya menyebabkan ketidakseimbangan fungsi hati manusia, tetapi mengakibatkan manusia semakin jauh dari Allah SWT. Dalam skripsi
tersebut Ibnul Qayyim menjelaskan beberapa penyakit hati dan pengobatan atau terapinya. Adapun penyakit hati diidentifikasikan sebagai akibat dari
nafsu al-ammarah dan nafsu al-lawwamah, kedua akibat dari nafsu tersebut telah melahirkan berbagai penyakit hati bagi manusia yang sangat
mengganggu batin dan spiritualitas manusia. Dengan pengobatan melalui terapi yang diberikan oleh Ibnul Qayyim, yaitu dengan terapi Al-Qur’an,
muhasabah, penguatan diri untuk berlindung dari sentan, dan terapi melalui ibadah qalbu hati yang merupakan ajaran yang telah dibawa oleh Rasulullah
SAW dengan dasar Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kedua, skripsi yang disusun oleh saudara Dunih yang berjudul:
Penyakit Hati dan Terapinya menurut Ibnu Taimiyyah. Di dalam skripsi tersebut dijelaskan bebrapa penyakit hati dan terapinya. Adapun terapi yang
diberikan oleh Ibnu Taimiyyah tidak jauh berbeda dengan Ibnul Qayyim, yaitu dengan Al-Qur’an dan ritual keagamaan seperti: shalat, puasa, zakat, dan Haji.
Dari kedua skripsi di atas, penulis tidak menemukan adanya pengaruh maksiat, tetapi penulis hanya menemukan bahasan tentang penyakit hati.
Maka dari itu penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi ini.
E. Metode Penelitian