Menurut Simamora 2002:76 setiap keputusan membeli terkait 5 keputusan
yaitu : 1
Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula
ukuran, mutu, dan corak. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk yang
bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik juga.
2 Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen harus mengambil keputusan pembelian berdasarkan bentuk produk yang akan dibeli, dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana
mebuat visual produk semenarik mungkin.
3 Keputusan tentang merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli, dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana memilih sebuah
merek.
4 Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk yang akan dibeli termasuk di dalamnya, yaitu tentang lokasi produk tersebut dijual.
5 Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda daripada konsumen.
f.Perilaku Setelah Pembelian
Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada
kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Menurut Kotler dan Amstrong 2004:228 yang menentukan puas tidak puasnya pembelian terletak pada hubungan anatara
harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh dibawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa, jika produk memenuhi harapannya,
konsumen terpuaskan, jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.
2. Motivasi Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk 2000 “Motivation can be described as
the driving Force within individual that impels them to Action”. Artinya motivasi
adalah kekuatan pendrong dalam diri seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu tindakan. Sedangkan Handoko 2001 mengatakan bahwa
motivasi adalah suatu keadaan dan pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Setiadi 2003
mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna
mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai
sasaran kepuasan. Dalam bidang pemasaran motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk
melakukan pembelian Sigit, 2002.
Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu
motivasi rasional dan emosional. Dalam motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emsioanal. Motivasi rasional adalah pembelian yang
didasarkan kepada kenyataan yang ditujukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta obyektif keadaannya misalnya
kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima.
Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh panca indera misalnya dengan
memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya bersifat
subyektif dan simbolik. Saat seseorang akan mengambil keputusan untuk suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu
motivasi rasional dan emosional Wahyuni, 2008. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul
karena kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan State of tension antara yang
seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seorang untuk melakukan tindakan memenuhi
kebutuhan tersebut Sumarwan, 2004. Untuk merepresentasikan variabel Motivasi Konsumen agar dapat
mencapai tujuan yang ditentukan, maka dalam penelitian ini menggunakan