Term Keadilan dalam Al-Qur’an
yang dilakukan oleh rasulullah dengan menbagikan bagiannyahaknya terhadap para istrinya
”Ya Allah, inilah pembagianku yang aku mampu, maka janganlah Engkau cela aku pada sesuatu yang Engkau mampu dan tidak aku mampu. Abu
Daud berkata; yaitu hati.
36
Hal ini mengindikasikan bahwa rasul membagi hak dan kewajiban kepada para istrinya dengan adil dalam hal kasih sayang. Begitupun yang dimaksud ayat
ini bahwa jika seorang suami memiliki dua istri maka hendaklah ia berlaku adil dengan semampunya, tidak condong berbuat baik kepada salah satunya dan
membenci yang lainnya. Rasulullah bersabda ”Barangsiapa yang memiliki dua
orang istri kemudian ia cenderung kepada salah seorang diantara keduanya, maka ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan sebelah badannya
miring.
37
Dapat disimpulkan bahwa makna kata ‟adl berkaitan dengan sesuatu
yang bersifat immateri yaitu bersifat abstrak dan keadilan dengan menggunakan term al-
‟adl sangat sulit untuk dilakukan.
38
Sedangkan kata al-qisth yang terdiri dari tiga huruf yaitu
q f, sīn dan
tha‟ adalah kosa kata bahasa arab yang berbentuk masdar yang memiliki dua makna yang berbeda.
39
Berdasarkan derivasinya, kata al-qisth memiliki dua
36
Diriwayatkan oleh „ isyah Dalam kitab Sunan Abu Daud Lihat
Abū D ud bin al-Asy‟ats as-Sijist nī al-Adzdī, Sunan Abī D ud, Jilid I, Kitab Al-Nik h, bab fī Al-Qism baina An-
Nis ‟, No. Hadits 2134 Indonesia: Maktabah Risunkur, t.t , h. 242
37
Diriwayatkan Abu Hurairah dalam kitab Sunan Abu Daud Lihat Abū D ud, Sunan
Abī D ud, Jilid I, Kitab Al-Nik h, bab fī Al-Qism baina An-Nis ‟, No. Hadits 2133, h. 242
38
Dahlan, et. al., eds, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid I, h. 6
39
Al-Husain, Mu‟jam Maq yīs Al-Lughah, h. 86
makna pokok yang bertentangan yaitu adil dan menyimpang.
40
Menurut as- Sya‟r wī kata al-qisth yang bermakna adil berasal dari kata
sedangkan yang bermakna menyimpang berasal dari kata
41
Asal makna al-qisth adalah al- nashīb yaitu bagian. Makna pertama adalah
keadilan dan makna kedua adalah mengambil bagian orang lain. Menurut al- Raghib al-
Ashfahanī maksud dari makna al-qisth yang kedua adalah kecurangan. Sedangkan kata al-qisth yang bermakna adil berasal dari bentuk tsulats
ī
mazīd dari kata
bermakna “memberikan bagian orang lain” yang berarti bertindak secara proporsional. Seperti kalimat
bermakna “seorang laki-
laki telah berlaku curang” dan bermakna “seorang laki-laki telah
berlaku adil.”
42
Kata al-qisth yang bermakna menyimpang terdapat dalam Q.S Al-Jin [72]:14-15
wa minn al-qasithūn = dan ada pula di antara kami
yang menyimpang dari kebenaran dan wa amm al-qasithūn
= dan adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Kata al-qisth pada
dua ayat tersebut berbentuk isim f ‟il dari tsulatsī mujarrad. Asal katanya adalah
. Kata ini sangat bertentangan dengan kata al-qisth yang bermakna adil yang berasal dari kata
40
Ahmad bin Muh ammad bin „Alī al-Muqrī al-Fayyūmī, Al-Mishbah Al-Munīr, Bairūt:
D rul Kutub al-„Ilmiyah, 1994, h. 503
41
.Muh ammad Mutawallī Asy-Sya‟r wī, Tafsīr Asy-Sya‟r wī, Jilid 4, T.tp.: Dar at-
Tafiqiyyah li at-Turats, t.t., h. 30
42
Nasaruddin Umar, et. al, eds, Ensiklopedia Al- Qur‟an Kajian Kosakata, Jakarta:
Lentera Hati, 2007, h. 775
walaupun makna keduanya berbeda namun berasal dari satu suku kata.
43
Di dalam kitab tafsir Maf tih Al-Ghaib diterangkan bahwa kata al-qisth bermakna adil digunakan untuk menerangkan sifat orang-orang mukmin dan orang-orang
yang berilmu, dan juga dalam hal mu‟amalah. Sedangkan kata al-qisth bermakna menyimpang menerangkan tentang sifat orang-orang kafir karena mereka selalu
menyimpang dari kebenaran, sifat orang-orang musyrik yang berbuat zalim, dan termasuk sifat para jin.
44
Dalam kamus Al-Munawwir kata al-qisth memiliki banyak arti. Secara etimologi kata al-qisth
an- nashīb artinya bagian dan ada
beberapa makna yang semakna dengannya. Seperti al-qisth dapat bermakna al-
miqd r artinya kadar, jumlah, al-
mīz n artinya neraca, timbangan,
ar-rizq artinya rezeki, an-najm artinya angsuran,
cicilan.
45
Elias A. Elias dan Edwar E. Elias mengartikan kata al-qisth adalah fair and square
46
dengan jujur.
47
Di dalam kitab T j Al-‟ rūs diterangkan bahwa kata al-qisth digunakan
untuk menerangkan keadilan yang terkait tentang pembagian saja ا
bila memutuskan perkara mereka memutuskannya dengan adil, bila mereka membagi mereka membaginya dengan merata
artinya
43
Abu al- Fadhl Jam luddīn Muhammad bin Mukrim, Lis nul „Arab, Bairut: D r Sh dar,
t.t., h. 377
44
Muhammad ar- R zī Fakhruddīn, Tafsīr Al-Fakhr Ar-R zī: At-Tafsīr Al-Kabīr wa
Maf tīh Al-Ghaib, Bairūt: D rul Fikr, 1985, h. 160
45
Ahmad Warson Munawwir, Al- Munawwir Q mūs „Arabī-Indūnisī, Yogyakarta:
Pustaka Progresif, 1984, h. 1202
46
Elias A. Elias dan Edwar E. Elias, Q mūs Al-Ily s Al-„Ashrī Injilīzī-„Arabī, Bairūt:
D rul Jīl, 1974, h. 256
47
Peter Salim, M.A., Adavced English-Indonesia Dictionary, Jakarta: Modern English Press, 1991, h. 822
apabila mereka membagi sesuatu mereka membaginya dengan adil.
48
Sedangkan kata al-
‟adl digunakan untuk menegakkan keadilan secara lurus, sesuai dengan hukum syar‟i, seperti hukum qish s, jinay t, dan sebagainnya. Adanya persamaan
dalam memberikan balasanganjaran. Jika hal itu baik, maka katakan baik dan jika hal itu buruk, maka katakan buruk.
49