Nilai-Nilai Patriotisme Tinjauan Pustaka

commit to user Selain itu, dengan penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya umat Islam di Indonesia semakin mempunyai semangat patriotisme yang tinggi dengan mencontoh para pahlawan dari kalangan ulama Islam yang telah berjuang mati-matian untuk kemerdekaan Indonesia.

E. Tinjauan Pustaka

1. Nilai-Nilai Patriotisme

Indonesia sudah mengalami kemerdekaan berpuluh-puluh tahun. Namun masih banyak orang yang menganggap kemerdekaan hanyalah bagian dari sejarah bangsa Indonesia dan tak mempunyai arti apa-apa. Namun bagi yang mempunyai semangat cinta tanah air apalagi yang pernah terlibat langsung dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, kemerdekaan mempunyai arti dan pengaruh yang luar biasa dalam hidup mereka. Demi memperjuangkan kemerdekaan banyak orang yang telah berani mengorbankan nyawa, harta maupun keluarga mereka. Segenap perjuangan dilakukan oleh para pahlawan-pahlawan kemerdekaan Indonesia dari jaman kerajaan hingga pergerakan nasional modern yang ditandai dengan lahirnya Budi Utomo yang diikuti oleh lahirnya organisasi lain seperti Serikat Dagang Islam,Serikat Islam dan Muhammadiyah. Seluruh rakyat yang mendambakan kemerdekaan dari berbagai daerah di Indonesia ini bersatu padu bersama-sama melawan penjajah. Setelah melewati proses dan perjuangan yang sangat panjang commit to user yaitu 350 tahun melawan penjajahan Belanda dan 3,5 tahun melawan penjajahan Jepang, Indonesia akhirnya mendapatkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun bahkan setelah perjuangan yang panjang untuk mendapatkan kemerdekaan, Indonesia kembali diserang oleh tentara sekutu pasca memproklamirkan kemerdekaan. Salah satu pertempuran yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa Surabaya. Pertempuran tersebut adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalamsejarah revolusi nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. 14 Semua perjuangan demi kemerdekaan bangsa Indonesia itu tidak lepas dari sosok para pahlawan yang telah dengan jiwa patriotiknya melawan penjajah demi memerdekakan negeri ini. Nilai-nilai patriotisme yang dimiliki para pahlawan itulah yang membawa Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Dengan sikap patriotisme, para pahlawan tidak gentar menghadapi musuh dan dapat memperoleh kemerdekaan. Patriotisme sering diidentikan dengan perang dan pertumpahan darah. Hal tersebut tidaklah salah, namun patriotisme secara luas dapat diwujudkan tidak hanya dengan terjun ke medan perang namun juga melalui pemikiran-pemikiran. Patriotisme bukan hanya merupakan usaha 14 Rizki Wijanarko, Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November1945, diakses dari http:ujpunj2012.blogspot.com201212sejarah-pertempuran-surabaya-10.html pada 13 November 2014 pukul 11.32 WIB. commit to user pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara. Namun juga merupakan upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut. Patriotisme dilihat dari arti bahasanya yaitu yun = patris = tanah air, artinya rasa kecintaan dan kesetiaan seseorang pada tanah air dan bangsanya, kekaguman pada adat dan kebiasaannya, kebanggaan terhadap sejarah dan kebudayaannya serta sikap pengabdian demi kesejahteraannya. 15 Secara awam, patrioti sme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa kepahlawanan. Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Pengorbanan tersebut dapat berupa pengorbanan harta, benda, keluarga, jiwa dan raga. 16 Menurut Kamus Besar Bahasa IndonesiaKBBI patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air. 17 Sementara dalam InternationalEnsyclopedia of Government and Politic, patriotisme diartikan sebagai suatu kebaikan budi luhur yang mendorong kesiapsiagaan dan keinginan kuat untuk berkorban bagi kesejahteraan 15 Hassan Shadily, Ensiklopedia Indonesia Jilid V, Jakarta : Elsevier Publishing Project,1984. 16 Retno Listyarti dan Setiadi, Pendidikan Kewarganegaraan; untuk SMK dan MAK kelas X, Jakarta: Erlangga,2008, hal 36. 17 H. Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta :Balai Pustaka,2007,hal 837. commit to user negara dan tanah tumpah darah seseorang. 18 Patriotisme didasari oleh kebaikan atau budi luhur yang dimiliki seseorang. Kebaikan yang dimiliki inilah yang mendorong seseorang untuk berkorban dengan penuh keberanian dan pantang menyerah demi kesejahteraan tanah airnya. Philips Cafaro mengungkapkan bahwa walau bagaimanapun, seorang patriot akan membela dan mempertaruhkan nyawanya demi bangsa dan negaranya. “A patriot is particularly concerned to defend his own country and countrymen and women, and promote their well-being and interests. He might condemn an imperialistic war between two foreign countries and boycott the aggressor country’s goods. But he will risk his life to defend his own country from attack. A patriot might condemn the exploitation of poor laborers in third- world sweatshops, and sign a petition asking Nike to change. But she will care more about poor people in her own community and spend some of her own valuable time to improve their lives.” 19 Seorang patriot sangat mengutamakan untuk membela negara dan bangsanya sendiri, dan meningkatkan kesejahteraan serta kepentingan bangsanya. Dia mungkin mengutuk sebuah perang imperialisme antara dua negara asing dan memboikot barang-barang dari negara penyerang. Tapi dia akan mempertaruhkan hidupnya untuk membela negaranya sendiri dari serangan. Seorang patriot mungkin akan mengutuk eksploitasi buruh miskin di sweetshop dunia ketiga dan menandatangani 18 Pengertian Patriotisme dalam International Ensyclopedia of Government and Politic, Vol.2, New Delhi: S. Chand Company Ltd, , hal 951. 19 Philips Cafaro, Patriotism as an Environmental Virtue, Journal of Agricultural and Environmental Ethics Volume 23, Issue 1-2,2010, pp 185-206. commit to user petisi meminta Nike untuk menggantinya. Akan tetapi dia akan sangat peduli pada orang miskin di kelompoknya sendiri dan menghabiskan waktu berharganya untuk meningkatkan kehidupan orang-orang miskin tersebut. Simpson menyebutkan patriotisme setidaknya memiliki 3 unsur yaitu cinta tanah air, keinginan untuk menyejahterakannya dan kesediaan untuk melayani dengan tujuan untuk bagaimana mengembangkan dan mempertahankan negaranya sendiri. 20 Cinta tanah air digambarkan dengan bagaimana seseorang berani dan rela untuk melakukan pengorbanan demi tanah air. Keinginan untuk menyejahterakan dan kesediaan untuk melayani digambarkan dengan bagaimana seseorangpeduli dengan kesejahteraan bangsanya dan kerelaan mengabdi demi mengembangkan dan mempertahankan negaranya sendiri . Patriotisme mencakup kebaikan budi luhur kewarganegaraan seperti kepercayaan diri, prinsip yang teguh, penghormatan, pelayanan pengabdian dan bukan untuk mementingkan diri sendiri. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh John F. Kennedy, President Amerika Serikat melalui kata-katanya dalam sambutan pelantikannya pada tahun 1961 : “Jangan tanya apa yang negara berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang bisa kamu berikan kepada negaramu.” 21 20 Carolyn Simpson, The Value of Patriotism, New York :Rosen -Rosen, 1993. 21 Ibid. commit to user Menurut sejarah, patriotisme berkembang pesat sejakabad ke 16 ketika Niccolo Machiavelli, seorang negarawan Italiadan ahli filsafat politis mengumumkan bahwa ia lebih mencintai negerinya daripada keselamatan jiwanya sendiri disaat kebanyakan orang memberikan kesetiaan paling tinggi pada gereja. 22 Staub menyatakan patriotisme sebagai bentuk keterikatan attachment seseorang pada kelompoknya suku, bangsa, agama, partai politik dan sebagainya. Keterikatan ini meliputi kerelaan seseorang dalam mengidentifikasikan dirinya pada suatu kelompok sosial untuk selanjutnya menjadi loyal. 23 Staub juga membagi patriotisme dalam dua bagian yaitu blind patriotisme atau patriotisme buta dan constructive patriotism atau patriotisme konstruktif. 24 Patriotisme buta didefinisikan sebagai sebuah keterikatan pada negara dengan ciri khas tidak mempertanyakan segala sesuatu , loyal dan tidak toleran terhadap kritik. “ Blind patriotism is defined as an attachment to country characterized by unquestioning positif evaluation, staunch allegiance, and intolerance of critism.” 25 22 International Encyclopedia of Government and Public 23 Staub E Schatz, R.T, Manifestations of blind and constructive patriotism : personality correlates and individual group relations. Dalam Bar-Tal, danielStaub, Ervin ed Patriotism-in the lives of individuals nations, Chicago: Nelson –hall Publisher, 1997. 24 Ibid. 25 Bar-Tal, The monopolization of patriotism, Dalam Bar-Tal, DanielStaub, Ervin ed Patriotism-in the lives of individuals nations,Chicago: Nelson –hall Publisher, 1997. commit to user Contoh dari patriotisme buta bisa kita lihat pada yang terjadi di Jerman oleh Nazi. Orang yang tak bersalah yang berseberangan pandangan politik dengan pemimpinnya atau yang memberikan kritik dibantai habis- habisan atas nama patriotisme. Patriotisme buta inilah yang disadari Bar- Tal sebagai pemicu awal lahirnya totaliterisme atau chauvimisme. Sementara patriotisme konstruktif didefinisikan sebagai sebuah keterikatan pada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya pertanyaan dan kritik dari anggotanya terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan terjadi sehingga diperoleh suatu perubahan positif guna mencapai kesejahteraan bersama. “Constuctive patriotism is defined as an attachment to country characterized by support for questioning and critism of current group practices that are intended to result in positive change.” 26 Patriotisme konstruktif memiliki dua faktor penting yaitu mencintai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Patriotisme konstruktif tetap menuntut kesetiaan dan kecintaan anggota rakyat pada kelompoknya bangsa, namun dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Ciri khas patriotisme konstruktif yaitu adanya toleransi untuk menerima kritik dan evaluasi dari anggotanya. Kritik dan evaluasi inilah yang mengawal agar kelompoknya tetap pada jalur yang benar. 26 Schatz, R.T, Staub, E., Lavine, H, On the varieties of national attachment : Constructive patriotism. Artikel, Journal of Political Psychology, Vol. 20, No.1, 1999. commit to user Eyal Lewin kemudian membagi lagi patriotisme konstruktif menjadi dua bagian yaitu patriotisme konstruktif politik dan patriotisme konstruktif moral. “It follows that the distinction between two forms of patriotm, blind and constructive, might not be enough, and it is therefore suggested that cases of constructive patriotism be sorted into two different groups: a Political constructive patriotism: a patriotic action in which criticism is involved yet is based on an underlying motivation that has nothing to do with issues of ethics or morality. b Moral constructive patriotism: a patriotic action in which criticism is involved, revealing passion for values of justice and fairness. ” 27 Patriotisme konstruktif politik didefinisikan sebagai patriotisme yang tetap menerima kritikan namun berdasar pada motivasi dasar bahwa tidak ada yang bisa dilakukan pada isu-isu susila dan moralitas. Sedangkan patriotisme konstruktif moral diartikan sebagai patriotisme yang menerima kritikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Staub dan Bar- tal menghimbau dalam bukunya “Patriotism-in the lives of individuals and nations ” untuk mempopulerkan dimensi patriotisme yang semestinya lebih merasuk yaitu constructive patriotism. 28 Patriotisme konstruktif selayaknya lebih merasuk dalam jiwa kita karena patriotisme konstruktif tetap mencintai dan loyal pada bangsanya dengan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan yaitu toleran terhadap kritik. Tidak seperti 27 Eyal Lewin, Constructive Patriotism in Wartime, Open Journal of Political Science 2013. Vol.3, No.4, 2013, pp. 107-112. 28 Bar-Tal, loc.cit. commit to user patriotisme buta yang tidak toleran terhadap kritik dan pada akhirnya akan mengarah pada chauvimisme atau totaliterisme yang justru dapat merusak bangsa kita. Dalam penelitian ini, patriotisme yang digunakan lebih mengarah pada patriotisme konstruktif. Dari berbagai definisi diatas, secara umum patriotisme yang lebih mengacu pada patriotisme konstruktif dapat diartikan sebagai perasaan cinta dan loyal pada tanah air serta keinginan untuk menyejahterakan tanah air yang diwujudkan melalui sikap berani, percaya pada kemampuan diri, setia kawan sosial, pantang menyerah dan rela mengorbankan segala-galanya untuk tanah air namun tetap toleran pada kritik dan masukan.Seseorang yang mempunyai jiwa patriotisme akan melakukan berbagai cara demi kesejahteraan tanah airnya. Ia akan berjuang dengan gagah berani dan rela mengorbankan apa yang ia miliki untuk tanah airnya. Ia tidak akan menyerah, ia tidak memikirkan tentang nasibnya apakah ia menderita atau bahagia asalkan ia dapat menolong sesama dan membuat tanah airnya sejahtera. Dan sebagai patriot yang baik, ia akan melakukan semua itu dengan penuh percaya diri namun tetap menghormati orang lain dengan tetap toleran terhadap kritik dan evaluasi. Sementara itu, nilai diartikan sebagai sesuatu yang berharga, baik menurut standar logika benar atau salah, estetika baik atau buruk, etika adil atau tidak adil, agama dosa atau tidak serta menjadi acuan commit to user dari sistem atas keyakinan diri maupun kehidupan. 29 Santayana menyatakan bahwa nilai merupakan sebuah prinsip perspektif dalam ilmu, tidak lebih kecil dari kebenaran dalam hidup. 30 Sedangkan menurut Djahiri 1999 nilai adalah harga, makna isi dan pesan, semangat atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep dan teori sehingga bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan dan menentukan kelakuan seseorang karena nilai dijadikan standar perilaku. 31 Berdasarkan pemaparan diatas kita dapat tarik beberapa poin nilai-nilai patriotisme yakni : a. Keberanian Mencintai dan menjaga kesetiaan untuk tanah air tentunya membutuhkan perjuangan untuk membuktikannya. Memperjuangkan tanah air dan mampu menghadapi apapun yang menganggu kesejahteraan tanah airnya memerlukan sebuah keberanian. Pekerjaan – pekerjaan besar atau tantangan-tantangan besar dalam sejarah selalu membutuhkan kadar keberanian yang sama besarnya dengan pekerjaan dan tantangan itu. Sebab tantangan dan pekerjaan yang besar itu selalu menyimpan resiko. 29 Hamid Darmadi, Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta, 2007, hal 27-28. 30 Henry Hazlitt, Dasar-Dasar Moralitas. Yogyakarta:PustakaPelajar, 2003, hal 205. 31 A. Kosasih Djahiri, Menelusuri Dunia Afektif; Pendidikan Nilai dan Moral. Bandung : Lap Pengajaran PMP-IKIP Bandung, 1999, hal 30 commit to user Menurut Peter Irons keberanian adalah suatu tindakan memperjuangkan sesuatu yang dianggap penting dan mampu menghadapi segala sesuatu yang dapat menghalanginya karena percaya kebenarannya. Sedangkan menurut Paul Findley keberanian adalah suatu sifat mempertahankan dan memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lain-lain. 32 “The conquering of fear is the beginning of wisdom”, kemampuan menaklukkan rasa takut merupakan awal dari kebijaksanaan Aristoteles. Artinya, orang yang mempunyai keberanian akan mampu bertindak bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang sebenarnya merupakan halusinasi belaka. Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus orang-orang di sekitarnya. Komentar Bennet mengenai kutipan Aristoteles diatas : “Kita menjadi pemberani dengan melakukan tindakan berani” . “Tidak setiap orang akan memiliki keberanian yang sejati.” Keberanian sejati dapat diartikan sebagai sikap siap sedia untuk dikoreksi apabila berbuat salah dan siap menerima kebenaran meskipun dari orang yang memiliki kedudukan lebih rendah dalam Kris :2012. 33 32 Peter Irons, Keberanian Mereka yang Berpendirian,Bandung : Angkasa,2003 33 Ibid. commit to user Pada intinya keberanian merupakan kekuatan dari dalam jiwa seseorang untuk melakukan tugas baik berupa tindakan maupun perkataan demi kebenaran dan kebaikan atau untuk mencegah suatu keburukan dan menyadari serta menerima segala resiko yang mungkin akan terjadi. b. Rela Berkorban Salah satu kunci patriotisme adalah kesediaan diri untuk berkorban. Bersedia memberikan segala-galanya untuk kemakmuran tanah air merupakan penggambaran dari mencintai tanah air. Seperti yang ditulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air. 34 Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri.Sesuatu yang dimiliki tersebut dapat berupa hartanya, keluarganya, orang yang dicintainya maupun badan dan nyawanya sendiri. Rela berkorban artinya kesediaan untuk mengalami penderitaan atau siksaan demi kepentingan atau kebahagiaan orang 34 Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Op.Cit, hal 837 commit to user lain maupun orang banyak. 35 Seorang patriot akan mengorbankan semua yang dimilikinya tersebut demi orang lain, demi rakyat, demi kesejahteraan negaranya. c. Pantang Menyerah Seorang patriot boleh saja gagal, boleh salah,boleh saja mendapat hambatan dan musibah. Namun ia tak boleh kalah. Ia harus bertahan menghadapi segala masalah dan hambatan. Jika gagal ia harus bangkit berjuang kembali untuk memperoleh keberhasilannya. Ia harus pantang menyerah menghadapi ancaman dan kegagalan. Pantang menyerah adalah sebuah wujud kepribadian seseorang yang gigih, tanpa bosan bangkit dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain dan akhirnya mencapai keberhasilan. Seseorang yang pantang menyerah akan melakukan hal yang sama walaupun telah gagal sebelumnya. Seseorang yang pantang menyerah senantiasa berusaha memberi jawaban atas tantangan yang dihadapi. 36 Walaupun ia menerima hambatan mapun siksaan baik secara fisik ataupun batin, ia tetap tidak akan menyerah. Pantang merupakan sikap bertahan untuk tetap melakukan apa yang diinginkan walaupun menghadapi kegagalan, hambatan dan rintangan. d. Kesetiakawanan Sosial 35 Anis Matta, Mancari Pahlawan Indonesia, Jakarta:Tarbawi Center,2004, hal 61. 36 Ibid. commit to user Kesetiakawanan sosial merupakan salah satu nilai yang melandasi terbentuknya patriotisme dalam diri seseorang. Kesetiakawanan sosial merupakan nurani bangsa Indonesia yang tereplikasi dari sikap dan perilaku yang dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan tanggung jawab dan partisipasi sosial sesuai dengan kemampuan dari masing-masing warga masyarakat dengan semangat kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotongroyongan dalam kebersamaan dan kekeluargaan. Kesetiakawanan sosial mengandung aspek-aspek solidaritas, empati dan bukan sebaliknya tak acuh, masa bodoh dengan orang lain atau egois 37 . Solidaritas adalah kata lain dari kasih, yang menggerakkan kaki, tangan, hati dan seluruh kepribadian manusia. Tujuan dari solidaritas adalah berbagi kehidupan dengan sesama yang menderita,dan menolong kebangkitannya untuk memperoleh kebebasan, keadilan, dan hak serta martabatnya. 38 Sedangkan definisi empati secara sederhana merujuk pada sikap dan perasaan yang merasakan dan memahami kondisi emosi orang lain. Rogers menawarkan dua konsepsi dari empati. Pertama, melihat kerangka berpikir internal orang lain secara akurat dengan komponen- komponen yang saling berhubungan. Kedua, dalam memahami orang lain tersebut, individu seolah-olah masuk dalam diri orang lain 37 Darmadi, KesetiakawananTetapDiperlukan. http : www.suaramerdeka.com edisi 20 Desember 2004, diakses 20 Oktober 2014 pukul 11:56 WIB. 38 I. SandyawanSumardi, Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif, Jakarta: PT. Grasindo, 2005, hal 87. commit to user sehingga bisa merasakan dan memahami orang lain tersebut. Empati adalah kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi orang lain dan menghayati pengalaman tersebut serta untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain. Dengan kata lain empati merupakan kemampuan untuk menghayati perasaan dan emosi orang lain. 39 Nilai kesetiakawanan sosial tercermin dari sikap mental yang dimiliki seseorang atau sebuah komunitas, peka terhadap lingkungan sosialnya sehingga mendorong untuk peduli melakukan perbuatan bagi kepentingan lingkungan sosialnya tersebut. Esensi kesetiakawanan sosial adalah memberikan yang terbaik bagi orang lain. 40 e. Percaya Diri Seseorang tidak akan mampu mempertahankan dan menyejahterakan tanah airnya jika ia tidak mempunyai rasa percaya diri karena percaya diri merupakan landasan atau dorongan dalam diri seseorang untuk berani melakukan sesuatu. Percaya diri artinya keyakinan dalam jiwa manusia bahwa dirinya mampu dan bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri itu lahir dari 39 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan :Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Alih Bahasa Isti widayanti, Jakarta, Erlangga, 1991, hal 53. 40 Darmadi, loc.cit. commit to user kesadaran bahwa jika memutuskan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukan. 41 Pengalaman akan menjadi nyata ketika individu membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan demikian individu akan bertingkah laku menurut apa yang dirasakan nya benar sehingga individu tersebut dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik dalam arti memiliki kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri. Dengan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan diri seorang patriot tidak akan ragu untuk melangkahkan kaki membela tanah airnya. Dia akan dengan lantang mengemukakan pendapatnya, tidak peduli itu akan mengundang bahaya pada dirinya atu tidak. f. Toleransi Toleransi merupakan ciri dari patriotisme konstruktif yang semestinya lebih merasuk dalam diri sebuah bangsa. Tidak hanya mencintai dan loyal terhadap tanah airnya tanpa melihat cara yang digunakan benar atau salah, namun patriotisme konstruktif tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang menjaganya agar tetap berada di jalur yang benar. Salah satunya yaitu toleran terhadap kritik dan evaluasi yang dilakukan oleh anggotanya. 41 Fasikhah, S.S, Peranan Kompetensi Sosial pada TL Koping Remaja Akhir,http:fpsikologi.wisnuwardhana.ac.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=12 Itemid=11 diakses tanggal 1 Desember 2014 pukul 12:45 WIB. commit to user Toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tollerare yang artinya menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain dan berhati lapang terhadap orang – orang yang mempunyai pendapat yang berbeda. 42 Toleransi adalah rasa hormat, penerimaan dan penghargaan berbagai bentuk ekspresi diri, dan cara-cara menjadi manusia. Toleransi adalah kerukunan dalam perbedaan. 43 Seorang patriot harus mempunyai toleransi yang tinggi demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsanya. Ia harus toleran terhadap kritik dan evaluasi dari anggotanya agar perjuangan yang ia lakukan tetap berada di jalur yang benar.

2. Komunikasi