Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
4.3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium 4.3.1. Pada Saus Cabai Isi Ulang
Hasil pemeriksaan yang diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan Medan dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Pada Saus Cabai Isi Ulang yang
digunakan di Kantin di Lingkungan USU Tahun 2009
No Kode
Sampel ALT
MPN Coliform
Coli Faecal
E.coli Salmonella S.aureus Kapang
1 01
- -
- -
2 02
127 -
- -
- 3
03 -
- -
- 4
04 -
- -
- 5
05 43
- -
- +
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa ALT pada sampel nomor 2 terdapat 127 koloni dan pada sampel nomor 5 terdapat 43 koloni. Pada sampel nomor 5
terjadi pertumbuhan kapang. Dari 5 sampel saus cabai yang diperiksa maka diketahui bahwa 3 sampel 60 memenuhi syarat kesehatan sedangkan 2 sampel
40 tidak memenuhi syarat kesehatan.
4.3.2. Pada Saus Tomat Isi Ulang
Hasil pemeriksaan yang diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan Medan dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut :
Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Pada Saus Tomat Isi Ulang
yang digunakan di Kantin di Lingkungan USU Tahun 2009
No Kode
Sampel ALT
MPN Coliform
Coli Faecal
E.coli Salmonella S.aureus Kapang
1 06
- -
- -
2 07
223 -
- +
- 3
08 37
2 -
- -
+ 4
09 22
- -
+ -
5 10
168 -
- +
-
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa pada sampel nomor 6 tidak terdapat pertumbuhan koloni, sedangkan ALT pada sampel nomor 7 terdapat 223 koloni
dan positif bakteri Staphylococcus aureus, pada sampel nomor 8 terdapat 37 koloni, coliform sebanyak 2 dan positif pertumbuhan kapang, pada sampel nomor
9 terdapat 22 koloni dan positif bakteri Staphylococcus aureus, pada sampel nomor 10 terdapat 168 koloni dan positif bakteri Staphylococcus aureus.
Dari 5 sampel saus tomat yang diperiksa maka diketahui bahwa 1 sampel 20 memenuhi syarat kesehatan sedangkan 4 sampel 80 tidak memenuhi
syarat kesehatan.
Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Observasi Hygiene Sanitasi Pada Pengelola Kantin
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hygiene sanitasi pada pengelola kantin di Lingkungan USU secara umum belum memenuhi syarat
kesehatan. Dari 5 kantin yang di observasi, hanya Kantin I yang memenuhi syarat kesehatan sedangkan kantin II, III, IV, dan V belum memenuhi syarat kesehatan.
Hal ini dapat dilihat dari lokasi kantin, perlakuan pengelola kantin terhadap saus tomat dan cabai serta keberadaan vektor pada kantin tersebut.
Berdasarkan perlakuan pengelola kantin terhadap saus tomat dan cabai maka dapat diketahui bahwa sebagian besar pengelola kantin tidak menyimpan
saus pada tempat tertutup. Hanya pengelola Kantin I yang menyimpan saus pada tempat tertutup apabila sedang tidak digunakan oleh konsumen. Selain itu, hanya
pengelola kantin I dan II yang selalu membersihkan botol terlebih dahulu bila hendak melakukan isi ulang dengan saus yang baru. Sedangkan pengelola Kantin
III membersihkan botol saus 3 kali seminggu, pengelola Kantin IV dan V tidak mencuci botol saus bila hendak melakukan isi ulang dengan saus yang baru.
Botol saus sebaiknya dicuci setelah saus tersebut habis pada air mengalir agar kotoran-kotoran yang melekat terlepas dan langsung terbawa air yang
mengalir. Botol saus yang disimpan dalam keadaan terbuka akan memungkinkan pertumbuhan mikroba pada saus. Walaupun botol saus disimpan di dalam kardus