barat bervariasi antara 7-20 knot per jam, yang umumnya bertiup dari barat daya sampai barat laut. Angin kencang dengan kecepatan 20 knot per jam biasanya
terjadi antara bulan Desember-Februari. Pada musim Timur kecepatan angin berkisar antara 7-15 knot per jam
yang bertiup dari arah timur sampai tenggara. Musim hujan biasanya terjadi antara bulan Nopember-April dengan hujan antara 10-20 haribulan. Curah hujan
terbesar terjadi pada bulan Januari dan total curah hujan tahunan sekitar 1700 mm.
4.6 Flora dan Fauna
Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki potensi flora dan fauna yang beragam. Kawasan ini terdapat ekosistem mangrove yang keberadaanya tidak
dominan dengan luasan yang relatif kecil, hanya beberapa pulau yang saja yang diketahui terdapat vegetasi mangrove seperti Pulau Penjaliran Barat, Pulau
Penjaliran Timur dan Pulau Puteri Barat. Selain itu di Pulau Peteloran terdapat pelestarian penyu sisik dan di Pulau Kotok besar terdapat penagkaran elang
bondol. Padang lamun seagrass bed dapat ditemukan di sebagian besar perairan
pulau dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Secara ekologis ekosistem
lamun di Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan habitat, tempat mencari makan dan berkembang biak berbagai jenis ikan, udang, teripang, cumi-cumi serta
biota laut lainnya.
4.7 Aksesibilitas
Dari Muara Angke setiap hari ada kapal kayuojeg yang melayani pengunjung untuk ke Kepulauan Seribu, dengan waktu tempuh ±2,5 jam. Atau
dari Marina Ancol dengan menggunakan speedboat lama perjalanan ±1 jam.
4.8 Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat
Penduduk yang bermukim di wilayah ini umumnya adalah pelaut yang berasal dari beberapa etnis di Sulawesi, yang paling dominan adalah etnis Bugis,
sehingga budaya yang berkembang di masyarakat saat ini mencerminkan etnis-
etnis tersebut. Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu umumnya sebagai nelayan 70,99 perikanan tangkap atau budidaya
sebagai petani rumput laut musiman sedangkan sisanya bekerja di sektor jasa perdagangan dan sektor lainnya.
Jumlah penduduk yang bermukim di pulau-pulau pemukiman dalam kawasan TNKpS di Kecamatan Pulau Seribu Utara sebanyak 11.052 jiwa yang
tersebar di lima buah pulau, yaitu Pulau Pramuka, P. Panggang, P. Kelapa, P. Harapan dan P. Kelapa Dua. Pulau Pramuka memiliki jumlah penduduk sebesar
1.639 jiwa. Tabel 5 Jumlah penduduk, luas serta kepala keluarga menurut jenis kelamin tahun
2010
No. Nama Pulau Luas
Penduduk Jumlah
KK Jumlah
Lk Pr Lk Pr
1. Pulau Pramuka 16
Ha 855 834 1.689 390 45
435 Sumber : Kelurahan Pulau Panggang 2010
Laju pertumbuhan penduduk di Pulau Pramuka sebesar 3,5 dengan kepadatan 350 jiwa per ha
. Tingginya angka pertumbuhan penduduk ini umumnya
tidak dibarengi dengan animo untuk bermigrasi keluar pulaunya Laporan RKL TN Kepulauan Seribu 1999, sehingga pemukiman penduduk hanya
terkonsentrasi pada pulau pemukiman yang telah ada. Beberapa pulau mempunyai tingkat kepadatan yang cukup tinggi, bahkan
lebih tinggi dari kepadatan penduduk rata-rata DKI Jakarta, seperti Pulau Panggang 35.278 jiwakm
2
, Pulau Kelapa 34.156 jiwakm
2
, dan Pulau Harapan 10.000 jiwakm
2
yang secara geografis berada dalam kawasan taman nasional. Berikut merupakan tingkat pendidikan masyarakat Kepulauan Seribu.
Tebel 6 Tingkat pendidikan masyarakat Kepulauan Seribu.
No. Jenjang Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Tidak Sekolah
Tidak Tamat SD Tamat SD
Tamat SLTP Tamat SMA
Tamat Akademi Tamat Perguruan Tinggi
509 560
1218 267
325 18
23 498
540 1186
262 315
10 9
1.007 1100
2404 529
640 28
32
J u m l a h 2.920
2.820 5.740
Sumber : Kelurahan Pulau Panggang 2010
Komposisi tingkat pendidikan masyarakat di kabupaten ini 39,21 tidak tamat SD, 43,01 tamat SD, 9,59 tamat SLTP, 7,19 tamat SLTA, 1,17 tamat
AkademiDiploma, dan 0,51 tamat sarjana. Porsi terbesar masyarakat kabupaten ini, yaitu 82,22 berpendidikan SD dan tidak tamat SD.
Berdasarkan kriteria kegiatan budidaya perikanan berupa kondisi fisik geofisik keterlindungan, kedalaman perairan, dan substrat dasar laut,
oceanografis kecepatan arus, dan kualitas air kecerahan dan salinitas, kapasitas Kepulauan Seribu untuk pengembangan budidaya perikanan laut seluas 904,17 ha,
diantaranya 622,49 ha 66 berada dalam zona pemukiman kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Berikut merupakan mata pencaharian masyarakat
Kepulauan Seribu Tabel 7. Tabel 7 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
No Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Nelayan
PNS TNI
POLRI Pensiunan Veteran
Pedagang Jasa Pertukangan
Karyawan Swasta Lain – Lain
1.567 217
2 7
105 102
22 21
58 Sumber : Kelurahan Pulau Panggang 2010
Mata pencaharian masyarkat Kepulauan Seribu sebagian besar adalah berprofesi sebagai nelayan. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan
berjumlah 1.567, lebih banyak dibandingkan dengan mata pencaharian lainnya. Selain nelayan, terdapat mata pencaharian lain seperti PNS, TNI, POLRI,
pensiunanveteran, pedagang, jasapertukangan, karyawan swasta dan lain-lain. Berdasarkan kriteria kepariwisataan berupa keindahan alam, keaslian
panorama alam, keunikan ekosistem, tidak adanya gangguan alam yang berbahaya, dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, kapasitas
Kepulauan Seribu untuk pengembangan pariwisata seluas 872,06 ha dengan kapasitas pengunjung 2.318 Orang per hari, diantaranya 795,38 ha dan 1.699
Orang per hari 73 adalah kapasitas dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN