Pengertian Remaja Rentangan Usia Masa Remaja

Masa Remaja Masa remaja adalah masa peralihan di antara masa anak-anak dan masa dewasa, dimana anak-anak mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang. Mereka bukan lagi anak-anak, baik bentuk badan, sikap, cara berpikir dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masa ini mulai kira-kira pada umur 13 tahun dan berakhir kira-kira umur 21 tahun. Masa 9 tahun 13-21 yang dilalui oleh anak-anak itu, tidak ubahnya sebagai suatu jembatan penghubung antara masa tenang yang selalu bergantung kepada pertolongan dan perlindungan orang tua, dengan masa berdiri sendiri, bertanggung jawab dan berpikir matang. Dalam melalui masa adolesensi ini, tidak sedikit anak-anak yang mengalami kesukaran-kesukaran atau problem-problem yang kadang-kadang menyebabkan kesehatannya terganggu, jiwanya gelisah dan cemas, pikirannya terhalang menjalankan fungsinya dan kadang-kadang kelakuannya bermacam-macam.Masa ini adalah masa terakhir dari pembinaan kepribadian, dan setelah masa itu dilewati, anak-anak telah berpindah ke dalam dewasa. Jika kesukaran-kesukaran dan problema-problema yang dihadapinya tidak selesai dan masih menggelisahkan sebelum meningkat dewasa, maka usia dewasa akan dilalui dengan kegelisahan dan kecemasan pula. 32

1. Pengertian Remaja

Pengertian remaja dalam kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “mulai dewasa; sudah sampai umur untuk kawin.” 33 Kartini Kartono mengartikan masa remaja sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara kanak-kanak dengan masa dewasa. 34 Zakiah Daradjat mengartikan remaja merupakan peralihan 32 Zakiah Daradjat, Kesehatan…, h. 96-97 33 Tim Penyusun Kamus; Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. I, h. 831 34 Kartini Kartono, Psikologi Anak, Bandung: Alumni, 1979, h. 149 dari kanak-kanak menjadi dewasa dalam satu segi sedang mengalami kegoncangan dan ketidakpastian. 35 Remaja adalah masa transisi dari anak menjadi dewasa, yang di mulai dengan tanda-tanda puberty dan berakhir bila si anak telah mencapai kematangan fisik dan psikis. 36 Lebih lanjut Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa, “remaja adalah suatu tingkatan umur, dimana anak-anak tidak lagi anak-anak, akan tetapi belum dapat dipandang dewasa. Jadi remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa.” 37 Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan di atas, penulis dapat menegaskan bahwa, yang dimaksud remaja adalah individu yang sedang mengalami suatu masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Yang meliputi semua perkembangan dan perubahan, baik fisik maupun psikis.

2. Rentangan Usia Masa Remaja

Sarlito Wirawan Sarwono menyatakan bahwa, “sebagai pedoman umum, kita dapat menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah bagi remaja Indonesia.” 38 Sedangkan menurut Singgih D. Gunarsa, membagi periode remaja antara usia 12-21 tahun, dia membaginya kedalam tiga fase yaitu: remaja dini pubertas pada usia 12-15 tahun, remaja madya 17-18 tahun, lanjut pada usia 18-21 tahun. 39 Dalam menanggapi pendapat para pakar psikologi tentang rentangan usia masa remaja yang bermacam-macam itu, Zakiah Daradjat memberikan komentar bahwa, “batasan usia masa remaja yang dikemukakan oleh para pakar itu adalah wajar dan cocok bagi 35 Zakiah Daradjat, Psikologi Anak, Jakarta: Bulan Bintang, 1982, Cet. Ke-4, h. 38 36 B. Simandjuntak, Psikologi Perkembangan; Dasar Psikologi Kriminal, Bandung: Tarsito, 1979, Cet. Ke-2, h. 361 37 Zakiah Daradjat, Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang, 1976, Cet. Ke-2, h. 28 38 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, Cet. Ke-6, h. 50 39 Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: Gunung Mulia, 1995, Cet. Ke-7, h. 204 masing-masing masyarakat, sesuai dengan nilai dan ukurannya sendiri-sendiri. Kendatipun demikian umur yang ditentukan sebagai batas yang menentukan masa remaja para ahli mengambil patokan antara 13-21 tahun adalah usia masa remaja. Sedangkan yang khususnya mengenai perkembangan jiwa agama dapat diperpanjang menjadi 13-24 tahun.” 40 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rentangan usia masa remaja dapat disesuaikan dengan kondisi individu itu sendiri dan masyarakat disekitarnya. b. Ciri-ciri Remaja Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa masa remaja adalah suatu proses transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dalam kondisi seperti inilah terlihat bahwa remaja itu masih labil. Keadaan labil ini biasa yang terlihat dan ciri-ciri khas remaja itu sendiri yang membedakan mereka dari kanak-kanak dan orang dewasa. 41 Ciri-ciri khas remaja antara lain: 1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kaku dalam bergerak, sebagai akibat perkembangan fisik, ini biasanya menyebabkan perasaan rendah diri pada remaja. Untuk menutup hal tersebut remaja terkadang berperilaku berlebihan. 2. Secara keseluruhan tidak ada keseimbangan, terutama emosi yang sangat labil. Emosional yang berubah-ubah, berubah yang suasana hati yang tidak dapat di duga-duga sering menyulitkan orang tua mereka dan begitupun dewasa untuk mengadakan pendekatan. 3. Perombakan pandangan dan petunjuk hidup yang telah diperoleh pada masa sebelumnya. Hal ini menyebabkan perasaan kosong di dalam diri remaja ingin merenggangkan ikatan dengan orang tua atau dengan orang dewasa lainya. 4. Gelisah, kegelisahan ini terjadi karena remaja mempunyai banyak keinginan tetapi tidak punya kemampuan untuk 40 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, Cet. Ke-14, h. 72 41 Agoes Dariyanto, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghia Indonesia, 2004, h. 218 memenuhinya. Banyak cita-cita dan angan-angan sampai setinggi langit, tetapi tidak mungkin terpenuhi. 5. Banyak fantasi berkhayal merupakan ciri khas remaja. Banyak hal yang tidak mungkin tercapai, biasa tercapai dengan fantasi. Remaja berfantasi mengenai banyak pengagum untuk mengejarnya, sesungguhnya dalam kesepiannya membuat cerita khayalan tersebut. 42 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja Sejak di dalam kandungan hingga lahir, seorang individu tumbuh menjadi anak remaja atau dewasa. Hal ini berarti terjadi proses perubahan pada diri setiap individu. Aspek-aspek perubahan yang dialami oleh setiap individu meliputi fisik, kognitif maupun psikososialnya. Secara umum ada 3 faktor yang mempengaruhi perkembangan individu, antara lain: 1. Faktor Endogen Nature Dalam pandangan ini nyata bahwa perubahan-perubahan secara fisik maupun psikis, dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat hederiter yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya postur tubuh tinggi badan, bakat, minat, kecerdasan, dan sebagainya. 2. Faktor Exogen Nuture Pandangan faktor ini menyatakan bahwa perubahan dan perkembangan individu sangat mempengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri. Faktor ini diantaranya berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik berupa tersedia sarana dan fasilitas, cuaca, dan sebagainya, sedangkan lingkungan sosial berupa keluarga, tetangga, teman, dan sebagainya 3. Interaksi antara endogen dan exogen 42 Agoes Dariyanto, Psikologi Perkembangan…, h. 219 Dalam kenyataannya, masing-masing faktor tersebut tidak dapat dipisahkan. Kedua faktor ini saling berpengaruh, sehingga terjadi interaksi antara faktor internal maupun eksternal, yang kemudian membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu. 43

1. Jenis-jenis Kenakalan Siswa