37
B. Kajian Teori 1. Teori Fungsionalisme Struktural
Fungsionalisme struktural adalah salah satu paham atau perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan bagian yang satu tak dapat berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian
yang lain. Kemudian, perubahan yang terjadi pada salah satu bagian akan menyebabkan ketidakseimbangan dan pada gilirannya akan menciptakan
perubahan pada bagian lain. Perkembangan fungsionalisme didasarkan atas model perkembangan sistem organisme yang didapat dalam biologi
Theodorson dalam Bernard Raho, 2007: 48. Masyarakat terdiri dari berbagai elemen atau insitusi, elemen-
elemen ini antara lain adalah ekonomi, politik, hukum, agama, pendidikan, keluarga, kebudayaan, adat-istiadat, dan lain-lain. Masyarakat luas akan
berjalan normal kalau masing-masing elemen atau institusi menjalankan fungsinya dengan baik. Kemacetan pada salah satu institusi akan
menyebabkan kemacetan pada institusi-institusi lain dan pada gilirannya akan menciptakan kemacetan pada masyarakat secara keseluruhan. Karena
segala sesuatau di dalam masyarakat pada fungsinya, termasuk hal-hal seperti kemiskinan, peperangan, atau kematian. Kemiskinan, misalnya,
pasti berfungsi untuk orang kaya, tetapi tentu tidak berfungsi untuk orang yang miskin. Di uraikan oleh Herbert Gans dalam Bernard Raho, 2007:
48-49.
38
Teori Fungsinalisme Struktural Robert K. Merton, mengartikan fungsi sebagai akibat atau konsekuensi logis, obyektif nyata, lepas dari
maksud atau motivasi seseorang terbuka untuk setiap pengamatan empiris dan dari suatu sosio-budaya bagi kesatuan sosial yang lebih besar. Dalam
hal fungsi, Merton membagi fungsi menjadi dua bagian yaitu “fungsi nyata” manifest function dan “fungsi sembunyi” laten fungcion.
a. Fungsi Nyata Manifest Function Pengembangan dalam memahami fungsi manifest dalam
sosiologi banyak dipengaruhi oleh ilmu biologi, dimana setiap fungsi dalam tubuh manusia memiliki fungsi biologis. Jadi jika mengacu
kepada fungsi ini dapat dikatakan bahwa keluarga memiliki fungsi reproduksi dan sosialisasi sehingga negara bertanggung jawab dalam
fungsinya sebagai pemelihara tatanan dan lain-lain. b. Fungsi Tersembunyi Laten Function
Robert K Merton menggarisbawahi pendapat bahwa sebuah institusi sosial memiliki fungsi-fungsi yang bersifat laten
tersembunyi dan berbeda dengan motif-motif eksplisitnya. Misalnya, upacara minta hujan yang dilakukan orang-orang Indian Hopi
mempunyai motif agar hujan segera turun, namun beberapa ilmuan yakin bahwa ada fungsi lain dari upacara ritual yang dilakukan yakni,
mempertahankan kohesi kelompok Nazsir 2008: 11
39
C. Penelitian Relevan