4.2. Uji Daya Hambat Isolat Bakteri Asam Laktat Terhadap Pertumbuhan Bakteri Patogen
Edwardsella tarda
BAL hasil isolasi, selanjutnya diuji antagonis dengan isolat patogen E. tarda. Uji antagonis dilakukan untuk melihat kemampuan BAL dalam menghambat
pertumbuhan E. tarda. Biakan cair BAL sebanyak 25 µL diteteskan pada kertas cakram, diletakkan di permukaan cawan petri yang berisi biakan patogen uji E.
tarda. Dari hasil uji antagonis, 14 isolat BAL yang telah diisolasi seluruhnya mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen E. tarda dengan ukuran zona
hambat yang berbeda-beda Tabel 4.2 Tabel 4.2.
Diameter zona hambat BAL terhadap E. tarda pada konsentrasi sel 10
8
CFUmL Kode isolat
Besar zona hambat mm
PG 1 6
PG 2 7, 65
PG 3 7, 1
PG 4 7, 5
PG 5 7, 25
PG 6 7, 15
PG 7 8, 15
PG 8 7, 5
AK 3 7, 05
US 7 7, 7
EK 2 7, 6
AK 1 7
EK 5 7, 4
AK 5 7, 5
Berdasarkan hasil uji antagonis, ke-14 isolat BAL yang diisolasi dari saluran pencernaan ikan gurame mampu menghambat pertumbuhan bakteri E. tarda yang
merupakan bakteri patogen penyebab penyakit pada ikan air tawar. Ke-14 isolat BAL yang diujikan, isolat PG 7 merupakan isolat yang memiliki
zona hambat tertinggi yaitu 8,15 mm dan selanjutnya isolat US 7 yaitu 7,7 mm Gambar 4.1.
Perbedaan kemampuan masing-masing isolat BAL dalam menghambat pertumbuhan E. tarda dapat disebabkan oleh perbedaan spesies BAL. Menurut
Cahyaningsih 2006, spesies BAL yang berbeda akan menghasilkan penghambatan dan aktivitas yang berbeda pula karena perbedaan komponen
metabolit yang dihasilkan, sehingga dapat dinyatakan bahwa isolat BAL yang telah diisolasi dari saluran pencernaan ikan gurame pada penelitian ini terdiri dari
beberapa spesies yang berbeda. Diameter zona hambat terhadap E. tarda yang didapat dalam penelitian ini
tergolong kuat, pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian Pan et al. 2009 yang menyatakan bahwa, zona bening yang memiliki diameter zona hambat 0-3 mm
tergolong lemah, diameter hambat 3-6 mm baik, diameter hambat lebih besar dari 6 tergolong kuat. Berdasarkan hasil uji antagonis yang diperoleh, isolat PG 7 dan
US 7 dipilih sebagai isolat potensial karena memiliki zona hambat tertinggi.
Gambar 4.1 Diameter zona hambat isolat BAL potensial a PG7 b US7
Mekanisme penghambatan bakteri BAL terhadap pertumbuhan bakteri patogen dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain senyawa antibakteri yang
dihasilkan BAL mampu merusak dinding sel sehingga menyebabkan terjadinya lisis, mengubah permeabilitas membran sitoplasma sehingga menyebabkan
kebocoran nutrien dari dalam sel. Selain itu, BAL yang bersifat homofermentatif maupun
heterofermentatif memanfaatkan
substrat yang
tersedia pada
lingkungannya dengan hasil akhir berupa energi dan asam-asam lemah seperti asam laktat, asam asetat serta CO. Keberadaan asam-asam lemah terutama asam laktat
sebagai produk metabolisme dapat bersifat sebagai salah satu faktor penghambat
a b
bagi pertumbuhan bakteri patogen seperti E. tarda karena dapat menurunkan pH lingkungan di sekitar medium yang akan merusak proteinenzim-enzim bakteri
patogenGourama dan Bullerman ,1995.
4.3 Fase Pertumbuhan BAL