34
7 Perubahan nilai Akibat pengaruh modernisasi, terjadi perubahan nilai, yaitu
semakin bebasnya hubungan antara pria dan wanita. 8 Peraturan perundang-undangan
Peran peraturan perundang-undangan dalam perkawinan usia muda cukup besar. Jika peraturan perundang-undangan masih
membenarkan perkawinan usia muda, akan terus ditemukan perkawinan usia muda.
5. Fenomena Pernikahan Usia Remaja
Fenomena berasal dari bahasa Yunani phainomenon yaitu apa yang
terlihat. Dalam bahasa Indonesia fenomena diartikan sebagai: 1 hal-hal
yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah seperti fenomena alam; gejala: gerhana adalah
salah satu -- ilmu pengetahuan; 2 sesuatu yg luar biasa; keajaiban:
sementara masyarakat tidak percaya akan adanya pemimpin yg
berwibawa, tokoh itu merupakan -- tersendiri; 3 fakta; kenyataan:
peristiwa itu merupakan -- sejarah yg tidak dapat diabaikan
http:kbbi.web.idfenomena
. Fenomena sosial dapat diartikan sebagai gejala-gejala atau
peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosial. Istilah fenomena sosial digunakan untuk menunjukkan suatu gejala tidak
biasa yang tengah terjadi di masyarakat. Fenomena sosial lahir dari
35
perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya yang membentuk suatu gejala sosial yang akhirnya menjadi sebuah fakta atau kondisi tertentu.
Pembentukan fenomena ini sendiri membutuhkan waktu dan gejala berulang-ulang yang diikuti oleh banyak orang yang menjadi perhatian
masyarakat luas. Pernikahan usia remaja menjadi suatu gejala yang tidak biasa
dalam masyarakat dan menjadi suatu fenomena sosial. Fenomena pernikahan usia remaja ini dapat dilihat dari banyaknya anak-anak yang
menikah diusia remaja. Seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK, masyarakat sudah mengalami perubahan dalam
menentukan usia ideal untuk menikah. Orang tua melakukan banyak pertimbangan dalam beragam aspek ketika anaknya memutuskan hendak
menikah. Pertimbangan tersebut mulai dari pertimbangan kesiapan anak secara fisik, kematangan emosional anak hingga kemampuan finansial
anak. Akan tetapi, maraknya kasus kenakalan remaja saat ini membuat banyak remaja harus meninggalkan bangku sekolah dan harus menikah
diusia yang masih muda. Kehamilan diluar perkawinan menjadi salah satu masalah yang saat ini marak sekali terjadi. Ketika seorang remaja putri
hamil diluar pernikahan, orang tua seringkali sesegera mungkin menikahkan anak mereka dengan tujuan menutupi aib. Kehamilan diluar
pernikahan dianggap sebagai aib karena melanggar norma-norma dan nilai-nilai sosial yang ada.
36
Di Indonesia, pernikahan usia remaja masih marak terjadi bahkan masih ada daerah-daerah dengan mayoritas masyarakatnya menikah diusia
remaja. Adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat membuat pernikahan usia remaja berlangsung secara terus menerus pada generasi-
generasi selanjutnya. Keinginan orang tua untuk mendapatkan menantu yang kelas sosialnya lebih tinggi dan dirasa dapat membantu
perekonomian keluarga menjadi faktor pendorong lain munculnya pernikahan remaja. Hal tersebut terjadi karena, pernikahan usia remaja
banyak terjadi pada masyarakat menengah bawah, dimana mereka memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi. Oleh karena itu, terdapat
banyak remaja yang memutuskan menikah diusia remaja agar dapat mengurangi beban perekonomian keluarga. Meskipun begitu, ada juga
anak yang memutuskan menikah karena merasa dirinya telah mampu membina rumah tangga meski diusia remaja. Tingkat pendidikan orang tua
yang rendah serta kurangnya pengetahuan orang tua akan dampak-dampak buruk pernikahan usia remaja juga menjadi faktor pernikahan remaja.
Dampak negatif pernikahan usia remaja sendiri telah banyak diketahui masyarakat. Dampak negatif tersebut yaitu: kematian ibu dan
bayi karena belum siapnya organ reproduksi ibu, perceraian, serta tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT. Tapi, masih banyak anak yang
menikah diusia remaja.
37
B. Kajian Teori 1. Teori Fungsionalisme Struktural