commit to user
Menurut beberapa teori film, film merupakan arsip sosial yang dapat menangkap jiwa zaman zeitgeist masyarakat saat itu.
72
Jika fungsi dan teori ini berjalan dengan baik, maka dalam setiap film yang dibuat akan
menampilkan identitas kultural bangsa, yakni kehidupan sosial, agama, suku dan kelas ekonomi bangsa Indonesia tiap zaman.
a. Struktur Film
Secara fisik sebuah film dapat dilihat satu persatu hingga menjadi tiga unsur yatu
73
: 1
Shot Merupakan proses pengambilan gambar dengan bingkai dan
teknik kamera tertentu dalam sekali pengambilan gambar. 2
Scene Merupakan satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang
memperlihatkan satu aksi yang berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi tema dan karakter. Scene dalam bahasa
Indonesia disebut sebagai adegan. Satu scene terdiri dari beberapa shot.
3 Sequence
Merupakan segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh. Dalam bahasa Indonesia disebut babak,
dimana satu sequence tersusun dari beberapa scene yang saling berkaitan.
72
Ekky Imanjaya, loc.cit.
73
Pratista Himawan, Memahami Film, Yogyakarta: Homerian,2008, hal 29-30.
commit to user
b. Penokohan dalam Film
Penokohan dalam sebuah cerita dapat disebut juga perwatakan atau karakterisasi. Suban membagi tokoh atau karakter berdasarkan
kedudukannya ke dalam tiga bagian
74
:
1 Karakter Utama Main Character
Karakter atau tokoh utama adalah karakter yang mengambil perhatian terbanyak dari pemirsa dan menjadi pusat perhatian
pemirsa.
2 Karakter Pendukung Secondary Character
Karakter pendukung adalah orang-orang yang menciptakan situasi dan yang memancing konflik untuk karakter utama. Kadang-
kadang karakter pendukung bisa memainkan peranan yang membantu karakter utama.
3 Karakter Figuran Incedental Character
Karakter ini diperlukan untuk mengisi dan melengkapi sebuah cerita. Mereka sering disebut figuran, karena yang dibutuhkan
figuran saja. Mereka sering tampil tanpa dialog. Kalaupun ada, dialognya hanya bersifat informatif. Karakter figuran ini biasanya
hanya tampil di beberapa adegan saja.
74
Fred Suban, Yuk...Nulis :Skenario Sinetron, Panduan Menjadi Penulis SkenarioSinetron Jempolan, Jakarta : Gramedia, 2009, hal 68.
commit to user
6. Film sebagai Media Komunikasi Massa