Analisis Tentang Tingkat Keberhasilan Penyampaian Dzikir Syaikh

64 Tabel IV Pernah Tidak Meninggalkan Kegiatan Dzikir Pilihan F Pernah 5 25 Tidak pernah 15 75 Tidak tahu Jumlah 20 100 Sebanyak 25 jamaah pernah meninggalkan atau tidak mengikuti kegiatan dzikir, 75 jamaah tidak pernah meninggalkan kegiatan dzikir, dan 0 tidak tahu. Dari tabel diatas menunjukan bahwa jamaah tekun mengikuti kegiatan dzikir. Menurut hemat penulis hal ini disebabkan hampir seluruh jamaah 85 termotivasi dengan penyampaian yang digunakan oleh pembimbing dzikir seperti yang telah disebutkan pada tabel III diatas. Dari beberapa tabel di atas dapatlah disimpulkan bahwa penyampaian dzikir KH. Ahmad Dasuki Harun efektif digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dzikir yang telah dilakukan selama ini di Majlis Dzikir Al-Ishlah.

B. Analisis Tentang Tingkat Keberhasilan Penyampaian Dzikir Syaikh

Abdul Qadir Jailani oleh KH. Ahmad Dasuki Harun di Majlis Dzikir Al- Ishlah. Tabel V Pengamalan Ketika Meninggalkan Kegiatan Dzikir Pilihan F Tidak tenanggelisah 10 50 Tenang 5 25 Biasa saja 5 25 Jumlah 20 100 65 Sebanyak 50 jamaah tidak tenang atau gelisah ketika meninggalkan kegiatan dzikir, 25 biasa saja. Dapat diketahui bahwa setengan dari seluruh responden 50 merasakan tidak tenang ketika meninggalkan kegiatan dzikir, menurut hemat penulis hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang diantaranya adalah motivasi yang ada. Karena ketika berdzikir mendapatkan suatu ketenangan batin yang mereka rasakan, sehingga ketika tidak mengikuti kegiatan dzikir merasakan kegelisahan. Sedangkan 25 tenang ketika tidak mengikuti kegiatan dzikir, menurut hemat penulis hal ini disebabkan karena pada bagian ini jamaah telah merasakan ketenangan pula sebelum mengikuti kegiatan dzikir ini. Tabel VI Sikap dan Perilaku Terhadap Sesama Sebelum Mengikuti Dzikir Pilihan F Kurang baik 4 20 Tidak baik Baik 16 80 Jumlah 20 100 Dari tabel diatas 20 kurang baik, 0 tidak baik, dan 80 menyatakan bahwa sikap dan perilaku terhadap sesama baik. Dari tabel diatas diketahui bahwa 20 jamaah menyatakan hubungan terhadap sesama sebelum mengikuti kegiatan dzikir kurang baik. Sedangkan hampir seluruh jamaah 80 menyatakan bahwa hubungan dengan sesama baik. Menurut hemat penulis hal ini disebabkan karena para jamaah itu memang memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaaan yang memadai, 66 sehingga dapat dilihat bahwa hubungan mereka dengan sesama, baik dengan keluarga atau dengan tetangga dikatakan baik. Tabel VII Perubahan Sikap dan Perilaku Terhadap Sesama Setelah Mengikuti Dzikir. Pilihan F Ada 19 95 Tidak ada Biasa saja 1 5 Jumlah 20 100 Sebanyak 95 menyatakan ada perubahan, 0 tidak ada, dan 5 biasa saja. Dari tabel diatas menunjukan bahwa penyampaian dzikir KH. Ahmad Dasuki Harun mempunyai peran yang besar dalam perubahan sikap dan perilaku jamaah. Hal ini dapat dilihat 95 jamaah menyatakan bahwa ada perubahan perilaku akhlak jamaah. Menurut hemat penulis hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya penyampaian yang disuguhkan, sosok pembimbing yang dikenal baik dan dapat memberi contoh yang baik pula terhadap jamaah, sehingga perubahan perilaku akhlak itupun terjadi. Hal ini menunjukan bahwa kontribusi penyampaian dzikir KH. Ahmad Dasuki Harun mempunyai pengaruh dalam membentuk akhlak jamaah. Sedangkan 5 yang menyatakan biasa saja, sikap dan perilaku akhlak sebelum dan setelah mengikuti kegiatan dzikir. 67 Tabel VIII Penyampaian Pembimbing Dzikir Pilihan F Sangat tepat 15 75 Tepat 5 25 Kurang tepat Jumlah 20 100 75 jamaah sangat tepat penyampaian yang digunakan oleh pembimbing dzikir, 25 menyatakan tepat, dan 0 menyatakan kurang tepat. Dapat diketahui rata-rata jamaah menyatakan penyampaian dzikir yang digunakan oleh KH.Ahmad Dasuki Harun sangat tepat digunakan. Tentunya hal ini menjadi motivasi para jamaah untuk selalu mengikuti kegiatan dzikir yang dilakukan di Majlis dzikir Al-Ishlah. Penyampaian yang digunakan haruslah sesuai apa yang menjadi harapan bagi para jamaah. Hal ini menjadi modal dasar keberhasilan penyampaian dzikir yang digunakan. Menurut hemat penulis alasan yang diberikan oleh para jamaah adalah karena penyampaian yang digunakan betul- betul menyentuh qalbu bagi para jamaah, sehingga apa yang didapat dan didengar menjadi sangat diperhatikan terutama dalam pembinaan akhlak. 68

C. Analisis Tentang Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Penyampaian