III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di TNMB dan TNAP Propinsi Jawa Timur, kedua
TN ini merupakan habitat banteng Bos javanicus d ’Alton 1832 dan bantengnya ke luar kawasan. TNMB terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Jember dan
Kabupaten Banyuwangi, sedangkan TNAP terletak di Kabupaten Banyuwangi. Manajemen TNMB dan TNAP menghadapi masalah dalam pengelolaan
banteng, karena TNMB berbatasan langsung dengan PT Perkebunan dan pemukiman masyarakat, di dalam kawasan terdapat enclave berupa perkebunan
Bandealit dan pemukiman. Jenis komoditi perkebunan di TNMB yaitu kopi, coklat, karet, kelapa, sengon, lada dan vanilli. Sedangkan jenis tanaman kebun
masyarakat sebagian besar adalah jagung, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai dan padi. TNAP letaknya berbatasan dengan kebun masyarakat dan
kawasan Perum Perhutani yang merupakan tegakan tanaman hutan dan kegiatan tumpang sari dengan tanaman jagung, kacang kedelai, padi dan semangka.
Tegakan hutan tanaman Perhutani terdiri dari mahoni dan jati. Peta lokasi penelitian TNMB dan TNAP dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8.
Gambar 7 Lokasi penelitian dan zonasi TNMB
Gambar 8 Lokasi penelitian dan zonasi TNAP Masyarakat TNMB dan TNAP mempunyai karakter yang berbeda.
Masyarakat TNAP didominasi suku Jawa dan Bali, sedangkan masyarakat TNMB didominasi suku Madura. Jenis pertanian yang diusahakan oleh masyarakat sekitar
kawasan juga berbeda. Sebagian besar masyarakat petani sekitar TNAP mengembangkan tanaman pertanian utamanya padi, sedangkan di TNMB
tanaman pertanian utamanya jagung. Di TNAP masyarakat bekerja sebagai petani dan buruh tani, sedangkan masyarakat sekitar kawasan TNMB bekerja sebagai
petani dan buruh PT Perkebunan. Perbedaan karakter dan sosial ekonomi masyarakat menyebabkan permasalahan pengelolaan kawasan yang berbeda.
Penelitian dilakukan selama dua tahun, Desember 2008 sampai Desember 2010.
3.2 Batasan Studi
Penelitian manajemen konflik konservasi banteng Bos javanicus d’Alton 1832 di TNMB dan TNAP dilakukan di wilayah yang masyarakatnya terkena
gangguan banteng yaitu masyarakat Desa Curahnongko, Desa Andongrejo dan Desa Kalipait sebagai desa contoh penelitian. Pengumpulan data lapangan meliputi aspek
konservasi banteng yaitu potensi habitat pakan dan minum di luar dan di dalam
kawasan padang penggembalaan , sebaran banteng di luar kawasan taman nasional Perhutani dan Perkebunan dan perkiraan populasinya. Aspek kesejahteraan terdiri
dari sosial dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan meliputi jenis pekerjaan, pola pertanian, tingkat pendapatan, pola pemanfaatan lahan serta persepsi masyarakat
terhadap nilai konservasi taman nasional dan banteng. Aspek manajemen meliputi pengaruh dan kepentingan stakeholders terhadap pengelolaan banteng.
Stakeholders dimaksud adalah individu atau masyarakat yang punya
keterkaitan langsung dengan pengelolaan banteng yaitu masyarakat sekitar kawasan, Manajer Perkebunan Bandealit swasta, Direksi Perum Perhutani KPH
Banyuwangi, Kepala Balai Taman Nasional dan Ketua LSM.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian dibedakan atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan pengumpulan
data langsung di lokasi penelitian yaitu pengukuran potensi pakan dan populasi banteng serta wawancara dan diskusi dengan para stakeholders yang berhubungan
dengan sosial ekonomi, persepsi dan pengelolaan banteng. Data sekunder diperoleh dari laporan taman nasional, laporan penelitian
sebelumnya, laporan perkebunan, Biro Pusat Statistik BPS Kabupaten Jember dan Banyuwangi, kantor desa dan kecamatan setempat sekitar kawasan dan studi
literatur lainnya. Jenis dan sumber data berdasarkan tujuan penelitian disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis dan sumber data berdasarkan tujuan penelitian
Tujuan penelitian
Variabel yang diukur Sumber data
Analisis data Output yang
diharapkan Menganalisis
dukungan habitat di
dalam dan diluar kawasan
Jenis dan produktivitas hijauan pakan rumput,
ketersediaan air minum serta perkiraan populasi
banteng dan teknik pengelolaan habitat
Pengukuran produktivitas pakan
di dalam dan di luar kawasan, sebaran
dan populasi di luar kawasan
Analisis habitat pakan,
ketersediaan air dan daya dukung
Susetyo 1980; Alikodra 1990
Daya dukung habitat pakan
banteng dan jumlah populasi
banteng
Menganalisis pengaruh dan
kepentingan stakeholders
kunci Penilaian terhadap peran,
tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholdes
dalam konservasi banteng meliputi konservasi eks-
situ penangkaran, pemanfaatan semen dan
wisata alam Perum Perhutani,
Perkebunan Bandealit,
masyarakat sekitar kawasan, Balai
Taman Nasional, dan LSM
Stakeholders grid
Reed et al. 2009
Identifikasi dan pemetaan
stakeholders serta
peran dan kewenangan
masing-masing stakeholders