kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan.
d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi. Dalam pembelajaran
kooperatif, keterampilan seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide , berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi
orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja
diajarkan.
3. Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Richard I. Arends 1997 pembelajaran kooperatif mempunyai empat jenis, yaitu “ STAD, Jigsaw, Group Investigation GI, Structural Approach”.
Adapun penjelasan sebagai berikut: a.
STAD Student Teams Achievement Divisions Dalam penerapan STAD, guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja
dalam kelompok untuk memastikan anggota kelompok telah menguasai materi pelajaran. Akhirnya, seluruh siswa diberi ulangan atau kuis dengan materi
yang sama. Pada saat ulangan atau kuis ini siswa tidak dapat saling membantu, dan nilai kuis ini dipakai untuk menentukan skor individu maupun
kelompok. b.
Jigsaw Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi dalam kelompok kecil dengan
menggunakan kelompok asal dan kelompok ahli. Setiap kelompok asal diberi tugas untuk mempelajari bagian tertentu yang berbeda dengan materi yang
diberikan. Kemudian setiap siswa yang mempelajari topik yang sama saling
bertemu dan membentuk kelompok ahli untuk bertukar pendapat dan informasi. Setelah itu siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan
informasi yang diperoleh. Akhirnya setiap siswa diberi kuis secara individu. Penilaian dan penghargaan yang digunakan pada Jigsaw sama dengan STAD.
c. Group Investigation GI
Group Investigation GI mengarahkan kepada siswa untuk saling bekerjasama dalam kelompok kecil untuk menyelidiki topik tertentu yang
dipilih. Setiap kelompok membuat rencana kegiatan pembelajaran dan kemudian melaksanakannya. Akhirnya setiap kelompok mempresentasikan
hasilnya. d.
Structural Approach Pendekatan Struktural Langkah pertama yaitu guru menyajikan materi pelajaran, kemudian setiap
kelompok mengerjakan lembar kerja siswa, saling mengajukan pertanyaan dan belajar bersama dalam kelompok. Pendekatan ini menghendaki siswa saling
bekerjasama saling membantu dalam kelompok kecil. Terdapat dua tipe yang dikembangkan dari pendekatan struktural ini, yaitu:
1 Think-Pair-Share, pendekatan ini bertujuan memberi siswa lebih banyak
waktu untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Pendekatan ini mempunyai tiga tahapan, yaitu berpikir Thinking,
berpasangan Pairing, dan berbagi Sharing. 2
Number-Head-Together, pendekatan ini bertujuan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran. Pendekatan ini terdiri dari empat langkah
utama, yaitu: penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab.
4. Metode Pembelajaran Think Pair Share Berpikir, Berpasangan,