Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2006 sampai tahun 2007 jumlah kualitas produk mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 prosentase
jumlah produk cacat mengalami kenaikan sampai pada tahun 2009. Naiknya produk cacat yang dihasilkan kemungkinan disebabkan karena pengalokasian
biaya kualitas yang kurang optimal, karena biaya kualitas merupakan faktor penting untuk mendukung kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Menurun atau meningkatnya kualitas suatu produk dilihat dari produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan disetiap tahunnya. Dengan demikian target ini belum
memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan karena standar yang ditetapkan oleh perusahaan untuk jumlah produk baik sebesar 98 dan jumlah
produk cacat maksimal sebasar 2 dibagian produksi tepung beras dan tepung ketan.
Karena itu, agar perusahaan dapat terus bertahan dalam persaingan maka perusahaan dituntut untuk dapat mengendalikan berbagai biaya yang harus
dikeluarkan dengan cara meningkatkan biaya kualitas pada bagian biaya kontrol hingga kisaran 70 – 80 dari total biaya kualitasnya. Salah satunya adalah dengan
menekan biaya kualitas tetapi tidak mengurangi keuntungan. Kualitas yang dimaksud dalam hal ini menekankan pada kemampuan produk untuk memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan sampai tercapainya standar kualitas yang diharapkan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: apakah biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan
internal dan biaya kegagalan eksternal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kualitas produk?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan eksternal terhadap tingkat kualitas produk.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan dalam penganggaran biaya-biaya, khususnya biaya kualitas.
2. Memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya
mengenai manajemen biaya kualitas dan aplikasinya kepada perusahaan dalam pengambilan keputusan dengan cara perbaikan peningkatan
kualitas. 3.
Sebagai bahan masukan dan perbandingan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan biaya kualitas.
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. PENELITI SEBELUMNYA
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian dalam penelitian ini adalah :
A. Henni Zuraidah 2008 1. Judul
Pengaruh biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap tingkat kualitas produk pada PT. Atak Otomotif Indo Metal.
2. Perumusan Masalah 1. Apakah biaya pencegahan memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat
kualitas produk. 2. Apakah biaya penilaian memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat
kualitas produk. 3. Hipotesis
Diduga bahwa biaya pencegahan mempunyai pengaruh terhadap tingkat kualitas produk dan biaya penilaian mempunyai pengaruh terhadap tingkat
kualitas produk. 4. Kesimpulan
1. Bahwa untuk hipotesis biaya pencegahan mempunyai pengaruh terhadap
tingkat kualitas produk di PT. Atak Otomotif Indo Metal telah terbukti kebenarannya.
8
2. Bahwa untuk hipotesis biaya penilaian berpengaruh terhadap tingkat kualitas produk di PT. Atak Otomotif Indo Metal tidak terbukti
kebenarannya. B. Syafi’I 2003
1. Judul Pengaruh biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap tingkat kualitas
produk pada PT. Surya Sari Utama di Surabaya. 2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh antara biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap
tingkat kualitas produk. 2.
Manakah yang lebih dominan antara biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap kualitas produk.
3. Hipotesis 1.
Diduga bahwa pencegahan dan biaya penilaian mempunyai pengaruh terhadap tingkat kualitas produk.
2. Diduga bahwa diantara biaya pencegahan dan biaya penilaian ada yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap tingkat kualitas produk. 4. Kesimpulan
1. Biaya pencegahan dan biaya penilaian mempunyai pengaruh terhadap
tingkat kualitas produk. 2.
Biaya pencegahan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap tingkat kualitas produk.
C. Meylianto Purnomosidi Wibowo 2006 1. Judul
Analisis optimalisasi biaya kualitas dan pengaruhnya terhadap kualitas produk pada PT. Primatexco Indonesia.
2. Perumusan Masalah 1.
Adakah pengaruh biaya kualitas terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh PT. Primatexco Indonesia.
2. Bagaimana komposisi biaya kualitas yang sesungguhnya terjadi dan titik
optimal biaya kualitas yang dapat dicapai oleh PT. Primatexco Indonesia. 3. Hipotesis
Diduga bahwa ada pengaruh yang nyata atau signifikan antara biaya kualitas terhadap kualitas produk yang dihasilkan pada PT. Primatexco Indonesia.
4. Kesimpulan Bahwa ada pengaruh yang nyata atau signifikan antara biaya kualitas terhadap
kualitas produk yang dihasilkan pada PT. Primatexco Indonesia. D. Gita Gilang M 2009
1. Judul Pengaruh Kualitas Produk dan Proses Produksi Terhadap Volume Penjualan
Pada PT. Energy Cahaya Industritama Samarinda Kaltim. 2. Perumusan Masalah
Apakah kualitas produk dan proses produksi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan produk batubara yang dihasilkan PT.
Energi Cahaya Industritama Samarinda-KALTIM.
3. Hipotesis Diduga bahwa kualitas produk dan proses produksi mempunyai pengaruh
terhadap volume penjualan. 4. Kesimpulan
Bahwa kualitas produk dan proses produksi mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan.
E. Eni Maryati 2007 1. Judul
Analisis pengaruh biaya kualitas terhadap efisiensi biaya produksi pada PT. Central Wire Industrial.
2. Perumusan Masalah Apakah biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian,
biaya kerusakan internal berpengaruh terhadap efisiensi biaya produksi.. 3. Hipotesis
Diduga bahwa biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan internal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi biaya produksi.
4. Kesimpulan Biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan internal mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi biaya produksi tidak teruji kebenarannya. Hal tersebut dikarenakan hanya biaya pencegahan yang
memiliki taraf signifikan 0,05, sedangkan untuk biaya penilaian dan biaya kerusakan internal taraf signifikan yang diperoleh 0,05.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Biaya