Definisi Keadilan Secara Bahasa
Dan terhadap para wanita yang mengerjakan perbuatan keji
16
hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu yang menyaksikannya. kemudian
apabila mereka telah memberi persaksian, Maka kurunglah mereka wanita-wanita itu dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau
sampai Allah memberi jalan lain kepadanya.
17
Bagi orang yang dihadirkan sebagai saksi harus berlaku adil dengan memberikan persaksian yang benar dan tidak berdusta. Sehingga persaksiannya
tidak memberatkan salah satu pihak. Sebagaiman firman Allah Swt.
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
18
Arti “hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan
kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil” mengindikasikan bahwa ada dua perkara yang tersirat. Pertama, mengagungkan Allah atas perintah-
16
Perbuatan keji: menurut jumhur mufassirin yang dimaksud perbuatan keji ialah perbuatan zina, sedang menurut Pendapat yang lain ialah segala perbuatan mesum seperti : zina,
homo sek dan yang sejenisnya. menurut Pendapat Muslim dan Mujahid yang dimaksud dengan perbuatan keji ialah musahaqah homosek antara wanita dengan wanita.
17
Q.S. An- Nis [04]:15 lihat Al-Qur‟an Al-Hadi
18
Q.S. Al- M idah [05]:08 lihat Al-Qur‟an Al-Hadi
perintah-Nya dan kedua, saling mengasihi terhadap sesama makhluk ciptaan Allah. Dan lafaz
menjadi saksi dengan adil adalah lafaz yang menjelaskan perkara yang kedua. Yaitu saling mengasihi terhadap sesama
makhluk. Ar- R zī menjelaskan bahwa tidak boleh saling mengasihi dalam hal
persaksian dikarenakan karabat atau keluarganya, dan tidak boleh menghalang- halangi pengajuan kesaksian yang dilakukan oleh musuh-musuh dan lawan-
lawannya.
19
Firdaus al-Hisyam dan Drs. Rudy Hariyono berpendapat bahwa kata adil diartikan just, fair, impartial, rightful, lawful, honest secara pantas, adil, tidak
berat sebelah, berdasarkan keadilan, hukum yang sah, lurus hati.
20
Dalam kamus Cambridge kata fair berarti treating everyone in the same way, so that no one has
an advantage perbuatan seseorang dengan cara yang sama, sehinnga tidak ada seorang pun mendapatkan keuntungan.
21
Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa tidak ada salah satu yang merasa diuntungkan dan yang lain dirugikan,
melainkan keduanya mendapatkan kepuasaan dan kerelaan dari sebuah keputusan dan keputusannya pun tidak berat sebelah.
Pengertian di atas sejalan dengan pengertian yang telah dirumuskan dalam hukum Islam bahwa adil adalah “mempersamakan sesuatu dengan yang lain, baik
dari segi nilai maupun dari segi ukuran, sehingga sesuatu itu menjadi tidak berat
19
Ar- R zī, Tafsīr Al-Fakhr Ar-R zī: Al-Musytahir bi At-Tafsīr Al-Kabīr wa Maf tīh Al-
Ghaib, Jilid 6, h. 184
20
Firdaus al-Hisyam dan Rudy Hariyono, Kamus Lengkap 3 Bahasa: Arab Indonesia Inggris, Surabaya: Gitamedia Press, 2006, h. 523
21
Cambridge University, Cambridge School Dictionary, New York: Cambridge University Press, 2008, h. 273
sebelah dan tidak berbeda satu sama lain. Adil juga berarti “berpihak atau
berpegang kepada kebenaran.”
22
Berlaku adil sangat terkait dengan hak dan kewajiban. Hak yang dimiliki seseorang, termasuk hak asasi wajib diperlakukan secara adil. Hak dan kewajiban
terkait pula dengan amanah, sedangkan amanah wajib diberikan kepada yang berhak menerimanyaditunaikan. Oleh karena itu hukum yang didasarkan sifat
amanah harus ditetapkan secara adil tanpa diiringi rasa benci dan sifat negatif lainnya yang dapat merugikan salah satu dari dua pihak.
23
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S.
Al-Maidah [05]:08.
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
24
Ayat ini menceritakan kaum Yahudi pada perang Khaibar. Ketika itu Rasulullah mendatangi mereka untuk membantu meringankan pajak yang harus
mereka keluarkan. Akan tetapi mereka bertekad untuk membunuh Nabi. Sehingga turunlah ayat ini sebagai nasihat kepada Nabi agar tetap berlaku adil kepada suatu
kaum dan larangan untuk berbuat curang tidak berbuat adil yang disebabkan rasa benci yang terdetik di hati karena perbuatan mereka ke Nabi.
25
Oleh karena itu Allah melarang hamba-hambanya untuk berbuat curang tidak adil kepada orang
lain yang disebabkan oleh kebencian.
22
Dahlan, et. al., eds, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid I, h. 25
23
Dahlan, et. al., eds, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid I, h. 25
24
Q.S. Al-Maidah [05]:08 lihat Al- Qur‟an Al-Hadi
25
„Abdurrahm n Jaluddīn as-Suyūthī, Al-Dur Al-Mantsūr fī Tafīr Al-Ma‟tsūr, Bairūt: D rul Fikr, 2009, h. 35