Teknik Pengolahan Sampel Pelaksanaan Penelitian 1. Cara Pengambilan Sampel Analisa Data

Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. 3. Uji laboratorium adalah kegiatan pemeriksaan saus tomat isi ulang dan saus cabai isi ulang untuk mengetahui ada tidaknya mikroba dengan menggunakan Metode Pour Plate. 4. Ada mikroba adalah suatu keadaan dimana uji laboratorium menunjukkan hasil positif adanya mikroba pada saus tomat isi ulang dan saus cabai isi ulang yang telah diuji. 5. Tidak ada mikroba adalah suatu keadaan dimana uji laboratorium menunjukkan hasil negatif terhadap pertumbuhan mikroba pada saus tomat isi ulang dan saus cabai isi ulang yang telah diuji. 6. Jenis mikroba adalah spesies bakteri atau jamur yang dapat tumbuh pada saus tomat isi ulang dan saus cabai isi ulang setelah dilakukan uji laboratorium. 7. Standard Nasional Indonesia SNI No. 01-3546-2004 adalah peraturan yang memuat syarat mutu saus tomat. 8. Standard Nasional Indonesia SNI No. 01-2976-1992 adalah peraturan yang memuat syarat mutu saus cabai.

3.6. Teknik Pengolahan Sampel

Setelah pemeriksaan laboratorium selesai dilaksanakan maka hasilnya diolah secara manual dan dijelaskan dalam bentuk deskriptif. 3.7. Pelaksanaan Penelitian 3.7.1. Cara Pengambilan Sampel 1. Persiapkan wadah steril. 2. Siapkan formulir tentang lokasi pengambilan, tanggal pengambilan dan kode sampel. Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. 3. Masukkan saus tomat isi ulang dan saus cabai isi ulang ke dalam wadah steril tersebut. 4. Wadah diberi kode, lokasi pengambilan dan tanggal pengambilan sampel dengan menggunakan spidol. 5. Masukkan sampel tersebut ke dalam box es yang telah disiapkan sebelumnya. 6. Kirim sampel ke laboratorium untuk diperiksa. 3.8. Instrumen dan Bahan Penelitian 3.8.1. Alat-alat yang diperlukan 1. Autoclave 2. Inkubator 3. Timbanganbalance 4. Labu Erlenmeyer 5. Rak tabung reaksi 6. Lampu Bunsen 7. Spidol 8. Tabung reaksi 9. Petri dishcawan petri 10. Pipet ukur : 1ml 11. Ose cincin dan jarum 12. Objek Glass 13. Mikroskop 14. Pipet tetes 15. Coloni Counterpenghitung koloni Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.

3.8.2. Bahan, Media dan Reagensia

1. Saus tomat isi ulang dan saus cabai isi ulang 2. Nutrient Agar NA 3. Patato Dextrose Agar PDA 4. Mac Conkey Agar MCA 5. SS Agar 6. Laktose Broth 7. Brilliant Green Lactose bile Broth BGLB 2 8. Buffer Phospat 9. Gentien Violet 5 10. Karbolfuchin 11. Lugol 1 12. Alkohol 96 3.9. Cara Kerja Penelitian 3.9.1. Cara Kerja Penetapan Angka Lempeng Total ALT Metode : Pour PlateMetode Tuang Prinsip : Pertumbuhan bakteri pada media setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam. I. Pengenceran a. Sampel sebanyak 10g dimasukkan kedalam gelas ukur, kemudian ditambahkan larutan Buffer Phospaf sampai 100 ml. Aduk hingga homogen. Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. b. Dengan menggunakan pipet steril pindahkan 1ml suspensi diatas ke dalam larutan Buffer Phospaf. c. Lakukan pengenceran sampai di dapat pengenceran 10 2 dengan garam fisiologis. II. Pembiakan Sampel 1. Nutrient Agar a. Dari tiap pengenceran diatas di ambil 1ml dan dimasukkan ke dalam petridish. b. Tuangkan sebanyak 15-20 ml Nutrien Agar ke dalam petridish tersebut diatas. c. Goyangkan cawan petridish sedemikian rupa sehingga sampel dan Agar tercampur merata. d. Setelah Agar membeku, balikkan cawan petridish dan inkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam. e. Hitung koloni yang tumbuh. 2. SS Agar a. Ambil 1 sengkelit sampel dari pengenceran di atas. b. Goreskan pada permukaan media SS Agar secara zig-zag. c. Inkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam. d. Amati koloni yang tumbuh. e. Bila ditemukan koloni tidak berwarnabening, maka tersangka Salmonella. 3. Mac Conkey Agar a. Ambil 1 sengkelit sampel dari pengenceran di atas. Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. b. Goreskan pada permukaan media MC Agar secara zig-zag. c. Inkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam. d. Amati koloni yang tumbuh. e. Bila ditemukan koloni berwarna merah jambu, bulat dan besar, maka tersangka E. coli

3.9.2. Penetapan Koloni Kapang

Prinsip : Pertumbuhan Kapang dalam media yang cocok setelah diinkubasi pada suhu 25 o C - 30 o C selama 5 hari. a. Cara kerja sama seperti pada penetapan ALT. b. Pada pemeriksaan kapang menggunakan media Patato Dextrose Agar PDA c. Inkubasi pada suhu 25 o C - 30 o C d. Pada hari ke 5 dilihat pertumbuhan koloni, warna dan struktur. e. Koloni kapang biasanya buram, abu-abu, kehitaman dan seperti kapas. f. Tegaskan koloni kapang dengan pemeriksaan di bawah mikroskop. g. Bila ditemukan sporakonidia, strigmata berarti Aspergillus +.

3.9.3. Cara kerja Pemeriksaan Most Probable Number MPN

I. Test Pendahuluan a. Siapkan 7 tabung reaksi yang berisi masing-masing Laktose Broth sebanyak 10 ml. b. Pipet sampel 10 ml, lalu masukkan ke tabung 1-5. c. Pipet sampel 1 ml, lalu masukkan ke tabung 6. d. Pipet sampel 0,1 ml, lalu masukkan ke tabung 7. Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. e. Masing-masing tabung homogenkan. f. Inkubasikan pada suhu 37°C selama 2x24 jam. g. Hasil + dinyatakan dengan terbentuknya gas pada tabung Durham dan dilanjutkan test penegasan. h. Hasil - berarti coliform negative dan tidak pelu dilakukan test penegasan. II. Test Penegasan a. Dari tiap tabung yang positif pada test awal, dipindahkan 1-2 ose kedalam tabung yang berisi 10 ml BGLG 2. Dari masing-masing tabung penegasan diinokulasikan ke dalam 2 seri. b. Satu seri tabung BGLB 2 di inkubasikan pada suhu 37° C selama 2x24 jam untuk coliform. Satu seri tabung BGLB 2 lain diinkubasikan pada suhu 44°C selama 2x24 jam untuk colifecal. c. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB yang menunjukkan + gas, kemudian dicocokkan dengan tabel MPN.

3.9.4. Cara Kerja Identifikasi dengan Pewarnaan Gram

Prinsip : Pewarnaan Gram adalah suatu cara pewarnaan differensial yang dapat membedakan bakteri dalam 2 golongan besar yaitu bakteri Positif Gram dan Negatif Gram. Bakteri Positif Gram dapat mempertahakan zat warna pertama Primary stain yaitu ungu kristal karbol sedangkan bakteri Negatif Gram melepaskan zat warna pertama dan mengikat zat warna kedua yaitu Safranin countestain. Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. a. Dengan menggunakan ose steril, ambil koloni tersangka dan buat sediaan pada objek glass kemudian fiksasi dengan lampu spritus. b. Tetesi dengan larutan Gentien Violet 5 selama 5 menit lalu cuci dengan air mengalir. c. Tetesi larutan Lugol 1 selama 1 menit kemudian bilas dengan air. d. Bilas dengan larutan Alkohol 96 sehingga tidak adanya zat warna pada sediaan. e. Tetesi dengan larutan Karbolfuchin selama 3 menit kemudian bilas dengan air dan keringkan dengan menggunakan kertas saring. f. Amati dengan mikroskop lensa objektif pembesaran 100x dengan menggunakan Oil Emersi.

3.9.5. Cara Kerja Reaksi Biokimia RBK

Tujuan : Untuk mengidentifikasi bakteri dalam menentukan spesiesnya. a. Ambil 1 koloni dari Nutrient Agar dengan ose jarum. b. Suntikkan ke dalam bouillon 1 ml. c. Inkubasikan pada 37 o C selama 20 menit d. Sesudah tumbuh tanam ke: Indol, MSA, Simon citrate, TSIA dengan menggunakan ose cincin dan jarum. e. Inkubasikan jajaran warna tersebut dalam inkubator pada 37 o C selama 24 jam. f. Amati perubahan yang terjadi. Indol : Hasil + bila terjadi cincin merah jingga keunguan. Hasil - bila tidak berubah atau warna kuning kecoklatan. Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010. MSA : Hasil + bila terjadi warna kuning. Hasil - bila tidak berubah warna atau tetap warna orange. Simon citrate : Hasil + bila terjadi perubahan warna hijau menjadi biru. Hasil - bila tidak terjadi perubahan warna. TSIA : Bila terjadi perubahan pada bagian tegaknya warna kuning dengan atau tanpa warna hitam H2S. Pada bagian miringnya warna merah atau tidak berubah. g. Bila Tersangka Staphylococcus maka dilakukan Test Katalase H 2 O 2 : - Ambil 1 sengkelit koloni tersangka Staphylococcus - Letakkan di atas objek gelas - Teteskan H 2 O 2 2 tetes - Bila terjadi gelembung Udara berarti +, bila tidak terjadi berarti -.

3.10. Analisa Data

Data yang diperoleh akan diolah dengan cara manual dan dibandingkan dengan Standard Nasional Indonesia SNI No. 01-3546-2004 tentang persyaratan mutu saus tomat dan SNI No. 01-2976-1992 tentang persyaratan mutu saus cabai, khususnya mengenai batas maksimum cemaran mikroba dalam saus tomat dan saus cabai. Santi Imelda Gea : Hygiene Sanitasi Dan Analisa Cemaran Mikroba Yang Terdapat Pada Saus Tomat Dan Saus Cabai Isi Ulang Yang Digunakan Di Kantin Di Lingkungan Universitas Sumatera Utara Tahun 2009, 2010.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Pengelola Kantin

Karakteristik pengelola kantin di lingkungan Universitas Sumatera Utara USU meliputi jenis kelamin dan umur pengelola kantin sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian terdapat responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang 60 dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2 orang 40. Responden dengan golongan umur 15-30 tahun berjumlah 3 orang 60 dan golongan umur 46-60 tahun berjumlah 2 orang 40. 4.2. Hasil Observasi Pada Pengelola Kantin di Lingkungan USU 4.2.1. Hasil Observasi Pada Pengelola Kantin I Pada Kantin I, sumber saus yang digunakan berasal dari pasar tradisional. Pengelola kantin selalu memperhatikan tanggal kadaluarsa tetapi pada kemasan tidak terdapat label BPOM. Kemasan saus yang digunakan berupa plastik, dari kemasan plastik tersebut saus kemudian dipindahkan ke dalam botol plastik yang dimiliki oleh pengelola kantin. Dalam 1 hari kantin I bisa menghabiskan 20 bungkushari. Botol saus disimpan pada rak tertutup dalam keadaan tertutup. Sebelum diisi ulang, botol saus selalu dicuci dahulu sebelum digunakan kembali dengan menggunakan air bersih yang berasal dari sumur bor. Saus dalam botol selama ini selalu habis dalam 1 hari, jika saus pada botol tidak habis dalam satu hari maka keesokan harinya diisi kembali sampai penuh tanpa menghabiskan sisa yang kemarin. Saus yang disajikan pada Kantin I adalah saus murni dan tidak dicampur dengan air.