Batasan Studi METODE PENELITIAN

Data hasil wawancara dari aspek sosial, budaya serta persepsi terhadap nilai manfaat banteng dan taman nasional ditabulasikan dan diberi nilai berdasarkan persentase dan analisis selanjutnya dijelaskan dalam bentuk deskriptif.

3.7.5 Analisis Kelembagaan Kolaboratif

3.7.5.1 Identifikasi dan Pemetaan Stakeholders

Analisis dilakukan terhadap hasil identifikasi aktivitas stakeholders kunci atau stakeholder terkait konflik dan melakukan penilaian terhadap peran dan tingkat pengaruh dalam pengelolaan banteng. Analisis untuk mendapatkan hasil sejauhmana kepentingan stakeholders peran dan tanggung jawab dalam hubungannya dengan aktivitas yang direncanakan, identifikasi sumber masalah, melakukan identifikasi konflik kepentingan, mengidentifikasi hubungan yang akan dibangun antar stakeholders dan mengusahakan kerjasama yang saling menguntungkan. Alat analisis yang digunakan adalah stakeholders grid dengan perangkat lunak Microsoft Excel XLSTAT 7.1. Reed et al. 2009. Hasil analisis diilustrasikan pada Gambar 12. dimana stakeholders dikatagorikan menurut tingkat kepentingan dan pengaruh terhadap issu yang dialamatkan Lampiran 2. Subjects Kuadran I Key players Kuadran II Crowd Kuadran III Context setters Kuadran IV TINGGI RENDAH TINGGI K E P E N T I N G A N PENGARUH Gambar 12 Matrik analisis stakeholders Sumber : Reed et al. 2009 Data jawaban terhadap tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholders dikelompokkan menurut jenis indikatornya yang kemudian disandingkan sehingga membentuk koordinat. Selanjutnya diterjemahkan ke dalam resultante yang mengidentifikasikan stakeholders dalam empat kuadran Tabel 3. Posisi dalam kuadran menggambarkan posisi dan peranan yang diperankan oleh masing-masing stakeholders dalam pengelolaan banteng yaitu : 1 Subject kepentingan tinggi tetapi pengaruh rendah; 2 Key players kepentingan dan pengaruh tinggi; 3 Crowd kepentingan dan pengaruh rendah; 4 Context setters kepentingan rendah tetapi pengaruh tinggi. Tabel 3 Matriks resultante posisi masing-masing stakeholders dalam kuadran Pengaruh Rendah Pengaruh Tinggi Kepentingan Tinggi Kelompok stakeholders yang penting namun perlu pemberdayaan Kuadran I – Subject Kelompok stakeholders yang paling kritis Kuadran II – Key players Kepentingan Rendah Kelompok stakeholders yang paling rendah kepentingannya Kuadran III – Crowd Kelompok stakeholders penting dalam perumusan keputusan dan opini Kuadran IV- Context setters

3.7.5.2 Analisis Kelembagaan

Analisis kelembagaan dilakukan melalui aspek regulasi yang melandasi pengelolaan kawasan taman nasional. Peraturan tersebut berupa peraturan formal atau kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan taman nasional khususnya yang berhubungan dengan konservasi banteng. Analisis dilakukan secara deskriptif terhadap kelembagaan yang perannya didasarkan pada undang-undang dan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan konservasi banteng. Tujuan analisis ini untuk mengetahui peran masing-masing institusi atau para pihak dalam membentuk kelembagaan kolaboratif yang terkait dengan aturan yang mengikat para pihak tersebut dalam kolaborasi pengelolaan banteng yang akan dibangun. Dimungkinkan hasil penelitian dapat memberikan rekomendasi untuk perbaikan perubahan regulasi sesuai dengan kepentingan pengelolaan dan konservasi banteng.

3.7.5.3 AHP Analytical Hierarchy Process

Analytical Hierarchy Process digunakan sebagai tindak lanjut dan proses penetapan urutan prioritas kebijakan dalam pengelolaan kolaboratif banteng. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis Saaty 1993 adalah: