Komposisi Buah Cabai Cabai Merah 1. Karakteristik Cabai Merah

Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. Cabai termasuk tanaman semusim annual berbentuk perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu, dan memiliki banyak cabang. Tinggi tanaman antara 65- 120 cm. Daun berwarna hijau muda sampai hijau gelap tergantung varietasnya. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledoneae berbiji belah, secara lengkap ahli-ahli botani mengklasifikasikan tanaman cabai secara sistematik sebagai berikut: Classis : Dicotyledonae Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae Genus : Capsicum Species : Capsicum annum L. Prajnanta, 1998.

2.7.2. Komposisi Buah Cabai

Adapun komposisi kimia yang terdapat di dalam buah cabai adalah : 1. Kapsaikin, merupakan unsur aktif dan pokok yang berkhasiat, terdiri dari lima komponen kapsainoid yaitu nordihido kapsaikin, kapsaikin, dihidro kapsaikin, homo kapsaikin, dan homo dihidro kapsaikin. 2. Kapsikidin, yaitu senyawa yang terdapat di dalam biji cabai. 3. Kapsikol 4. Zat warna kapsantin 5. Karoten 6. Kapsarubin 7. Zeasantin Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. 8. Kriptosantin Selain mengandung senyawa-senyawa di atas, cabai juga mengandung gizi berupa protein dan vitamin yang berguna bagi tubuh, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini Wiryanta, 2008. Tabel 2.2 Nilai Gizi Cabai Merah Segar per 100 gr No Zat Gizi Nilai Gizi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Kalori Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor Besi Vitamin A Vitamin C Vitamin B1 Vitamin B2 Niasin Kapsaikin Pektin Pentosan Pati 31,0 kal 1,0 g 0,3 g 7,3 g 29,0 mg 24,0 mg 0,5 mg 470 SI 18,0 mg 0,05 mg 0,03 mg 0,02 mg 0,1-1,5 2,33 8,57 0,8-1,4 Sumber : Departemen Pertanian RI 2.7.3. Manfaat Cabai Untuk Kesehatan Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik yang berhubungan dengan kegiatan masak-memasak seperti pembuatan bumbu pecel, Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. sambal, lotek, asinan, acar maupun untuk keperluan yang lain seperti untuk bahan ramuan obat tradisional. Konon buah cabai dapat bermanfaat untuk membantu kerja pencernaan dalam tubuh manusia Pitojo, 2003. Buah cabai mengandung semacam minyak asiri, yaitu kapsikol. Senyawa kapsikol berfungsi untuk mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak napas, dan gatal-gatal. Seiring dengan perkembangan teknologi, cabai banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan salep gosok, salep tempel dan obat pegal linu. Cabai memiliki begitu banyak khasiat disebabkan oleh nyawa kapsaikin yang terkandung dalam buah cabai. Kapsaikin merupakan unsur aktif pokok yang terdiri dari lima komponen nordihidro kapsaikin, kapsaikin, dihidro kapsaikin, homo kapsaikin, dan homo dihidro kapsaikin. Senyawa-senyawa tersebut bisa dijadikan obat untuk pengobatan sirkulasi darah yang tidak lancar di kaki, tangan, dan jantung Wijoyo, 2009. Bagi orang yang sudah terbiasa mengonsumsi makanan yang pedas, biasanya nafsu makanannya akan menjadi berkurang bila tidak ada sambal atau cabai yang menyertai makanannya. Hal ini dikarenakan kapsaikin cabai memang bersifat stomatik, yakni dapat meningkatkan nafsu makan. Kapsaikin juga merangsang produksi hormon endorfin sehingga bisa membangkitkan sensasi kenikmatan, hormon endorfin berperan dalam mengurangi rasa sakit. Oleh karena itu, sering dijumpai orang yang mengalami gejala sakit kepala akan segera sembuh setelah mengonsumsi sesuatu yang rasanya pedas. Hal ini karena rasa pedas yang ditimbulkan oleh kapsaikin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf. Pada saat yang bersamaan, Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. kapsaikin akan mengencerkan lendir sehingga dapat melonggarkan penyumbatan pada tenggorokan dan hidung. Hal ini pula yang membuat makanan yang bercita rasa pedas dapat meringankan orang yang mengidap penyakit hidung dan tenggorokan seperti pilek, batuk, bahkan sinusitis Suyanti, 2007. Kapsaikin bersifat antikoagulan sehingga bisa mencegah seseorang terserang stroke dan jantung koroner. Cara kerjanya dengan menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Oleh karena itu, kegemaran makan cabai bisa memperkecil kemungkinan seseorang menderita penyumbatan pembuluh darah aterosklerosis. Kegunaan lain dari cabai adalah dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan parem kocok. Kapsaikin cabai juga bersifat antiradang. Oleh karena itu, bila tubuh merasa sangat kedinginan sehingga menyebabkan kaki mengeriput atau terasa membeku, oleskan cabai pada kaki dan disela-sela jemari. Cara yang sama bisa digunakan untuk mengobati bengkak atau bisul Hariana, 2005. 2.8. Mikroba 2.8.1. Sejarah Mikroba dan Pengertiannya.