32
2. Hubungan Geografi dengan cabang cabang Geologi, adalah:
a. Litologi Merupakan unsur utama pembentukan bentuk lahan serta karakteristik dan
proses geomorfik. 1 Proses pembentukan tanah antara lain batuan induk
2 Karakteristik hidrologi terutama respon terhadap air. b. Struktur Geologi
1 Struktur geologi 2 adanya lipatan, patahan, dome, dataran dsb
3 Gerakan air tanah, kecepatan aliran 4 Potensi air tanah berbeda-beda tergantung pada ada tidaknya retakan atau
rekahan atau padu. 5 Ketersediaan air
6 Stabilitas daerah c. Stratigrafi
1 Urutan perlapisan batuan bersama-sama dengan faktor geologi lain berpengaruh terhadap stabilitas lereng, potensi air, potensi sumberdaya
mineral dan bahan galian 2 Stratigrafi merupakan salah satu hal penting dalam kejadian proses longsoran
3 Tipe stratigrafi
3. Bentuk-bentuk tenaga Endogen
Terjadinya bentuk muka bumi yang tidak rata terjadi akibat adanya tenaga dari dalam bumi endogen dan luar bumi eksogen. Pada bagian ini akan hanya dibahas
mengenai tenaga endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan bentuk pada kulit bumi.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk
permukaan bumi menjadi tidak rata. Daerah awalnya merupakan permukaan bumi rata datar tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau
pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi menjadi tiga jenis yaitu
tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa yang dijelaskan sebagai berikut.
Commented [d3]: Hubungan litologi dengan....
Commented [d4]: Hubungan struktur geologi dengan ...
Commented [d5]: Hubungan stratigrafi dengan....
33
a. Tektonisme
Tektonisme terdiri dari 2 proses, yaitu epirogenesa dan orogenesa 1 Epirogenesa adalah gerak vertikal secara lambat baik berupa pengangkatan
maupun penurunan permukaan bumi yang meliputi daerah yang luas epiros=benua.Bila permukaan bumi bergerak turun, sehingga permukaan
laut tampak seolah-olah naik, maka gerak epirogenesa disebut gerak epirogenesa positif.
Gambar 2. Gerak epirogenesa positif, terjadi di Pantai Skandinavia dan Pantai Timor.
Gambar 3. Gerak epirogenesa negatif, terjadi di Teluk Hudson. 2 Orogenesa merupakan gerakan pembentukan pegunungan yang terjadi relatif
cepat dan meliputi daerah yang lebih sempit. Gerakan ini menyebabkan terbentuknya
pegunungan. Contohnya
terbentuknya deretan
lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik. Lipatan dan patahan merupakan gerak
orogenesa yang termasuk dalam jenis proses diastropisme. a Pembentukan Lipatan Fold
Lipatan terjadi karena adanya gerakan pada lapisan bumi yang menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan
bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Lipatan fold terdiri atas berbagai bentuk, di antaranya sebagai berikut.
Lipatan tegak symmetrical fold terjadi karena pengaruh tenaga radial, kekuatannya sama atau seimbang dengan tenaga tangensial.
Lipatan miring asymmetrical fold terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama atau tenaga radial lebih kecil daripada tenaga tangensial.
Lipatan rebah overturned fold terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah.
34 Lipatan menutup recumbent fold terjadi karena hanya tenaga
tangensial saja yang bekerja.
Gambar 4. Proses Pelipatan Keterangan gambar: Lipatan terjadi karena adanya gaya tekanan
kompresi dimana batuan bersifat elastic. Punggung lipatan dinamakan antliklinal, Daerah lembah lipatan dinamakan sinklinal, daerah lipatan yang
sangat luas dinamakan geosinklinal. Ada beberapa macam bentuk lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah,
menggantung, isoklin dan kelopak. Perhatikan gambar bentuk-bentuk lipatan berikut.
Gambar 5. Bentuk-Bentuk Lipatan b Pembentukan Patahan
Patahan adalah gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis akibat pengaruh tenaga horizontal dan tenaga vertikal. Daerah retakan seringkali
mempunyai bagian -bagian yang terangkat atau tenggelam. Jadi, selalu mengalami perubahan dari keadaan semula, kadang bergeser dengan arah
mendatar, bahkan mungkin setelah terjadi retakan, bagian-bagiannya tetap berada di tempatnya. Patahan dapat dibedakan berdasarkan prosesnya,
yaitu : a. lipatan tegak
b. lipatan miring c. lipatan rebah
d. lipatan menggantung e. lipatan isoklin
f. lipatan kelopak
35 Horst tanah naik adalah lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari
daerah sekelilingnya, akibat patahnya lapisan -lapisan tanah sekitarnya.
GrabenSlenk tanah turun adalah lapisan tanah yang terletak lebih rendah dari daerah sekelilingnya akibat patahnya lapisan sekitarnya.
Gambar 6. Patahan Naik Dan Turun Dekstral terjadi jika kita berdiri potongan yang berada di depan kita
bergeser ke kanan. Sinistral, jika kita berdiri di potongan sesar yang satu dan potongan di depan kita bergeser ke arah kiri. Perhatikan
gambar berikut.
Gambar 7. Dektral dan Sinistral Block mountain terjadi akibat tenaga endogen yang membentuk
retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik, ada yang turun, dan ada pula yang bergerak miring sehingga terjadilah satu kompleks
pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok litosfer.
b. Vulkanisme
Vulkanisme ialah peristiwa alam yang berhubungan dengan aktifitas gunungapi, atau dapat diartikan juga sebagai pergerakan magma di kulit bumi
litosfer menyusup ke lapisan lebih atas atau ke luar permukaan bumi. Jadi, gejala vulkanisme itu mencakup peristiwa intrusi magma dan ekstrusimagma. Jika
gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma, sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut
ekstrusi magma. Secara rinci, adanya intrusi magma atau disebut plutonisme
36 menghasilkan bermacam-macam bentuk gunungapi. Perhatikan gambar
penampang gunung api berikut.
Gambar 8. Penampang Gunung Api
Gambar 9. Tipe-Tipe Gunungapi Berdasarkan Lokasi Pusat Kegiatan Menurut Rittmann 1962
Berdasarkan besarnya tekanan gas, derajad kecairan magma dan kedalaman waduk magma, Escherts membuat klasifikasi letusan pusat gunungapi seperti
berikut : 1 Tipe Hawaii, dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, yang dalam
perkembangannya akan membentuk tipe gunungapi perisai. Sifat magmanya yang sangat cair memungkinkan terjadinya lava mancur, yang disebabkan arus
konveksi pada danau lava. Tipe ini banyak dijumpai di Hawai seperti di Kilauea dan Maunaloa.
2 Tipe Stroboli, tipe ini sangat khas untuk G.Stromboli dan beberapa gunungapi lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, kearah
37 permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai ledakan. Tekanan gas
tipe Stromboli rendah. 3 Tipe Vulkano, pada tipe ini pembentukan awan debu berbentuk bunga kol,
karena gas yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah. Tipe ini mempunyai tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu cair. Disamping
mengeluarkan awan debu, tipe ini juga menghasilkan lava. Berdasarkan kekuatan letusannya, tipe ini dibedakan menjadi tipe vulkano kuat G.Etna, dan
tipe vulkano lemah G.Bromo dan G.Raung. 4 Tipe Merapi, dicirikan lava cair kental, dapur magma relative dangkal dan
tekanan gas yang agak rendah. Maka apabila magma naik ke atas melalui pipa kepundan, akan terbentuk sumbat lava atau kubah lava sementara di bagian
bawahnya masih cair. Sumbat lava yang gugur akan menyebabkan terjadinya awan panas guguran.
5 Tipe Pelee, mempunyai viskositas lava yang hamper sama dengan tipe Merapi, tetapi tekanan gasnya cukup besar. Peletusannya adalah peletusan gas kea
rah mendatar.Selain sumbat lava, gunungapi ini juga mempunyai jarum lava yang berfungsi sebagai pentil. Terjadi di Mt.Pelee yang terletak di
St.Martinique, salah satu pulau di kepulauan Antila Kecil. 6 Tipe Vincent, lavanya agak kental, dan bertekanan gas menengah. Pada kawah
terdapat danau kawah, yang sewaktu terjadi letusan akan dimuntahkan ke luar dengan membentuk lahar letusan. Setelah danau kawah kosong, disusul oleh
hembusan bahan lepas gunungapi berupa bom, lapili dan awan pijar. Contoh G. Kelud.
7 Tipe Perret atau tipe Plinian, tekanan gasnya sangat kuat, dan lavanya cair. Bersifat merusak dan diduga ada kaitannya dengan perkembangan
pembentukan kaldera gunungapi. Contoh G.Vesuvius dan Krakatau.
c. Gempa Bumi Seisme
Gempa bumi merupakan proses endogen yaitu akibat adanya pergerakan bumi, penyebab gempa adalah :
1 Gempa bumi vulkanik akibat aktivitas magma 2 Gempa bumi runtuhan Terban
3 Gempa bumi tektonik disebabkan oleh dislokasi batuan litosfer
38 Karakteristik gempa bumi ada 2 macam yaitu :
1. Berdasarkan kedalamannya pusat gempa Hiposentrum, pusat gempa di lit
h osfer, Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a Gempa dalam yakni jarak hiposentrum 300 – 700 km
b Gempa pertengahan yakni jarak hiposentrum 100 – 300 km
c Gempa dangkal dengan kedalaman 100 km
2. Berdasarkan Episentrum Episentrum merupakan titik pada permukaan bumi yang terletak tegak lurus di
atas pusat gempa yang ada di dalam bumi. Episenter terletak di atas permukaan bumi, di atas lokasi gempa. Berlawanan dengan hiposentrum yang
menjadi pusat gempa dan yang terjadi di dalam bumi, pada episentrum titik perambatan gempa di permukaan bumi gerak seismik kearah horisontal.
Gempa bumi
dapat diklasifikasikan
berdasarkan jarak
episentral diklasifikasikan seperti berikut:
Tabel 1. jarak episentral gempa bumi JENIS GEMPA BUMI
JARAK EPISENTRAL km Gempa bumi setempat
Gempa bumi jauh Gempa bumi sangat jauh
10.000 sekitar 10.000
10.000 Skala kekuatan gempa bumi telah banyak dibuat oleh para ahli, meskipun
pengamatan terhadap hasil gempa tersebut hanyalah nisbi saja. Berikut adalah skala kekuatan gempa bumi yang dikemukakan oleh Ritcher.
Tabel 2. Skala Richter MAGNITUDE
EXPLANATION 8
7-7,9 6-6,9
5-5,9 4-4,9
3-3,9 2-2,9
Great earthquake Major earthquake
Destructive earthquake Damaging earthquake
Minor earthquake Smallest generally felt
Sometimes felt
39
D. Aktivitas Pembelajaran
Dinamika Bumi oleh tenaga endogen akan memberi dampak negatif dan positif. Dampak nyata dapat langsung dilihat pada muka Bumi yang terpengaruh secara langsung.
Kajilah dan tulislah pada tabel dampak yang ditimbulkan oleh tenaga tektonisme tersebut
Bentuk tenaga endogen Dampak
Negatif Positif
E. Latihan Kasus Tugas
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan IbuBapak terhadap materi yang telah dipelajari
1. Jelaskan akibat yang ditimbulkan dengan terjadinya pergeseran lempeng? 2. Mengapa di Indonesia sering terjadi gempa tektonik?
3. Jelaskan, mengapa di Pulau Kalimantan jarang terjadi gempabumi?
F. Rangkuman
Geologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala yang berkaitan dengan proses terbentuknya bumi, keberadaan bumi serta fenomena lainnya
yang berkaitan dengan bentukan-bentukan alam. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Tektonik - Salah satu pembentuk raut muka Bumi
akibat tenaga endogen adalah aktivitas tektonisme yang terjadi karena adanya tenaga dari dalam Bumi. Tektonisme akan mengubah bentuk muka Bumi menjadi naik atau
turun. Adanya patahan, lipatan, dan retakan pada kulit Bumi menjadi bukti adanya gerakan tenaga tektonik.
Pegunungan merupakan salah satu bentang alam yang dibentuk oleh aktivitas ini. Pegunungan merupakan rangkaian gunung yang terbentuk akibat kerak Bumi litosfer
40 mengalami pelipatan atau patahan. Contoh pegunungan di Indonesia yaitu: Pegunungan
Bukit Barisan Sumatra, Pegunungan Seribu Jawa, dan Pegunungan Verbeek Sulawesi.
Lipatan dan patahan merupakan gerak orogenesa yang termasuk dalam jenis proses diastropisme. Gerakan diastropisme menyebabkan kerak Bumi retak, terlipat, bahkan
patah. Gerakan ini dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran, IbuBapak dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang IbuBapak pahami setelah mempelajari materi litosfer ? 2. Pengalaman penting apa yang IbuBapak peroleh setelah mempelajari materi litosfer?
3. Apa manfaat materi litosfer terhadap tugas IbuBapak? 4. Apa rencana tindak lanjut IbuBapak setelah kegiatan pelatihan ini?
41
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ATMOSFER A. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan pengamatan, peserta diklat dapat menjelaskan pengertian cuaca dan iklim, komposisi dan struktur vertikal atmosfer, serta mengidentifikasi unsur-unsur cuaca
dan iklim
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian cuaca dan iklim 2. Menjelaskan komposisi atmosfer
3. Menjelaskan struktur vertikal atmosfer 4. Mengidentifikasi unsur-unsur cuaca dan iklim
C. Uraian Materi 1. Konsep Dasar Meteorologi Klimatologi
Atmosfer berasal dari dua kata Yunani, yaitu atmos yang berarti uap dan sphaira yang berarti bulatan. Jadi atmosfer dapat diartikan sebagai lapisan gas yang menyelubungi
bulatan bumi. Keadaan atmosfer pada suatu saat disebut cuaca, sedangkan rata-rata dari cuaca dalam periode yang panjang disebut iklim. Meteorologi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu meteoros, yang artinya benda yang ada di dalam udara dan logos artinya ilmu atau kajian. Jadi meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari proses
fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah yaitu troposfer.
Iklim dan cuaca memiliki banyak kesamaan, tetapi keduanya tidak identik. Cuaca adalah total dari keseluruhan variable atmosfer di suatu tempat dalam periode waktu
yang singkat, ini merupakan apa yang manusia alami sehari-hari. Misalnya cuaca di Surabaya berawan, temperature udara 31
o
C, kelembaban udara 85 dan kecepatan angin18 kmjam. Ilmu tentang cuaca disebutmeteorologi. Iklim adalah keadaan cuaca
rata-rata pada daerah yang lebih luas dan dalam waktu yang cukup lama. Ilmu tentang iklim disebut klimatologi.
2. Komposisi Atmosfer
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak berwarna. Empat gas yaitu nitrogen, oksigen, argon dan karbon dioksida meliputi hampir
seratus persen dari volume udara kering. Gas lain yang stabil adalah neon, helium, metana, krypton, hydrogen, xenon dan yang kurang stabil termasuk ozon juga terdapat
42 di atmosfer dalam jumlah yang sangat kecil. Selain udara kering lapisan atmosfer
mengandung air dalam ketiga fasenya dan aerosol atmosfer. Nitrogen N
2
terdapat di udara dalam jumlah paling banyak, yaitu meliputi 78. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain tetapi pada hakekatnya unsur ini
adalah penting karena nitrogen merupakan bagian dari senyawa organic. Oksigen O
2
sangat penting bagi kehidupan yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup. Oksigen dapat bergabung dengan unsur kimia lain yang
dibutuhkan untuk pembakaran. Karbon dioksida CO
2
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan kemudian dibutuhkan oleh tanaman. Karbon dioksida merupakan
salah satu senyawa kimia udara yang terdiri dari satu bagian karbon dan dua bagian oksigen. Karbon dioksida menyebabkan efek rumah kaca greenhouse effect
transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan konsentrasi CO
2
di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu permukaan bumi.
Neon Ne, Argon Ar. Xenon Xe. Krypton Kr disebut gas mulia karena tidak mudah bergabung dengan unsur lain. Meskipun gas ini kurang penting di atmosfer
namun neon biasanya dipakai dalam iklan dan argon dipakai untuk bola lampu cahaya listrik.
Helium He dan Hidrogen H
2
sangat jarang di udara kecuali pada panas yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon
meteorology. Ozon O
3
adalah gas sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat terutama pada ketinggian antara 20
– 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia.
Uap air H
2
O sangat penting dalam proses cuaca dan iklim, karena dapat berubah fase wujud menjadi fase cair atau fase padat melalui kondensasi dan deposisi.
Tabel 3. : Gas utama dalam udara kering. NO
MACAM GAS VOLUME
MASSA 1.
Nitrogen N
2
78,088 75,527
2. Oksigen O
2
20,949 23,143
3. Argon Ar
0,930 1,282
4. Karbon dioksida CO
2
0,030 0,045
43 5.
Lain – lain
0,003 0,003
100 100
Sumber : Klimatologi, Bayong Tjasyono
3. Struktur Vertikal Atmosfer