Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Tabel 2 Kelompok umur pengunjung, presentase dan jumlah tiap strata dalam pengambilan sampel responden pengunjung Kelompok umur pengunjung Proporsi sampel Jumlah sampel ‹15 tahun 10 10 15-24 tahun 45 44 25-50 tahun 30 30 ›50 tahun 15 15 Jumlah 100 99

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Informasi dan hasil keseluruhan yang didapat dihasilkan pengeluaran wisatawan, pendapatan pemilik unit usaha, pendapatan dan pengeluaran tenaga kerja serta aliran uang yang memberikan manfaat langsung, manfaat tidak langsung dan manfaat induced bagi perekonomian lokal. Dampak ekonomi ini dapat diukur dengan menggunakan efek pengganda atau efek multiplier dari aliran uang yang terjadi. Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Metode analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 3 Matriks metode analisis data No Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1 Mengetahui kondisi ekonomi masyarakat sebelum adanya pengembangan wisata bahari. Wawancara dengan menggunakan kuisioner. Analisis Deskriptif, Uji Statistik dan Keynesian Multiplier 2 Mengetahui kondisi ekonomi masyarakat setelah adanya pengembangan wisata bahari. Wawancara dengan menggunakan kuisioner. 3 Mengetahui dampak ekonomi terhadap masyarakat setelah adanya pengembaangan wisata bahari. Wawancara dengan menggunakan kuisioner. Dalam mengukur dampak ekonomi kegiatan pariwisata di tingkat lokal, terdapat dua tipe pengganda, yaitu META 2001: 1. Keynesian Local Income Multiplier yaitu nilai yang menunjukan berapa besar pengeluaran wisatawan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal. 2. Ratio Income Multiplier yaitu nilai yang menunjukan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran wisatawan berdampak pada keseluruhan ekonomi lokal dampak tidak langsung dan dampak induced. Secara sistematis dirumuskan : Dimana : E : Jumlah pengeluaran pengunjung D : Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E rupiah N : Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E rupiah U : Pendapatan lokal yang diperoleh secara Induced dari E rupiah META 2001 memberikan panduan untuk menganalisis dampak ekonomi dari kegiatan wisata bahari. Analisis dampak ini dilakukan pada masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata. Kelompok pertama adalah unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi, adalah: 1 proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran turis ke unit usaha tersebut, 2 proporsi kesempatan kerja yang diciptakan oleh unit usaha, 3 proporsi perputaran aliran uang terhadap tenaga kerja lokal, supplier, investor, pajak. Informasi tersebut memberikan estimasi mengenai dampak langsung direct impact dari pengeluaran wisatawan terhadap masyarakat lokal. Kelompok kedua adalah pengusaha investor. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi, adalah: 1 rencana investasi ke depan, 2 jumlah tenaga kerja yang dapat direkrut. Data tersebut memberikan informasi mengenai displacement effect kegiatan wisata. , , Kelompok ketiga adalah tenaga kerja lokal pada unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi terkait dengan dampak ekonomi adalah: 1 jumlah tenaga kerja di lokasi wisata, 2 jumlah jam kerja dan tingkat upah, 3 proporsi pengeluaran sehari-hari pekerja yang dilakukan di dalam wilayah, 4 kondisi pekerjaan sebelum bekerja di unit usaha saat ini.Data tersebut memberikan estimasi mengenai efek tidak langsung indirect impact dan induced impact dari pengeluaran wisatawan. Kelompok terakhir adalah masyarakat lokal. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah informasi mengenai manfaat dan biaya yang ditimbulkan dari kegiatan wisata tersebut. Sejumlah data tersebut memberikan informasi mengenai manfaat dan biaya yang dirasakan masyarakat lokal dari kegiatan wisata. Dampak ekonomi pariwisata secara umum mengukur tingkat pengeluaran wisatawan pada unit usaha yang menyediakan produk dan jasa terkait kegiatan wisata. Estimasi jumlah kunjungan wisatawan akan pula mengestimasi jumlah pengeluaran yang akan dilakukan oleh wisatawan. Aliran uang yang terjadi dapat diestimasi dengan menggunakan nilai pengganda multiplier. Dampak langsung dari adanya kegiatan wisata adalah dampak dan manfaat yang diperoleh dari setiap pengeluaran wisatawan. Manfaat langsung dapat diakibatkan dari pengeluaran wisatawan yang langsung, seperti pengeluaran untuk restoran, penginapan, transportasi lokal dan lainnya. Unit usaha yang menerima manfaat langsung tersebut akan membutuhkan input bahan baku dan tenaga kerja dari sektor lain dan hal ini akan menimbulkan manfaat tidak langsung indirect benefit. Apabila sektor tersebut mempekerjakan tenaga kerja lokal, pengeluaran dari tenaga kerja lokal akan menimbulkan dampak induced. Penghitungan nilai multiplier dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer Microsoft Excell 2007. Untuk mengetahui kondisi ekonomi masyarakat sebelum dan setelah kegiatan wisata bahari digunakan analisis sebagai berikut : 1. Analisis Karakteristik Masyarakat Analisis karakteristik masyarakat untuk mengetahui karakteristik masyarakat pada kelompok rumahtangga yang terlibat dan tidak terlibat dalam kegiatan wisata, dilakukan analisis secara deskriptif. 2. Aspek Ekonomi Aspek untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kondisi ekonomi antara rumah tangga yang terlibat dan tidak terlibat dalam kegiatan wisata, dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dua sampel yang independen. Prinsip dari uji ini adalah menentukan nilai uji statistik nilai t0 Hasan 2004 menggunakan parameter pendapatan antara masyarakat terlibat dan tidak terlibat kemudian dianalisa menggunakan SPSS 16. Nilai hitung yang diperolah dari t-student tersebut dibandingkan dengan t- tabel pada selang kepercayaan 95 dan 99 dengan kaidah keputusan : 1. Hipotesis 0 dierima, apabila –t-hitungt-tabelt-hitung, maka tidak terjadi perbedaan secara nyata kondisi ekonomi antara rumah tangga terlibat dan tidak pada kondisi sebelum dan setelah adanya kegiatan wisata dengan selang kepercayaan 95 sehingga H 1 ditolak. 2. Hipotesis 1 diterima, t-hitung t-tabel atau –t-hitung-t-tabel, maka terjadi perbedaan secara nyata kondisi ekonomi antara rumah tangga terlibat dan tidak terlibat pada kondisi sebelum dan setelah kegiatan wisata dengan selang kepercayaan 95, sehingga H ditolak.

BAB IV KONDISI UMUM KAWASAN