BAB II KAJIAN TEORETIK
Bimbingan Konseling
1. Pengertian Bimbingan Konseling
Bila ditinjau dari segi sejarah perkembangan ilmu bimbingan dan konseling di Indonesia, maka sebenarnya istilah bimbingan dan konseling
pada awalnya dikenal dengan istilah bimbingan dan penyuluhan yang merupakan terjemahan dari guidance and counseling penggunaan istilah
ini dicetuskan oleh Tatang Mahmud. Secara etimologi bimbingan dan penyuluhan terjemahan dari kata “Guidance” berasal dari kata kerja “to
guide ” yang mempunyai arti “menunjukkan, membimbing, menuntun,
ataupun membantu.”
6
Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan atau tuntunan. Namun
meskipun demikian tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntunan adalah bimbingan.
Pengertian bimbingan secara terminologi, menurut Abu Ahmadi adalah “bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang
dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami dirinya, memahami lingkungan, mengatasi hambatan, juga
menentukan masa depan yang lebih baik.”
7
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenai kelemahan atau kekautan dirinya sendiri serta
menerima secara positif dan dinamis sebagai model pengembangan diri lebih lanjut.
Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungannya, baik lingkungan
sosial, maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai lingkungan tersebut secara positif dan dinamis.
6
Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 1
7
Abu Ahmadi dan Ahmad Royani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 1
Dalam “Jear book of education” 1995, bimbingan adalah “suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan
dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.”
8
Dari uraian diatas dapat dibatasi bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengatasi sendiri kesulitan-
kesulitan dalam kehidupannya atau dengan kata lain bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha memecahkan
sendiri kesukaran-kesukaran yang dihadapinya. Dalam rangka bimbingan itu hendaknya individu diberi kebebasan
untuk memilih, pembimbing hanya membentuk menetapkan suatu pilihan, tetapi tidak berarti bahwa pembimbing itu yang memilih, si terbimbing
sendirilah yang harus menetapkan dan menentukan sikapnya, sehingga ini dapat mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk
melakukan penyesuaian diri secara maksimal di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Menurut Crow dan Crow yang dikutip oleh H.M Umar dan Sartono, “guidance” dapat diartikan sebagai: “bantuan yang diberikan seseorang
baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dari pendidikan yang memadaikepada seorang individu dari setiap usia untuk
menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya, membuat pilihannya sendiri, dan
memikul bebannya sendiri.”
9
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan adalah:
a. Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu. b. Bimbingan merupakan suatu proses yang terus menerus.
8
I Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV Ilmu, 1975, h. 25
9
M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998, h. 9
c. Bantuan yang diberikan adalah bantuan psikologis agar individu dapat mengembangkan dirinya secara maksimal sesuai dengan potensi
kemampuannya. d. Tujuan utama bimbingan adalah agar individu dapat menyesuaikan
dirinya dengan lingkungannya. e. Untuk pelaksanaan bimbingan diperlukan petugas yang memiliki
keahlian dan pengalaman khusus dalam permasalahan bimbingan dan konseling.
Jadi, pengertian bimbingan secara luas adalah suatu proses pemberian yang terus menerus dan sistematis kepada individu di dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya, kemampuan untuk dapat merealisasikan kemampuan
dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya, baik di dalam keluarga, sekolah
dan masyarakat. Sedangkan istilah konseling berasal dari bahasa Inggris yaitu “To
Counsel ” yang berarti memberi saran atau nasihat.
10
Disamping itu, istilah bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah konseling, hal ini
disebabkan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang integral.
Secara umum istilah bimbingan dan konseling merupakan kalimat yang sukar untuk dipisahkan keduanya merupakan terjemahan dari bahasa
Inggris yaitu Guidance and Counseling. Counseling adalah “Suatu pertalian timbal balik antara dua orang
individu dimana yang seorang Counselor membantu yang lain Counselee supaya ia dapat lebih memahami dirinya dalam hubungannya
dengan masalah-masalah hidup yang dihadapi waktu itu dan waktu yang akan datang.”
11
10
Hallen, Bimbingan..., h. 11
11
I Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan…, h. 29
Menurut Koestoer Partowisastro menyebutkan pengertian konseling dalam dua hal pengertian, yaitu:
a. Dalam arti luas, konseling adalah segala ikhtiar pengaruh psikologis terhadap sesama manusia.
b. Dalam arti sempit, konseling merupakan suatu hubungan yang
sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud agar dengan berbagai cara psikologis, dapat mempengaruhi
kepribadiannya sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh sesuatu efek tertentu.
12
Dari pengertian diatas dapatlah dikemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada klien untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya yang dilakukan secara face to face atau dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan klien yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan
hidupnya. Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian bantuan itu berlangsung
melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan dan tatap muka antara guru pembimbing dengan klien dengan tujuan agar klien mampu
memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahkan dirinya
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang optimal.
Dan harus diingat bahwa dalam rangka usaha pemberian bimbingan atau bantuan melalui kegiatan konseling merupakan bagian yang amat
penting dan dinyatakan sebagai jantung dari usaha bimbingan secara keseluruhan.
2. Fungsi Bimbingan dan Konseling