Fase Pertumbuhan BAL HASIL DAN PEMBAHASAN

bagi pertumbuhan bakteri patogen seperti E. tarda karena dapat menurunkan pH lingkungan di sekitar medium yang akan merusak proteinenzim-enzim bakteri patogenGourama dan Bullerman ,1995.

4.3 Fase Pertumbuhan BAL

Selanjutnya dua isolat terpilih PG 7 dan US 7 dilihat kurva pertumbuhannya untuk menentukan waktu panen produksi senyawa antimikroba. Pertumbuhan isolat BAL ditandai dengan meningkatnya nilai densitas kekeruhan medium selama rentang waktu inkubasi. Penentuan kurva pertumbuhan BAL bertujuan untuk mengetahui waktu yang menunjukkan fase stasioner pada isolat BAL. Berkurangnya nutrisi pada fase stasioner membuat sel bakteri mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara mengeluarkan senyawa antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain. Fase stasioner adalah fase yang paling tepat untuk memproduksi senyawa antimikroba Gaman dan Sherrington, 1994. Kurva pertumbuhan isolat PG7 dan US7 dapat dilihat dari Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 : Kurva pertumbuhan isolat BAL SPG 7 dan US7 pada media nutrient broth, suhu 28 C selama 30 jam Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat bahwa isolat BAL masih mengalami fase adaptasi lag yaitu pada jam ke-0 hingga jam ke-3. Pada fase lag ini, BAL berada dalam tahap penyesuaian terhadap lingkungan yang baru atau adaptasi. Pada fase ini, mikroba mengalami suatu masa dimana selnya menjadi lebih besar 0.023 0.22 0.267 0.656 0.734 0.791 0.868 0.9 0.91 0.913 0.018 0.617 0.672 0.944 0.994 1.08 1.179 1.228 1.287 1.292 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 3 6 9 1 2 1 5 1 8 2 1 2 4 2 7 3 0 O P T ICA L D E N S IT Y O D = 6 N M WAKTU INKUBASI JAM GSP 7 US7 tetapi jumlahnya tetap sama atau sedikit sekali terjadi perkembangan populasi meskipun metabolisme sel terus berlangsung Gaman dan Sherrington, 1994. Fase berikutnya adalah fase pertumbuhan logaritmik log yang diperoleh setelah jam ke-3 hingga mencapai pertumbuhan maksimum pada jam ke-21 inkubasi. Fase ini merupakan akhir fase lag yang ditandai dengan terus membelahnya sel mikroba. Selama fase log, sel membelah terus-menerus konstan dengan kecepatan pertumbuhan yang tinggi saat angka dan log dari angka kelompok sel terhadap waktu pada garis lurus Pelczar and Chan, 2005. Fase stasioner isolat BAL terlihat mulai jam ke-27 sampai jam ke-30. Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khoiriyah et al., 2014, fase stasioner pada Lactobacillus sp diperoleh pada jam ke-24 sampai jam ke-30 dan penelitian Yuliana 2008 fase stasioner BAL diperoleh pada jam ke- 18 sampai jam ke-30. Hasil tersebut tidak terlalu berbeda dengan hasil pada penelitian ini yang memungkinkan fase stasioner BAL dapat diperoleh kira-kira jam ke-18 sampai jam ke-30. Mangunwidjaja dan Suryani 1994, menyatakan bahwa ukuran sel pada fase stasioner menjadi lebih kecil-kecil karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis. Pada fase ini laju pertumbuhan akhirnya menurun yang biasanya disebabkan oleh kekurangan faktor pertumbuhan seperti vitamin dan unsur mineral Gaman dan Sherrington, 1994.

4.4 Uji Antagonis Ekstrak Kasar Senyawa Antimikroba BAL Terhadap Edwardsiella tarda

Dokumen yang terkait

Pengendalian Biofilm Aeromonas hydrophila Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC Dengan Senyawa Antimikroba Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

0 2 16

Pengendalian Biofilm Aeromonas hydrophila Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC Dengan Senyawa Antimikroba Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

0 0 2

Pengendalian Biofilm Aeromonas hydrophila Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC Dengan Senyawa Antimikroba Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

0 0 4

Pengendalian Biofilm Aeromonas hydrophila Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC Dengan Senyawa Antimikroba Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

0 0 11

Pengendalian Biofilm Aeromonas hydrophila Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC Dengan Senyawa Antimikroba Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

0 2 8

Pengendalian Biofilm Aeromonas hydrophila Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC Dengan Senyawa Antimikroba Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

0 0 1

Pengendalian Biofilm Mycobacterium fortuitum Pada Permukaan Sisik Ikan Dan Plastik PVC dengan Senyawa Antibakteri Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

2 3 16

Pengendalian Biofilm Streptococcus agalactiae pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC dengan Senyawa Antibakteri Bakteri Asam Laktat Perairan Tawar

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurame (Osphronemous gouramy) - Pengendalian Biofilm Edwardsiella tarda Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC dengan Senyawa Antimikroba yang Dihasilkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL)

0 0 5

Pengendalian Biofilm Edwardsiella tarda Pada Permukaan Sisik Ikan dan Plastik PVC dengan Senyawa Antimikroba yang Dihasilkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL)

0 0 12