Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Bahari

3. Berapa lama dampak itu berlangsung. Dampak kegiatan pariwisata dari segi

ekonomi sangat penting diketahui, karena hampir semua negara suatu masyarakat mengukur posisi dan manfaat pariwisata dalam suatu kaitannya dengan penerimaan ekonominya. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha danatau kegiatan terhadap lingkungan hidup menurut Peraturan pemerintah No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup tahun antara lain: 1. jumlah manusia yang akan terkena dampak; 2. luas wilayah persebaran dampak; 3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung 4. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak 5. sifat kumulatif dampak; 6. berbalik reversible atau tidak berbaliknya irreversible dampak

2.5 Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Bahari

Kegiatan wisata bahari merupakan kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi keanekargaman hayati laut sebagai daya tarik utama. Secara tidak langsung kegiatan wisata bahari melibatkan masyarakat lokal serta lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan beberapa dampak. Dampak yang diakibatkan sangat terkait dengan aktivitas ekonomi masyarakat atau dikenal sebagai dampak ekonomi. Wisata bahari secara umum memilki tujuan untuk memperoleh manfaat ekonomi terhadap masyarakat lokal, pemangku kepentingan wisata dan pemerintah daerah. Dampak ekonomi wisata bahari terhadap ekonomi suatu wilayah dapat berupa: 1 penerimaan dari penjualan produk wisata tiket masuk Taman Nasional, hotel, camping ground, restoran, atraksi, transportasi dan retail, 2 pendapatan masyarakat, 3 peluang pekerjaan dan 4 penerimaan pemerintah dari pajak dan retribusi Frechtling 1987 dalam Milasari 2010. Dampak ekonomi yang dihasilkan oleh sektor pariwisata umumnya diukur dari keseluruhan pengeluaran pengunjung untuk keperluan akomodasi, konsumsi, perjalanan, dokumentasi dan keperluan lainnya. Jumlah dari seluruh pengeluaran itu diestimasi dari jumlah total hari kunjungan dan pengeluaran pengunjung. Menurut Stynes et al. 2000 dalam Milasari 2010, pengaruh total pariwisata terhadap ekonomi wilayah merupakan penjumlahan dari dampak langsung direct effects, dampak tidak langsung indirect effects dan dampak ikutan induced effects. Dampak langsung selanjutnya lebih dikenal sebagai dampak primer, sedangkan dampak tidak langsung dan ikutan biasanya disebut dengan dampak sekunder. Dampak primer atau langsung adalah perubahan jumlah penjualan, pendapatan, pekerjaan dan penerimaan pada usaha penerima awal pembelanjaan pengunjung, misalnya kenaikan jumlah wisatawan yang menginap di hotel-hotel akan langsung menghasilkan kenaikan penjualan di sektor perhotelan. Tambahan penjualan yang diterima hotel-hotel dan perubahan pembayaran yang dilakukan hotel-hotel untuk upah dan gaji karyawan, pajak dan kebutuhan barang dan jasa. Terdapat dua jenis pengaruh sekunder, yaitu dampak tidak langsung dan dampak ikutan. Dampak tidak langsung adalah perubahan jumlah penjualan, pendapatan dan pekerjaan. Sedangkan dampak lanjutan adalah sejumlah pengeluaran dari beberapa tenaga kerja yang terlibat kegiatan wisata. Wisatawan yang datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata merupakan sumber pendapatan income generator dan sekaligus juga berfungsi sebagai alat pemerataan redsitribution of income Yoeti 2008. Pengeluaran dari wisatawan pada kawasan wisata bahari, yang meliputi pengeluaran terhadap penyewaan homestay, rumah makan, transportasi kapal, akomodasi serta konsumsi barang dan jasa, akan menghasilkan suatu kesempatan kerja bagi masyarakat lokal dan non lokal. Hal ini berdampak positif dan pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan suatu sumberdaya, karena apabila sumberdaya tersebut rusak, secara tidak langsung jumlah kunjungan akan berkurang dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pun dapat berkurang. Setiap kunjungan dan kedatangan wisatawan ke tempat tujuan wisata telah memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat sekitar. Secara ekonomi masyarakat mampu merasakan dampaknya langsung. Yoeti 2008, menyatakan bahwa terdapat faktor penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara yang disebabkan akibat adanya kegiatan pariwisata, antara lain : 1 Peningkatan kegiatan perekonomian sebagai akibat dibangunya prasarana dan sarana demi pengembangan pariwisata sehingga memungkinkan orang- orang melakukan aktivitas ekonominya dari suatu tempat ke tempat lainnya, baik dalam satu wilayah negara tertentu, maupun dalam kawasan internasional pun; 2 Meningkatkan industri-industri baru yang erat kaitannya dengan pariwisata; 3 Meningkatkan hasil pertanian dan peternakan untuk kebutuhan hotel dan restoran; 4 Meningkatkan permintaan terhadap handicraft, souvenir goods, art painting, dan lain-lain; 5 Memperluas barang-barang lokal untuk lebih dikenal oleh dunia internasional termasuk makanan dan minuman; 6 Meningkatkan perolehan devisa negara sehinga mengurangi beban defisit neraca pembayaran; 7 Memberikan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah, dan peningkatan pendapatan nasional; 8 Membantu membangun daerah-daerah terpencil yang selama ini tidak tersentuh pembangunan; 9 Mempercepat perputaran perekonomian pada negara-negara penerima kunjungan wisatawan Tourist Receiving Countries; 10 Dampak penggandaan yang ditimbulkan pengeluaran wisatawan, sehingga memberi dampak positif bagi pertumbuhan daerah tujuan wisata DTW yang dikunungi wisatawan. Pariwisata menyebabkan pertumbuhan ekonomi akibat dari peran wisatawan yang datang ke tempat tujuan wisata tersebut. Yoeti 2008, terdapat faktor-faktor pendorong yang memicu wisatawan datang ke berbagai tempat tujuan wisata dengan berbagai macam alasan. Faktor-faktor tersebut meliputi; 1 kemajuan teknologi sehingga mempermudah wisatawan mengunjungi suatu objek; 2 semakin banyak dan lengkap agen travel yang menyediakan sarana dan prasarana berwisata; 3 kebutuhan akan berwisata semakin tinggi karena semakin padatnya rutinitas manusia bekerja.

2.6 Dampak Ekonomi Langsung, Tidak Langsung dan Induced