Analisis Isi Tinjauan Pustaka

commit to user Dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh sebuah film, terdapat pesan yang ingin dikirimkan antara pembuat dengan penonton. Pesan yang dikirimkan tersebut dalam konteks komunikasi Jakobson adalah massage pesan. Dalam penelitian ini pesan yang ingin dilihat adalah bagaimana sebuah film membawa pesan-pesan yang tampak mengenai nilai-nilai patriotisme.

7. Analisis Isi

Secara umum ada dua bentuk aliran paradigma dalam studi isi. Pertama aliran transmisi. Aliran ini melihat komunikasi sebagai bentuk pengiriman pesan yang statis. Asumsi dari aliran ini adalah adanya hubungan satu arah dari media kepada khalayak. Kata kunci dari aliran ini adalah pesan message yang merupakan isi yang statis bentuk seperti yang disampaikan oleh pengirim.Kedua, aliran produksi dan pertukaran makna. Aliran ini melihat komunikasi sebagai proses penyebaran pengiriman dan penerimaan. Yang dilihat dalam aliran ini bukan bagaimana seseorang mengirimkan pesan, tapi bagaimana masing- masing pihak yang terlibat dalam proses komununikasi dapat memproduksi dan saling bertukar makna. Kata kunci dalam aliran ini adalah makna meaning. Makna bukanlah isi yang statis melainkan produk konstruksi dan interaksi antara si pengirim dan penerima. 84 84 John Fiske, loc.cit commit to user Pesan adalah apa yang terlihat dapat didengar, dirasakan atau dibaca. Karena pesan adalah sesuatu yang terlihat secara langsung, maka penelitian dari aliran transmisi pada dasarnya adalah menghitung dan mengukur. Sedangkan makna adalah apa yang tersirat bersifat laten, tidak dapat dilihat atau didengar secara langsung, maka penelitian dari aliran produksi dan pertukaran makna pada dasarnya adalah menafsirkan. Teknik analisis isi kuantitatif terlahir dari aliran transmisi. Pada analisis isi kuantitatif yang menjadi pusat perhatian peneliti adalah menghitung dan mengukur secara akurat aspek atau dimensi dari teks. Barelson mendefinisikan analisis isi sebagai suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak. 85 Sedangkan menurut Holsti, analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari karakteristik pesan. 86 Secara umum analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk megidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak, dan dilakukan secara objektif, valid, reliabel dan dapat direplika.Objektif artinya penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya tanpa adanya campur tangan peneliti. Penelitian menghilangkan bias, keberpihakan atau kecenderungan tertentu dari peneliti. Sistematis artinya semua 85 Bernar Barelson, Content Analysis in Communication Research,New York : The Free Press, 1952, hal 18. 86 Ole R. Holsti, Content Analysis for the Social Science and Humanities. Massachusetts: Addison-Westley Publishing,1969, hal 14. commit to user tahapan dalam proses penelitian telah dirumuskan secara jelas dan sistematis. Dan replikabel berarti penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang dengan menghasilkan temuan yang sama pula. Holsti mengemukakan tiga fungsi analisis isi yaitu 87 : a. Menggambarkan karakteristik pesan b. Membuat kesimpulan penyebab dari suatu pesan proses encoding c. Menarik kesimpulan mengenai efek dari komunikasi Penelitian ini berfokus pada fungsi analisis Holsti yaitu menggambarkan karakteristik pesan. Analisis di sini dipakai untuk menjawab pertanyaan “what,to whom, dan how”. Pertanyaaan “what” berkaitan dengan penggunaan analisis isi untuk menjawab pertanyaan mengenai apa isi dari suatu pesan, tren dan perbedaan antara pesan dari komunikator yang berbeda. Pertanyaan “to whom” dipakai untuk menguji hipotesis mengenai isi pesan yang ditujukan pada khalayak yang berbeda. Sementara “how” terutama berkaitan dengan penggunaan analisis isi untuk menggambarkan bentuk dan teknik-teknik pesan. Penelitian ini menggunakan analisis isi untuk menjawab pertanyaan “what” tentang perbedaan antara pesan dari komunikator yang berbeda. Dilihat dari pendekatannya, analisis isi dapat dibagi ke dalam tiga bagian besar yaitu analisis isi deskriptif, eksplanatif dan prediktif. 88 Analisis isi 87 Ibid. commit to user deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan atau suatu teks tertentu. Desain analisis isi deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu atau menguji hubungan antar variabel. 89 Pendekatan analisis isi lainnya yaitu analisis isi eksplanatif. Dalam analisis isi eksplanatif, terdapat pengujian hipotesis tertentu dan juga mencoba membuat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Analisis ini tidak hanya sebatas menggambarkan secara deskriptif isi dari suatu pesan tetapi juga mencari hubungan antara pesan ini dan variabel lain. 90 Pendekatan analisis isi yang ketiga yaitu analisis isi prediktif. Analisis ini berusaha untuk memprediksi hasil seperti yang tertangkap dalam analisis isi dengan variabel lain. 91 Peneliti tidak hanya menggunakan variabel lain diluar analisis isi, tetapi juga menggunakan hasil penelitian dari metode lain seperti survey dan eksperimen. Data dari dua hasil penelitian tersebut analisis isi dan metode lain dihubungkan dan dicari keterkaitannya. 92 88 Eriyanto, Analisis Isi Pendekatan Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, hal 46. 89 Ibid, hal 47. 90 Ibid, hal 49. 91 Kimberly A. Neuendorf, The Content Analysis Guidebook, Thousand Oaks: Sage Publications,2002, hal 55. 92 Eriyanto, op.cit, hal 53. commit to user Menurut Krippendof, analisis isi menempati kedudukan yang penting diantara metodologi penelitian lainnya karena kemampuan yang dimilikinya. Pertama, ia mampu menerima komunikasi simbolik yang relatif tidak terstruktur sebagai data dan kedua, ia mampu menganalisis gejala yang tak teramati melalui medium data yang berkaitan dengan data tersebut. 93 “in content analysis, units may be single words or longer text segments, photographic images, minutes of video recordings, scene in fictional television programs, web pages, utterance, distinc meaning to analyze .” Dalam analisis isi, unit analisis bisa berupa kata-kata tunggal atau teks dalam segmen yang lebih panjang, gambar foto, durasi dalam rekaman video, adegan dalam program fiksi televisi, halaman web,ungkapan yang memiliki arti berbeda untuk dianalisis. 94 Sejumlah ahli merumuskan beberapa jenis unit analisis dalam analisis isi. Holsti 1969 dan Budd, Thorp dan Donohew1971 mengidentifikasikan ada dua jenis unit analisis penting dalam analisis isi yaitu unit pencatatan dan unit konteks. Weber 1994 hanya mengidentifikasi satu jenis unit analisis yakni unit pencatatan. Sementara Riffe et al. 1998 dan Kripendorff 2004 mengidentifikasi unit analisis lain selain unit analisis pencatatan dan unit konteks yaitu unit sampel. 95 93 Klaus Krippendorf, Analisis Isi :Pengantar Teori dan Metodologi, Jakarta: Rajawali Press,1991, hal 35. 94 Ibid, hal 220. 95 Eriyanto, op.cit, hal 60. commit to user Secara umum dari berbagai unit analisis yang ada dalam analisis isi dapat dibagi ke dalam tiga bagian besar, yakni unit sampel sampling unit, unit pencatatan recording unit dan unit konteks context unit. Unit sampel adalah unit yang dipilih oleh peneliti untuk didalami. Unit ini ditentukan oleh topik dan tujuan riset yang menentukan isi apa yang akan diteliti dan yang tidak diteliti. Unit pencatatan berkaitan dengan bagian apa dari isi yang akan dicatat, dihitung dan dianalisis. Sementara unit konteks adalah konteks apa yang diberikan oleh peneliti untuk memahami atau memberi arti pada hasil pencatatan. 96 Unit pencatatan adalah unit yang paling penting dalam analisis isi. Setidaknya ada lima jenis unit pencatatan lihat Riffe et al.,1998 dan Krippendorff, 2004 yaitu : a. Unit Fisik Unit fisik adalah unit pencatatan yang didasarkan pada ukuran fisik dari suatu teks. Bentuk ukuran fisik ini sangat tergantung dari jenis teks. Untuk film atau televisi, ukuran fisik ini dapat berupa waktu durasi. 97 96 Eriyanto, op.cit, hal 61-64. 97 Eriyanto, op.cit,hal 64. commit to user b. Unit Tematik Unit tematik lebih melihat tema pembicaraan dari suatu teks. Unit tematik secara sederhana berbicara mengenai “ teks berbicara tentang apa atau mengenai apa”. Unit ini seperti yang dikatakan Holsti 1969:116 juga memungkinkan peneliti melihat kecenderungan, sikap dan kepercayaan dari suatu teks. 98 c. Unit Referensial Weber menyebut unit referensial ini sebagai “word sense” yakni kata yang berbeda tetapi mempunyai maksud dan merujuk pada sesuatu yang sama. 99 Sedangkan Krippendorff menyebut unit referensial ini sebagai unit kategoris. 100 Kata-kata yang mirip, sepadan atau punya arti dan maksud yang sama dicatat sebagai satu kesatuan. d. Unit Sintaksis Unit sintaksis adalah unit analisis yang menggunakan elemen atau bagian bahasa dari suatu isi. Elemen bahasa ini tergantung dari jenis teks. Untuk bahasa tertulis unit bahasa ini dapat berupa kata, kalimat atau anak kalimat. Untuk bahasa gambar dapat berupa 98 Eriyanto, op.cit, hal 84. 99 Robert Phillip Weber, Basic Content Analysis. International Hanbooks of Quantitative Applications in the Soscial Science, Vol 6. London : Sage Publications, 1994, hal 264. 100 Klaus Krippendorff,Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, Thousan Oaks: Sage Publications,1980, hal 105. commit to user potongan adegan, gambar dan sebagainya. Dalam unit sintaksis cara yang digunakan adalah menghitung frekuensi dari unit baha sa seperti berapa kali kata “teroris” muncul dalam suatu teks. 101 e. Unit Proporsional Unit proporsional adalah unit analisis yang menggunakan pernyataan proposisi yang menghubungkan dan mempertautkan satu kalimat dan kalimat lain dan menyimpulkan pernyataan yang terbentuk dari rangkaian antar kalimat ini. 102

8. Penelitian Terdahulu