Modifikasi Sampel Kain Katun dengan Penambahan Senyawa HDTMS
42
Gambar 15. Hasil pengukuran sudut kontak a katun, b katun+AgNO
3
, c katun+HDTMS, d katun+AgNO
3
+HDTMS, e katun+HDTMS+AgNO
3
Katun memiliki struktur utama selulosa yang bersifat sangat hidrofilik, sehingga akan lebih menguntungkan apabila katun dibuat bersifat
hidrofobik. Katun yang dimodifikasi menjadi hidrofobik dapat memperluas penggunaannya seperti tahan air, anti kotor, dan self-cleaning textile.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk menjadikan katun bersifat hidrofobik antara lain dengan pelapisan menggunakan polikondensasi dari
HDTMS, tetraethoxyorthosilicate, dan 3-glycidyloxypropyltrimethoxysilane Erasmus Barkhuysen, 2009.
Modifikasi pada penelitian ini untuk menjadikan kain katun bersifat hidrofob
adalah dengan
pelapisan serat
katun menggunakan
hexadecyltrimethoxysilane. Serat katun terlapisi senyawa silan ditandai dengan ikatan atom Si dengan gugus
–OH dari selulosa. Selulosa ialah penyusun utama serat katun yang akan membentuk ikatan Si-OH. Reaksi
hidrolisis tersebut akan menghasilkan residu metanol yang dapat menjadi senyawa toksik bagi manusia. Oleh karena itu, banyak penelitian yang
menganjurkan untuk memilih reaksi dengan etanol sebagai residu karena
d e
43
lebih aman Dhôtel, 2010. Berdasarkan Gambar 15, sudut kontak yang terukur pada kelima jenis kain berbeda-beda. Tabel 3 menunjukkan besar
sudut kontak pada kelima sampel kain katun. Tabel 3. Hasil Pengukuran Sudut Kontak
Sampel Sudut
K K
1
K
2
K
3
K
4
Sudut kanan 120,03°
119,91° 129,1°
126,3° 125,1°
Sudut kiri 120,88°
119,36° 130,0°
126,0° 125,1°
Sudut rerata sudut kontak
120,45° 119,64°
129,55° 126,15°
125,1°
Tabel 3 yang menunjukkan sudut kontak tertinggi adalah sampel K
2
yaitu katun terlapisi HDTMS tanpa nanopartikel perak sebesar 129,55°. HDTMS yang sudah mengalami hidrolisis berikatan dengan gugus
–OH dari serat katun membentuk ikatan Si-OH yang baru dan menjadikan kain katun
bersifat hidrofob. Gambar 16 menunjukkan skema reaksi ikatan antara senyawa HDTMS dengan serat katun yang menghasilkan katun bersifat
hidrofob.
44
Gambar 16. Ikatan Serat Katun dengan Senyawa HDTMS
Menurut Shateri-khalilabad, Yazdanshenas Etemadifar 2013,
HDTMS menempel pada serat katun dalam bentuk hidroksil hasil hidrolisis. HDTMS dihidrolisis dan molekul dikondensasikan untuk membentuk
oligomer. Oligomer diaktifkan dan silanol terbentuk. Selanjutnya, ikatan silanol dibuat satu sama lain dan dengan hidroksil pada serat katun melalui
reaksi kondensasi .
Sudut kontak terbesar kedua dimiliki oleh sampel K
3
yaitu kain katun terdeposit nanopartikel perak dan terlapisi HDTMS sebesar 126,15°. Urutan
ketiga adalah sampel K
4
yaitu kain katun terlapisi HDTMS dan terdeposit nanopartikel perak sebesar 125,1°. Perbedaan sampel K
3
dan K
4
adalah urutan perlakuan pada masing-masing sampel. Pelapisan HDTMS pada