57
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki pribadi muslim yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT, sehingga Pondok Pesantren ini
telah meluluskan dari tahun 1985-2006 berkisar 7500 orang lulusan. Pondok Pesantren ini belum merasa puas akan hasilnya, pada tahun 2004
Pesantren ini mencoba mengajak masyarakat sekitar untuk melaksanakan kegiatan dzikir bulanan, masyarakatpun merespon ajakan pimpinan
Pondok Pesantren tersebut. Tahun 2006-2007, banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan dzikir di Pondok Pesantren Al-Ishlah ini, bahkan ada
jama’ah yang berasal dari luar lingkungan pondok hampir 135 orang.
78
2. Tujuan, Visi dan Misi Pondok Pesantren Al-Ishlah
Tujuan Pondok
Pesantren ini
adalah menciptakan
dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, sebagai pelayan masyarakat, mandiri, bebas dan teguh dalam
kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan agama Islam dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat, dan mencintai ilmu
dalam rangka mengembangkan kepribadian Indonesia.
79
Visi Pondok Pesantren Al-Ishlah: Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa.
80
Misi Pondok Pesantren Al-Ishlah:
78
Wawancara, KH. Ahmad Dasuki Harun, tanggal 11 Mei 2007.
79
Wawancara, KH. Ahmad Dasuki Harun, tanggal 5 Juli 2007.
80
Ibid.
58
a. Mempersipkan lulusan yang menguasai kompetisi di bidang Ilmu
Pengetahuan Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum. b.
Meningkatkan kemampuan di bidang Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahun Agama, dan Qiro’at.
c. Mempersiapkan lulusan yang mengerti akan nilai-nilai moral akhlaq
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-sehari.
81
3. Kiprah Pondok Dalam Pendidikan dan Dakwah
Setelah mengalami masa-masa sulit akibat bangsa penjajah, pesantren selanjutnya memasuki era pascakemerdekaan dan kiprah
pesantren di zaman pembangunan. Terdapat bukti-bukti sejarah bahwa tidak sedikit putra terbaik bangsa di tempa di Pesantren.
82
Memasuki Era Orde Baru, yang dikenal sebagai era marginalisasi pendidikan agama, tugas pokok pesantren dalam mendidik dan
memperdayakan masyarakat tetap dijalankan. Indepedensi yang selama ini dipertahankan agaknya menjadifaktor penting bagi tetap eksisnya
pesantren sebagai media komunikasi efektif dalam jaringan masyarakat traadisional pedesaan. Menurut M Dawam Rahardjo, pesantren memiliki
peran penting sebagai agen pembaharuan sosial, khususnya dalam program transmigrasi, sosialisasi sistem keluarga berencana, gerakan sadar
81
Wawancara, KH. Ahmad Dasuki Harun, tanggal 5 Juli 2007
82
HM. Amin Haedari, masa depan pesantren, IRD PRESS, Jakarta 2004, h. 11
59
lingkungan atau pergerakan para santri dan masyarakat setempat dalam perbaikan prasarana fisik dan pembangunan masyarakat desa,
penyelenggaraan poliknik bagi anggota masyarakat sekitar, dan sebagainya.
83
Dari semua paparan di atas sangat menonjol adalah, kemampuan pesantren Al-Ishlah dalam menyediakan sarana pendidikan relatif murah
dan terjangkau oleh masyarakat Desa Tanjung Sari, Cikarang Utara. Menurut sosiolog Jerman, Manfred Ziemek mengungkapkan
bahwa Pesantren yang ada di Indonesia telah berhasil melaksanakan proyek sinergis antara kerja dan pendidikan serta berhasil dalam membina
lingkungan desa berdasarkan struktur budaya dan sosial
84
Demikianlah, Pesantren terus berkembang mengikuti lintasan sejarah kehidupan dengan tetap mempertahankan indepedensinya dan
konsistensinya dalam memainkan peran sebagai lembaga pendidikan dan pemberdayaan sosial. Tidak hanya itu, dalam tataran yang lebih luas,
Pesantren juga berperan sebagai benteng moral, khususnya berkenaan dengan terjaganya tradisi kepesantrenan yang luhur dengan nilai-nilai
keteladanan, baik yang ditunjukan oleh figur Kyai ataupun nilai-nilai agama yang diajarkan di Pesantren.
Semua paparan di atas dapat dikategorikan sebagai potensi Pesantren yang bisa dikembangkan secara optimal, sehingga menjadi
83
Ibid, h. 12
84
HM. Amin Haedari, masa depan pesantren, IRD PRESS, Jakarta 2004, h. 13
60
institusi yang berperan aktif dalam memperdayakan masyarakat Tanjung Sari Cikarang Utara, khusnya dalam hal pendidikan.
61
BAB IV ANALISIS TENTANG ISI PESAN DAKWAH DALAM KEGIATAN
DZIKIR SYAIKH ABDUL QADIR JAILANI DI MAJLIS DZIKIR AL- ISHLAH CIKARANG UTARA BEKASI.
A. Analisis Tentang Isi Pesan Dakwah Pada kegiatan Dzikir Yang di
Bimbing KH. Ahmad Dasuki Harun Bagi Jamaah
Isi pesan dakwah pada kegiatan dzikir KH. Ahmad Dasuki Harun yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan pemahaman jamaah dengan
pengertian dzikir, tujuan dan motivasi dalam mengikuti kegiatan dzikir yang dibimbing oleh KH. Ahmad Dasuki Harun.
Seperti diketahui banyak jamaah yang tidak mengerti betul dengan pelaksannan dzikir yang ia lakukan, baik tentang pengertian, tujuan maupun
motivasinya. Jadi penulis ingin mengetahui bagaimana isi pesan dakwah melalui
penyampaian dzikir KH. Ahmad Dasuki Harun terhadap jamaah Majlis Dzikir Al-Ishlah. Penulis menyebarkan angket sebanyak 20 buah. Kemudian data
dianalisis berdasarkan angket yang telah disebarkan, dengan menggunakan tabel-tabel.
Tabel I Pemahaman Mengenai Dzikir
Pilihan F
Mengingat Allah 18
90 MenyebutMengucapkan Lafaz Allah
2 10
Ritualitas keagamaan belaka Jumlah
20 100