Metode Bimbingan dan Konseling

diberikan dengan melalui cara-cara yang efektif yang bersumberkan pada ajaran agama serta nilai-nilai agama yang ada pada diri pribadinya. 19 Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pembahasan mengenai bidang pelayanan Bimbingan dan Konseling berarti membahas bentuk pemberian bantuan kepada individu yang membutuhkan bantuan tersebut. Permasalahan yang dihadapi individu berbeda-beda, hal ini mempengaruhi pemberian bantuan yang berbeda- beda pula. Adapun bidang pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah dan madrasah, menurut Drs. Tohirin M.Pd, adalah: a. Bidang Pengembangan Pribadi b. Bidang Pengembangan Sosial c. Bidang Kegiatan Belajar d. Bidang Pengembangan Karir e. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga f. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama. 20

2. Metode Bimbingan dan Konseling

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. 21 Sedangkan metode secara harfiah menurut M. Arifin adalah “jalan yang harus dijalani dalam mencapai tujuan. Adapun pengertian hakiki dari metode adalah segala sarana yang dapat diinginkan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.” 22 Adapun metode bimbingan dan konseling menurut M Arifin adalah: a. Wawancara 19 Kartini Kartono, Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaannya, Jakarta: CV Rajawali, 1985, Cet. 1, h. 11 20 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 123 21 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. Ke-2, h. 740 22 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: PT Golden Terayon Press, 1982, Cet. I, h. 43 Yaitu salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejiwaan yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup kejiwaan anak bimbing pada saat tertentu yang memerlukan bantuan. b. Metode Group Guidance Bimbingan secara Kelompok Bilamana metoda interview atau wawancara merupakan cara pemahaman tentang keadaan anak bimbing secara individual, maka bimbingan kelompok adalah sebaliknya, yaitu cara pengungkapan jiwa batin serta pembinaannya melalui kegiatan kelompok seperti ceramah, diskusi, seminar, dan sebagainya. c. Metode Non Direktif Cara yang tidak Mengarah Cara lain untuk mengungkapkan segala perasaan dan pikiran yang tertekan sehingga menjadi penghambat kemajuan belajar anak bimbing adalah metode non-direktif. Metode ini dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1. Client Centered, yaitu cara pengungkapan tekanan batin yang dirasakan menjadi penghambat anak bimbing dalam belajar dengan sistem pancingan yang berupa satu, dua pertanyaan yang terarah. 2. Edukatif, yaitu cara mengungkapkan tekanan perasaan yang menghambat perkembangan belajar dengan mengorek sampai tuntas perasaan sumber yang menyebabkan hambatan dan ketegangan dengan cara-cara ‘client centered”, yang diperdalam dengan permintaan pertanyaan yang motivatif dan persuasive meyakinkan untuk mengingat-ingat serta mendorong agar lebih berani mengungkapkan perasaan tertekan sampai keakar-akarnya. d. Metode Psikoanalisis Penganalisaan Jiwa Metode ini berasal dari dari psiko-analisis Freud yang dipergunakan untuk mengungkapkan segala tekanan perasaan yang sudah tidak lagi disadari. Menurut teori ini, manusia yang senantiasa mengalami kegagalan usaha dalam mengejar cita-cita atau keinginan, menyebabkan timbulnya perasaan tertekan makin menumpuk. Bilamana tumpukan perasaan gagal tersebut tidak dapat diselesaikan, maka akan mengandap ke dalam lapisan jiwa bawah sadarnya. e. Metode Direktif Metode yang bersifat Mengarahkan Metode ini lebih bersifat mengarahkan kepada anak bimbing untuk berusaha mengatasi kesulitan problema yang dihadapi. Pengarahan yang diberikan kepada anak bimbing adalah dengan memberikan secara langsung jawaban-jawaban terhadap permasalahan yang menjadi sebab kesulitan yang dihadapi dialami anak bimbing. f. Metode Sosiometri Yaitu suatu cara yang dipergunakan untuk mengetahui kedudukan anak bimbing dalam hubungan kelompok. 23

3. Teknik Bimbingan dan Konseling