49
Tabel 5. Hasil Uji Anova Dua Faktor terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 35218
Sumber JumLah
df Rata-rata
F Sig.
Waktu 0,643
12 0,054
9,137 0,000
Sampel 0,187
4 0,047
7,969 0,000
Waktu Sampel 0,230
48 0,005
0,818 0,784
Tabel 6 menunjukkan data hasil uji lanjut LSD untuk mengetahui secara rinci perbedaan pengaruh jenis sampel terhadap aktivitas
antibekteri yang diuji. Hasil uji lanjut LSD Least Significant Different antara jenis sampel terhadap aktivitas antibakteri pada
bakteri Escherichia coli ATCC 35218 menunjukkan bahwa diameter zona hambat antara 2 sampel dapat berbeda nyata signifikan pada
beberapa sampel. Berdasarkan Tabel 6, waktu inkubasi dan jenis sampel, masing-masing mempengaruhi aktivitas antibakteri.
Hasil yang tidak signifikan ditunjukkan pada sampel antara K dan K
3
, K dan K
4
, K
1
dan K
2
, serta K
3
dan K
4
. Sampel K
3
, dan K
4
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan karena keduanya berasal dari kombinasi yang sama, yaitu nanopartikel perak dan HDTMS,
hanya urutan pelapisannya dibalik antara K
3
dan K
4
. Hal ini berarti metode pencelupan tidak mempengaruhi penghambatan aktivitas
bakteri. Sampel K
1
dan K
2
sama baiknya dalam aktivitas antibakteri sehingga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sampel K
1
terdapat nanopartikel perak sebagai antibakteri. Sampel K juga
menunjukkan aktivitas antbakteri yang sama terhadap sampel K
3
dan K
4
. Hal ini dimungkinkan terdapat gugus –OH pada sampel K
yang
50
dapat berinteraksi dengan dinding sel bakteri sehingga menunjukkan penghambatan aktivitas bakteri Patel Desai, 2013.
Tabel 6. Interpretasi Hasil Uji Lanjut LSD antara Jenis Sampel terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri Escherichia coli ATCC
35218
Variabel jenis sampel Kesimpulan
K -K
1
Signifikan K
-K
2
Signifikan K
-K
3
Tidak Signifikan K
-K
4
Tidak Signifikan K
1
-K
2
Tidak Signifikan K
1
-K
3
Signifikan K
1
-K
4
Signifikan K
2
-K
3
Signifikan K
2
-K
4
Signifikan K
3
-K
4
Tidak Signifikan
2. Uji Aktivitas Antibakteri Kain Katun terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25923
Pengujian bakteri kedua yaitu bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Tabel 7 menunjukkan zona bening terhadap bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25923. Zona bening sudah terlihat pada semua sampel pada waktu 24 jam.
Hasil yang ditunjukkan pada Gambar 19 menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri tertinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus
ATCC 25923 adalah sampel K
4
pada jam ke-39. Secara keseluruhan, aktivitas antibakteri paling tinggi adalah pada sampel K
3
, sedangkan aktivitas bakteri paling rendah pada sampel K
1
. Hal ini kurang sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa nanopartikel perak merupakan
agen antibakteri. Namun, hal ini tidak sepenuhnya keliru. Senyawa
51
HDTMS bukan merupakan senyawa yang mempengaruhi aktivitas antibakteri pada kain, melainkan senyawa yang memiliki sifat hidrofob
Ferri et al., 2013. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa HDTMS dapat digunakan sebagai senyawa antibakteri. Shateri-
khalilabad, Yazdanshenas Etemadifar 2013 mengungkapkan bahwa HDTMS tidak mempengaruhi penurunan aktivitas antibakteri
kain yang terdeposit nanopartikel perak.
Tabel 7. Aktivitas Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923
Waktu jam
Diameter Zona Bening cm K
K
1
K
2
K
3
K
4
0,000 0,000
0,000 0,000
0,000 24
0,731 0,623
0,913 0,741
0,811 27
0,737 0,652
0,983 0,916
0,905 30
0,771 0,638
0,935 1,023
0,857 33
0,765 0,702
0,933 1,077
0,947 39
0,702 0,656
0,882 1,011
1,243 42
0,724 0,653
0,881 1,061
1,104 48
0,719 0,623
0,896 1,101
1,004 54
0,711 0,639
0,820 1,055
0,931 57
0,726 0,655
0,807 1,003
0,899 63
0,681 0,657
0,780 1,019
0,891 66
0,688 0,635
0,787 1,001
0,882 69
0,675 0,613
0,762 1,007
0,875 72
0,660 0,592
0,768 0,959
0,918
52
Gambar 19. Grafik Diameter Zona Hambat Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923
Tabel 8 menunjukkan hasil uji anova dua faktor terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Data tersebut menunjukkan
informasi bahwa uji anova baik waktu inkubasi maupun jenis sampel menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas antibakteri
pada bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 8 dengan signifikansi 0,000 p0,05. Dengan demikian,
secara bersamaan waktu inkubasi dan jenis sampel mempengaruhi aktivitas antibakteri.
Tabel 8. Hasil Uji Anova Dua Faktor terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923
Sumber Jumlah
Df Rata-rata
F Sig.
Waktu 0,347
12 0,029
6,519 0,000
Sampel 3,541
4 0,885 199,681
0,000 Waktu Sampel
0,693 48
0,014 3,256
0,000
Selanjutnya hasil uji LSD untuk aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Data yang diperoleh
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
0,45 0,5
0,55 0,6
0,65 0,7
0,75 0,8
0,85 0,9
0,95 1
1,05 1,1
1,15 1,2
1,25 1,3
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 d
iame ter
zo n
a b
e n
in g cm
waktu jam K0
K1 K2
K3 K4
53
menunjukkan aktivitas antibakteri antara 2 jenis sampel berbeda nyata signifikan. Hasil tersebut berlaku pada semua sampel yang
digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa jenis sampel yang digunakan berpengaruh terhadap aktivitas antibakteri.
Tabel 9. Interpretasi Hasil Uji Lanjut LSD antara Jenis Sampel terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri Staphylococcus aureus
ATCC 25923
Variabel jenis sampel Kesimpulan
K -K
1
Signifikan K
-K
2
Signifikan K
-K
3
Signifikan K
-K
4
Signifikan K
1
-K
2
Signifikan K
1
-K
3
Signifikan K
1
-K
4
Signifikan K
2
-K
3
Signifikan K
2
-K
4
Signifikan K
3
-K
4
Signifikan
3. Perbandingan Uji Aktivitas Antibakteri Sampel terhadap Bakteri
Escherichia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923
Perbandingan aktivitas antibakteri masing-masing sampel terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus
aureus ATCC 25923 bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri sampel terhadap jenis bakteri yang berbeda.
a. Perbandingan Uji Aktivitas Antibakteri Sampel K
Katun terhadap Bakteri
Escherichia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923
Perbedaan aktivitas antibakteri sampel K terhadap bakteri
Escherichia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923 disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 20.